Rabu, 15 Agustus 2012

SEDEKAH DAN MUDIK

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Cuaca ekstrim ancam pemudik di Jawa. Siang hari sangat panas dan malam begitu dingin. Kondisi ini sangat rentan bagi pemotor. Ini sangat menguras tenaga dan konsentrasi para pemudik. Akibatnya, kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan dapat menimpa pemudik. Karena itu para pemudik haruslah lebih menyiapkan bekal dan tawakkal yang lebih untuk mudik di tahun ini.

Bekal materi dan safety riding sangatlah penting. Itu bagian dari sebab yang dibenarkan syariat untuk diusahakan agar terhindar dari kemungkinan buruk seperti kecelakaan tragis. Namun doa juga tak boleh lupa. Sebab, apa yang terjadi di muka bumi tak lepas dari iradah dan izin Allah Ta'ala. Maka jika seorang muslim berdoa kepada Allah (Penguasa alam semesta) meminta keselamatan, ia akan terhindar dari kecelakaan.

Ada lagi bekal yang sangat penting namun jarang dipikirkan. Yaitu sedekah. Mengeluarkan sedekah sebelum berangkat mudik sebagai wasilah untuk dihindarkan dari kecelakaan tragis di jalan. Karena di antara manfaat dari sedekah yang ikhlas, ia bisa menjadi sebab seseorang dihindarkan dari musibah, mara bahaya, bencana dan kematian buruk. Dan kecelakaan tragis di jalan adalah bagian darinya.

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
اَلْمَعْرُوْفُ إِلَى النَّاسِ يَقِي صَاحِبَهَا مَصَارِعَ السُّوْءِ وَ الآفَاتِ وَ الْهَلَكَاتِ وَ أُهْلُ الْمَعْرُوْفِ فِي الدُّنْيَا هُمْ أَهْلُ الْمَعْرُوْفِ فِي الآخِرَةِ

"Berbuat baik kepada manusia menghindarkan pelakunya dari kematian buruk, musibah, dan kehancuran. Dan ahli kebaikan di dunia akan menjadi ahli kebaikan di akhirat." (HR. Al-Hakim dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Dalam riwayat al-Tirmidzi dan lainnya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda;

إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ عَنْ مَيْتَةَ السُّوْءِ

"Sesungguhnya shadaqah benar-benar memadamkan kemurkaan Allah dan menghindarkan dari kematian buruk." (Hasan li Ghairihi)

Benar, shadaqah yang tulus ikhlas karena Allah menjadi sebab datangnya ridha Allah kepada hamba. Di mana ridha itu lawan dari ghadhab (marah/murka). Maka shadaqah memadamkan kemarahan Allah sebagaimana air memadamkan api.

Adapun maksud Maitatas Su' atau Mashari's Su' adalah mati di atas kemaksiatan. Sebagian ulama lain menyebutkan, maksudnya adalah kematian yang Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berlindung daripadanya, seperti: pikun, jatuh dari ketinggian, tenggelam, korban kebakaran, dan dikuasai syetan saat sakaratul maut, kabur dari medan jihad fi sabilillah.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَرَمِ وَالتَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَمِّ وَالْحَرِيقِ وَالْغَرَقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَنْ أُقْتَلَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا

“Ya Allah, sunguh aku berlindung kepada-Mu dari pikun, terjatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan, kedukaan, kebakaran, dan tenggelam. Aku berlindung kepada-Mu dari penyesatan setan saat kematian, terbunuh dalam kondisi murtad dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena tersengat binatang berbisa.” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Al-Jami’: no. 1282)

Sebagian yang lain mengatakan, kematian yang datang tiba-tiba. Ada pula yang berpendapat, mati yang menghebohkan seperti disalib dan semisalnya. Namun ada satu kesimpulan dari kematian ini, yaitu kematian dengan kemurkaan Allah Ta'ala. Karena kematian yang buruk termasuk bagian hukuman dari Allah dan kemurkaan-Nya. Dari sini, maka shadaqah yang berasal dari harta yang halal dan ikhlas untuk Allah dengan tetap menjalankan kewajiban-kewajiban agama dan meninggalkan larangan-larangannya bisa menghindarkan seseorang dari kematian yang buruk. Salah satunya, kematian karena korban kecelakaan tragis di jalan saat mudik lebaran.

Sesungguhnya shadaqah menghindarkan musibah karena ia menghapuskan dosa yang menjadi sebab datangnya murka dan siksa Allah Subhanahu wa Ta'ala. Wallahu Ta'ala A'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar