Kamis, 13 Februari 2014

WANITA IDEAL YANG LAYAK DINIKAHI

Wanita Ideal yang layak untuk dinikahi dalam Kitab Qurrat al-’Uyun Syarh Nadzm Ibnu Yamun.Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Dunia laksana perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah.”


Dalam riwayat yang lain: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang dapat membantu suaminya dalam urusan akhirat.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Setelah takwa kepada Allah, seorang mukmin tidak bisa mengambil manfaat yang lebih baik dibanding istri yang shalehah dan cantik yang:
1. Jika suaminya memerintahkan sesuatu kepadanya dia selalu taat.
2. Jika suaminya memandangnya dia menyenangkan.
3. Jika suaminya menyumpahinya dia selalu memperbaiki dirinya.
4. Dan jika suaminya meninggalkannya(bepergian) dia pun selalu menjaga diri dan harta suaminya.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
1. Barangsiapa menikah dengan seorang wanita hanya karena memandang kemuliaan derajatnya, maka Allah Swt. tidak akan menambah baginya kecuali kehinaan.
2. Barangsiapa menikah dengan seorang wanita hanya karena memandang hartanya, maka Allah tidak akan menambah baginya kecuali kefakiran.
3. Barangsiapa menikah dengan seorang wanita karena kecantikannya, maka Allah tidak akan menambah baginya kecuali kerendahan.
4. Dan barangsiapa menikah dengan sorang wanita tanpa tujuan lain kecuali agar dia lebih mampu meredam gejolak pandangannya dan lebih dapat memelihara kesucian seksualnya dari perbuatan zina atau dia hanya ingin menyambung ikatan kekeluargaan, maka Allah Swt. akan selalu memberkahinya bagi istrinya.
Sedangkan seorang hamba sahaya yang jelek rupa dan hitam kulitnya, namun kuat imannya adalah lebih utama.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Barangsiapa mempunyai anak dan mampu untuk mengawinkannya, namun dia tidak mau mengawinkannya. Kemudian anaknya berbuat zina, maka keduanya berdosa.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Seorang wanita dinikahi karena 4 hal, yaitu: hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka hendaklah kamu menikah dengan wanita yang kuat agamanya agar kamu memperoleh kebahagiaan.”
Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa ingin menghadap ke haribaan Allah dalam keadaan suci dan disucikan, maka kawinlah dengan wanita yang merdeka.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Ada 4 resep kebahagiaan bagi seseorang yaitu:
1. Istrinya adalah wanita shalehah.
2. Putra-putrinya baik-baik.
3. Pergaulannya bersama orang-orang shaleh.
4. Rizkinya diperoleh dari negeri sendiri.
Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik wanita dari umatku ialah yang berwajah ceria dan sedikit maharnya.”
Rasulullah Saw. bersabda: “Kawinlah kalian dengan wanita yang periang dan banyak anaknya. Karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan para nabi terdahulu kelak pada hari kiamat.”
Nabi Muhammad Saw. bersabda kepada Zaid bin Tsabit: “Hai Zaid, apakah engkau sudah kawin?”
Zaid menjawab: “Belum.”
Rasulullah Saw. bersabda: “Kawinlah, maka engkau akan selalu terjaga sebagaimana engkau menjaga diri. Dan janganlah sekali-kali kawin dengan lima golongan wanita.”
Zaid bertanya: “Siapakah mereka ya Rasulullah?”
Rasulullah Saw. menjawab: “Mereka adalah: syahbarah, lahbarah, nahbarah, handarah dan lafut.”
Zaid berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak mengerti apa yang engkau katakan.”
Maka Nabi Muhammad Saw. menjelaskan:
1. Syahbarah ialah wanita yang bermata abu-abu dan jelek tutur katanya.
2. Lahbarah ialah wanita yang tinggi dan kurus.
3. Nahbarah ialah wanita tua yang senang membelakangi suaminya (ketika tidur).
4. Handarah ialah wanita yang cebol dan tercela.
5. Lafut ialah wanita yang melahirkan anak dari laki-laki selain kamu.”
Satu riwayat menceritakan: “Seorang laki-laki datang menghadap kepada Rasulullah Saw. dan berkata: “Ya Rasulullah, aku menemukan seorang wanita yang baik dan cantik, tetapi dia mandul. Apakah aku boleh mengawininya?”
Rasulullah Saw. menjawab: “Jangan.”
Kemudian dia datang lagi kepada Rasulullah untuk kedua kalinya. Nabi Muhammad Saw. tetap melarangnya. Dia pun datang lagi untuk ketiga kalinya. Nabi Muhammad Saw. pun tetap melarangnya menikahi wanita itu, dan beliau Saw. bersabda: “Kawinlah kalian dengan wanita yang selalu menyenangkan hati dan banyak anaknya. Karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah keturunan kalian.”
Walllahu'alam
By. Gus MUH

