Jumat, 09 Mei 2014

MAAF DALAM ISLAM

me-minta Maaf dan memaafkan 

Semua orang pasti pernah berbuat kesalahan. Tapi terkadang kita tidak begitu mudah mengakuinya. Permintaan maaf bukan hanya sekedar pengakuan atas perbuatan salah kita, tapi juga pengakuan bahwa kita memahami telah berbuat sesuatu secara tidak sengaja yang menyebabkan suami kita kesal atau marah. Ketika tiba pada saatnya kita harus meminta maaf, mungkin anda bisa mencoba beberapa cara sederhana dibawah ini,

1. Minta maaflah karena Suami, bukan karena anda.

Seberapa sering anda memulai meminta maaf dengan diikuti penyesalan? kalau anda masih memberikan alasan kenapa anda melakukan kesalahan tersebut dan atau masih memfokuskan diri pada yang anda alami, maka hal itu tidak menunjukkan bahwa anda peduli pada perasaan su, namun lebih menggambarkan bahwa anda hanya khawatir dengan apa yang anda rasakan.

2. Dengarkan penyebab kemarahan suami marah, dan mengakulah.

Sudah sewajarnya jika semua manusia terkadang sulit mendengarkan hal negatif tentang diri sendiri. Namun, cobalah untuk belajar mendengarkan sudut pandang masalah menurut yang suami ketahui, agar kita mengerti. Jika anda sudah mengetahui penyebab kemarahan suami, pastikan anda memahami dan mengakuinya

3. Menebus kesalahan.

Jika anda sudah terlanjur menyakiti perasaan suami, maka pastikan anda menebus kesalahan itu. Berusahalah mewujudkan permintaan maaf dengan tindakan yang real. Anda bisa mencoba melakukan sesuatu yang diluar kebiasaan anda sehari hari, tentunya agar suami merasa lebih baik, contohnya memberikan sebuah hadiah atau memasakkan makanan kesukaannya

4. Instrospeksi diri.

Ada baiknya anda melakukan introspeksi diri, apalagi jika kesalahan tersebut adalah bukan pertama kalinya anda lakukan. tanyakan pada diri sendiri mengapa anda sampai bisa mengulanginya lagi. Buatlah komunikasi yang hangat dengan suami dan cobalah untuk mencari solusi terbaik bagi masalah tersebut.

Semoga bermanfaat bunda

Wallahu 'Alam bishowab

NASIHAT BIJAK UNTUK KEHIDUPAN

"Pengajian Kitab Al-Hikam"

Dinukil dalam Kitab Al-Hikam karangan Ibnu Athoillah Assamarqandi

bahwa ada beberpa nasihat yang patut dijadikan pedoman dalam menapaki roda kehidupan didunia ini antara lain adalah: 

# Tidak ada 1 nafas pun yang lepas dari ketentuan Allah, di setiap nafas kita hanya ada 2 pilihan, buat thoat atau buat maksiat.

# Apabila setiap bernafas itu diniati ibadah maka nafas tersebut menjadi amal ibadah, jika tidak diniati ibadah (Lillah) maka nafas tersebut menjadi linafsi binafsi. Di saat bernafas tersebut ada 2 pilihan:Kita sedang melakukan ibadah atau sedang melakukan maksiat.

# Ada 2 nikmat, nikmat kauni nikmat diberi rizky dsb, nikmat maknawi adalah nikmat ingat pada Allah SWT dsb, musibahpun begitu ada musibah kauni yaitu musibah kecelakaan dsbnya dan musibah maknawi yaitu lupa dan jauh dari Allah SWT.

# Semua keadaan/kejadian dapat djadikan jalan menuju Allah, seperti maksiat pun dapat dijadikan tobat/ meminta ampunan / menyesali dosa-dosanya sehingga bisa berjalan untuk menuju Allah SWT.

# Jangan menunda2 membersihkan hati, mencari kondisi yang baik untuk mujahadah, karena itu akan menjauhkan kita dari Allah

# Sebaiknya kita jangan nggresulo terhadap apa yang telah Allah tetapkan/takdirkan terhadap kita. Jika ada masalah senantiasa TAWAKUR (membangkitkan rasa cinta KEPADA ALLAH dengan mengingati CIPTAAN Allah dan mengagumi ciptaan Allah, segala fikiran dan emosi yang datang selepas itu haruslah ditenggelamkan dalam cinta kepada Allah, memulangkan dirinya kembali kepada-Nya, dari dunia pelbagai bentuk ke dalam “dunia lautan nan esa” yang tak terbatas).

Rasulullah saw. pernah bersabda, “Tafakkuruu fii khalqiLlahi wa laa tafakkaruu fiiLlahi, berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah, dan janganlah kamu berpikir tentang Dzat Allah.” Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari Ibnu Abbas

Ada atsar yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban berbunyi, “Berpikir sesaat lebih utama daripada ibadah setahun.”

# Jangan bangga jika diberi kemampuan selalu ingat pada Allah, merasalah itu semua hidayah/pertolongan Allah...

Walllahu 'Alam bishowab...