Detik-Detik Menjelang Wafat

Detik-detik Menjelang wafatnya Hujjatul Islam Imam Ghozali ada dikisahkan sedikit di dalam kitab ‘Thabaqat asy-Syafi’iyah al-Kubra’ (طبقات الشافعية الكبرى) karya Syeikh Tajuddin As-Subqi (727 H – 771 H / 1327M – 1370 M) cetakan Dar Ihya al-Kutub al-’Arabiyah jilid 6 halaman 201, diterangkan sebagai berikut:

و كان وفاته , قدس الله روحه , بطوس يوم الاثنين رابع عشر جمادى الأخرة سنة خمس و خمسمائة
و مشهده بها يزار بمقبرة الطابران
قال أبو الفرج بن الجوزي فى كتاب “الثبات عند الممات” : علي بالكفن , فأخذه و قبله ووضعه على عينيه , و قال : سمعا و طاعة للدخول على الملك . ثم مد رجليه , و استقبل القبلة , و مات قبل الاسفار , قدس الله روحه

ِArtinya:
Hujjatul Islam Imam Ghozali wafat, semoga Allah mensucikan rohnya, di kota Thus (Persia) pada hari Senin tanggal 14 Rabi’ul Akhir tahun 505 H (1112 M) dan makamnya diziarahi orang di pemakaman Thabaran.
Abul Faraj bin Al-Jauzi berkata di dalam kitabnya “Ats-Tsabat ‘Inda al-Mamat”: Berkata Ahmad, saudara laki-lakinya dari Imam Ghozali: Ketika hari Senin pada waktu subuh, saudaraku Abu Hamid berwudhu dan shalat dan ia berkata: Tetapkanlah aku dengan kain kafan !! Kemudian ia (Imam Ghozali) mengambil kain kafan itu dan mencium dan meletakkannya di atas kedua matanya sambil berkata: Sesungguhnya aku mendengar dan ta’at untuk masuk kepada Sang Raja (Allah swt). Kemudian sang Hujjatul Islam Imam Ghozali menjulurkan kedua kakinya dan menghadap kiblat. Setelah itu ia wafat. Semoga Allah mensucikan rohnya !!.
Pada hari isnin 14 Jamadilakhir  tahun 505 Hijrah bersamaan 1111 Masihi  beliau wafat dan telah dikebumikan di bandar Tus, Khusaran (Iran). Imam Al-Ghazali rahimahullah diriwayatkan, beliaumendapati tanda-tanda kematian dirinya sehingga beliau mampu menyiapkan diri untuk menghadapi sakratulmaut secara sendirian. Beliau menyiapkan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wudhuknya serta kafannya sekali. Cuma ketika sampai bahagian tubuh dan kepala saja beliau telah memanggil abangnya yaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk meneruskan tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafankan wajahnya. 


Tanda-tanda kematian yang dirasai oleh Imam Al-Ghazali akan dirasai oleh orang Islam sahaja, manakala bagi orang-orang kafir nyawa mereka akan terus direntap tanpa adanya tanda sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah SWT. 

Tanda 100 hari sebelum kematian
Tanda ini akan berlaku umumnya setelah waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil. Contohnya, seperti daging sapi yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar.

Tanda ini rasanya nikmat, dan bagi mereka yang sedar dan terdetik di hatinya bahwa mungkin ini adalah tanda kematian maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sedar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan duniawi tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan hilang begitu saja tanpa ada manfaatnya.

Tanda 40 hari sebelum kematian
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada saat itu daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas Arasy-nya Allah SWT. Maka saat itu malaikat maut (Izrail) akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persiapannya kepada kita di antaranya ialah dia akan mulai mengikuti kita sepanjang itu.

Akan terjadi dimana malaikat maut (Izrail) ini akan memperlihatkan wajahnya sepintas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika.

Tanda 7 hari sebelum kematian
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan dimana orang sakit yang tidak makan (tak berselera) secara tiba-tiba berselera untuk makan.

Tanda 3 hari sebelum kematian
Pada ketika ini akan terasa denyutan dibagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi. Dan bagi orang yang sakit,  hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi/samping. Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk kedalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

Tanda 1 hari sebelum kematian
Akan berlaku sesudah waktu Asar dimana kita akan merasakan satu denyutan disebelah belakang iaitu di kawasan ubun-ubun dimana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.

Tanda Akhir
Akan berlaku keadaan dimana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bagian pusat lalu rasa itu akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bagian kerongkong. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimat syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

Namun begitu, tidak semestinya tanda-tanda ini boleh berlaku kepada semua orang, hanya orang-orang tertentu dan terpilih sahaja yang mungkin merasai tanda-tanda yang sama

KITAB-KITAB KARANGAN IMAM GHOZALI:

1. احياء علوم الدين / Ihya ‘Ulumuddin (4 jilid besar)
2. الأربعين / Al-Arba’in
3. الأسماء الحسنى / Al-Asma’ ul Husna
4. المستصفى فى اصول الفقه / Al-Mustashfa fii Ushulil Fiqhi
5. المنخول فى أصول الفقه / Al-Mankhul fii Ushulil Fiqhi
6. بداية الهداية و المأخذ فى الخلافيات / Bidayatul Hidayah wal Ma’akhidzi fil Khilafiyyat
7. تحسين المأخذ / Tahsinul Ma’akhidz
8. كيمياء السعادة / Kimia Sa’adah (terjemahan: Kimia Kebahagiaan)
9. المنقذ من الضلال / Al-Munqidz minadh Dhalal (terj: Penyelamat dari Kesesatan)
10. اللباب المنتخل / Al-Lubabul Muntakhal
11. شفاء الغليل فى بيان مسالك التعليل / Syifa’ul Ghalil fii Bayani Masalikit Ta’lil
12. الاقتصاد فى الاعتقاد / Al-Iqtishad fil I’tiqad
13. معيار النظر / Mi’yarun Nazhari
14. محك النظر / Mahakkun Nazhari
15. بيان القولين للشافعي / Bayanul Qaulaini lisy Syafi’iyyi
16. مشكاة الأنوار / Misykatul Anwar
17. المستظهرى فى الرد على الباطنية / Al-Mustazhhiri fir Raddi ‘alal Bathiniyyah
18. تهافت الفلاسفة / Tahafutul Falasifah (terj: Kerancuan Filsafat)
19. المقاصد فى بيان اعتقاد الأوائل / Al-Maqashidu fii Bayani’ Tiqadil Awa’il
20. الجام العوام فى علم الكلام / Iljamul ‘Awam fii ‘Ilmil Kalam
21. الغاية القصوى / Al-Ghayatul Qushwa
22. جواهر القرأن / Jawahirul Qur’an (terjemah: Mutiara-mutiara Al-Qur’an)
23. بيان فضائح الامامية / Bayanu Fadha’ihil Imamiyyah
24. غور الدور فى المسألة السريجية / Ghaurad Dauri fil Mas’alatis Suraijiyyah
25. كشف علوم الأخرة / Kasyfu ‘Ulumil Akhirah (terjemah: Menyingkap Ilmu-ilmu Akherat)
26. الرسالة القدسية / Ar-Risalatul Qudsiyyah
27. الفتاوى / Al-Fatawi (terjemah: Fatwa-fatwa)
28. ميزان العمل / Mizanul ‘Amal (terjemah: Timbangan Amal)
29. قواصم الباطنية / Qawashimul Bathiniyyah
30. حقيقة الروح / Haqiqatur Ruh (terjenah: Hakekat Ruh)
31. كتاب أسرار معاملات الدين / Kitabu Asrari Mu’amalatiddin (terjemah: Kitab Rahasia2 Transaksi Agama)
32. عقيدة المصباح / Aqidatul Mishbah (terjemah: Lampu Aqidah)
33. المنهج الأعلى / Al-Manhajul A’la (terjemah: Jalan Yang Luhur)
34. أخلاق الأنوار / Akhlaqul Anwar (terjenah: Lampu Cahaya-cahaya Ilahi)
35. المعراج / Al-Mi’raj
36. حجة الحق / Hujjatul Haq (terjemah: Argumentasi Kebenaran)
37. تنبيه الغافلين / Tanbihul Ghafilin (terjemah: Peringatan Bagi Orang2 Yang Lupa)
39. رسالة الأقطاب / Risalatul Aqthab (terjemah: Risalah Wali-wali Quthub)
40. مسلم السلاطين / Musallamus Salathin
41. القانون الكلي Artinya: Al-Qanunul Kulliyyu (terjemah: Undang-undang Universal)
42. القربة الى الله / Al-Qurbatu Ilallah (terj: Pendekatan Diri Kepada Allah)
43. مفصل القياس فى أصول الخلاف / Mufashshalul Qiyas fii Ushulil Khilaf
44. أسرار اتباع السنة / Asrarut Tiba’is Sunnah (terjemah: Rahasia2 Mengikuti Sunnah)
45. تلبيس ابليس / Talbisu Iblis (terjemah: Penyamaran Iblis)
46. البادى و الغايات / Al-Badi wal Ghayat
47. الأجوبة / Al-Ajwibah (terjemah: Jawaban-jawaban)
48. كتاب عجائب صنع الله / Kitabu ‘Aja’ibi Sun’illah (terjemah: Kitab Keajaiban2 Ciptaan Allah)
49. رسالة الطير / Risalatut Thair (terjemah: Risalah Burung)
50. الرد على من طغى / Ar-Raddu ‘ala Man Thagha (terjemah: Bantahan Terhadap Orang Yang Melampaui Batas)
51. الأوفاق الغرالى / Al-Awfaqul Ghozali
Demikian sedikit kisah detik-detik menjelang wafatnya sang Hujjatul Islam Imam Ghozali

MERAYAKAN VALENTINE DAY

Di hari-hari ini, sesekali pergilah ke mall atau supermarket besar yang ada di kota Anda. Lihatlah interior mall atau supermarket tersebut. Anda pasti menjumpai interiornya dipenuhi pernak-pernik—apakah itu berbentuk pita, bantal berbentuk hati, boneka beruang, atau rangkaian bunga—yang didominasi dua warna: pink dan biru muda. 


Dan Anda pasti mafhum, sebentar lagi kebanyakan anak-anak muda seluruh dunia akan merayakan Hari Kasih Sayang atau yang lebih tenar distilahkan dengan Valentine Day. 

Momentum ini sangat disukai anak-anak remaja, terutama remaja perkotaan. Karena di hari itu, 14 Februari, mereka terbiasa merayakannya bersama orang-orang yang dicintai atau disayanginya, terutama kekasih. Valentine Day memang berasal dari tradisi Kristen Barat, namun sekarang momentum ini dirayakan di hampir semua negara, tak terkecuali negeri-negeri Islam besar seperti Indonesia. 

Sayangnya, tidak semua anak-anak remaja memahami dengan baik esensi dari Valentine Day. Mereka menganggap perayaan ini sama saja dengan perayaan-perayaan lain seperti Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan sebagainya. Padahal kenyataannya sama sekali berbeda. 

Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan semacamnya sedikit pun tidak mengandung muatan religius. Sedangkan Valentine Day sarat dengan muatan religius, bahkan bagi orang Islam yang ikut-ikutan merayakannya, hukumnya bisa musyrik, karena merayakan Valentine Day tidak bisa tidak berarti juga ikut mengakui Yesus sebagai Tuhan. Naudzubilahi min Dzalik. Mengapa demikian?

SEJARAH VALENTINE DAY

Sesungguhnya, belum ada kesepakatan final di antara para sejarawan tentang apa yang sebenarnya terjadi yang kemudian diperingati sebagai hari Valentine. Dalam buku ‘Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pusaka Alkautsar, 2005), sejarah Valentine Day dikupas secara detil. Inilah salinannya: 

Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M. Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.

Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. 

Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. 

Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa. 
Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu. 

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata. 

Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya. 

Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuann itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur. 

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I. 

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.


Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda. 

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya. 

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M. 

TRADISI KIRIM KARTU 
Selain itu, tradisi mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan Santo Valentine. Pada tahun 1415 M, ketika Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St. Valentine tanggal 14 Februari, ia mengirim puisi kepada isterinya di Perancis. 

Oleh Geoffrey Chaucer, penyair Inggris, peristiwa itu dikaitkannya dengan musim kawin burung-burung dalam puisinya. 

Lantas, bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” yang sampai sekarang masih saja terdapat di banyak kartu ucapan atau dinyatakan langsung oleh pasangannya masing-masing? Ken Sweiger mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang mempunyai persamaan dengan arti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini sebenarnya pada zaman Romawi Kuno ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.

 Disadari atau tidak, demikian Sweiger, jika seseorang meminta orang lain atau pasangannya menjadi “To be my Valentine?”, maka dengan hal itu sesungguhnya kita telah terang-terangan melakukan suatu perbuatan yang dimurkai Tuhan, istilah Sweiger, karena meminta seseorang menjadi “Sang Maha Kuasa” dan hal itu sama saja dengan upaya menghidupkan kembali budaya pemujaan kepada berhala. 

Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi atau lelaki rupawan setengah telanjang yang bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia begitu rupawan sehingga diburu banyak perempuan bahkan dikisahkan bahwa ibu kandungnya sendiri pun tertarik sehingga melakukan incest dengan anak kandungnya itu!

Silang sengketa siapa sesungguhnya Santo Valentine sendiri juga terjadi di dalam Gereja Katolik sendiri. Menurut gereja Katolik seperti yang ditulis dalam The Catholic Encyclopedia (1908), nama Santo Valentinus paling tidak merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda, yakni: seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika. Koneksi antara ketiga martir ini dengan Hari Valentine juga tidak jelas. 

Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496 menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui secara pasti mengenai martir-martir ini, walau demikian Gelasius II tetap menyatakan tanggal 14 Februari tiap tahun sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus. 

Ada yang mengatakan, Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini untuk menandingi hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari. 

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Jenazah itu kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.

Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi di dalam gereja. Pada hari itu, sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta. Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 dengan alasan sebagai bagian dari sebuah usaha gereja yang lebih luas untuk menghapus santo dan santa yang asal-muasalnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena hanya berdasarkan mitos atau legenda. Namun walau demikian, misa ini sampai sekarang masih dirayakan oleh kelompok-kelompok gereja tertentu. 

Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari mitos dan legenda zaman Romawi Kuno di mana masih berlaku kepercayaan paganisme (penyembahan berhala). Gereja Katolik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya Santo Valentine yang dianggap menjadi martir pada tanggal 14 Februari. Walau demikian, perayaan ini pernah diperingati secara resmi Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia dan dilarang secara resmi pada tahun 1969. Beberapa kelompok gereja Katolik masih menyelenggarakan peringatan ini tiap tahunnya.

KEPENTINGAN BISNIS 
Kalau pun Hari Valentine masih dihidup-hidupkan hingga sekarang, bahkan ada kesan kian meriah, itu tidak lain dari upaya para pengusaha yang bergerak di bidang pencetakan kartu ucapan, pengusaha hotel, pengusaha bunga, pengusaha penyelenggara acara, dan sejumlah pengusaha lain yang telah meraup keuntungan sangat besar dari event itu. 
Mereka sengaja, lewat kekuatan promosi dan marketingnya, meniup-niupkan Hari Valentine Day sebagai hari khusus yang sangat spesial bagi orang yang dikasihi, agar dagangan mereka laku dan mereka mendapat laba yang amat sangat besar. Inilah apa yang sering disebut oleh para sosiolog sebagai industrialisasi agama, di mana perayaan agama oleh kapitalis dibelokkan menjadi perayaan bisnis.

 PESTA KEMAKSIATAN 
Christendom adalah sebutan lain untuk tanah-tanah atau negeri-negeri Kristen di Barat. Awalnya hanya merujuk pada daratan Kristen Eropa seperti Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, dan sebagainya, namun dewasa ini juga merambah ke daratan Amerika.

Orang biasanya mengira perayaan Hari Valentine berasal dari Amerika. Namun sejarah menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine sesungguhnya berasal dari Inggris. Di abad ke-19, Kerajaan Inggris masih menjajah wilayah Amerika Utara. Kebudayaan Kerajaan inggris ini kemudian diimpor oleh daerah koloninya di Amerika Utara.

Di Amerika, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar. Mr. Howland mendapat ilham untuk memproduksi kartu di Amerika dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. Upayanya ini kemudian diikuti oleh pengusaha-pengusaha lainnya hingga kini.


Sejak tahun 2001, The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) tiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary" kepada perusahaan pencetak kartu terbaik. 

Sejak Howland memproduksi kartu ucapan Happy Valentine di Amerika, produksi kartu dibuat secara massal di selutuh dunia. The Greeting Card Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia, sekitar satu milyar kartu Valentine dikirimkan per tahun. Ini adalah hari raya terbesar kedua setelah Natal dan Tahun Baru (Merry Christmast and The Happy New Year), di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama juga memperkirakan bahwa para perempuanlah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine. 

Mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu di Amerika mengalami diversifikasi. Kartu ucapan yang tadinya memegang titik sentral, sekarang hanya sebagai pengiring dari hadiah yang lebih besar. Hal ini sering dilakukan pria kepada perempuan. Hadiah-hadiahnya bisa berupa bunga mawar dan coklat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan kepada perempuan pilihan. 

Di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, sebuah kencan pada hari Valentine sering ditafsirkan sebagai permulaan dari suatu hubungan yang serius. Ini membuat perayaan Valentine di sana lebih bersifat ‘dating’ yang sering di akhiri dengan tidur bareng (perzinaan) ketimbang pengungkapan rasa kasih sayang dari anak ke orangtua, ke guru, dan sebagainya yang tulus dan tidak disertai kontak fisik. Inilah sesungguhnya esensi dari Valentine Day. 

Perayaan Valentine Day di negara-negara Barat umumnya dipersepsikan sebagai hari di mana pasangan-pasangan kencan boleh melakukan apa saja, sesuatu yang lumrah di negara-negara Barat, sepanjang malam itu. Malah di berbagai hotel diselenggarakan aneka lomba dan acara yang berakhir di masing-masing kamar yang diisi sepasang manusia berlainan jenis. Ini yang dianggap wajar, belum lagi party-party yang lebih bersifat tertutup dan menjijikan.

IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN 
Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu? 

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik! 

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi. 

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ” 

Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." 
Wallahu'alam bishawab.

Dinukil dari berbagai sumber