Kamis, 31 Januari 2013

KARAKTER KELUARGA SAKINAH

Sebaik-baik suami adalah yang dapat membimbing istrinya untuk taat kepada ALLAH SWT, yang selalu melihat kelebihan-kelebihan istrinya bukan kekurangannya. Yang dapat memenuhi hak-hak dan kebutuhannya lahir dan bathin dengan penuh kasih sayang, tidak membebaninya dengan kerja-kerja yang berat serta tidak menyakiti fisik dan hatinya.

Sebaik-baik istri adalah yang dapat mendorong suaminya untuk taat kepada ALLAH SWT dan Rasul-NYA, yang tidak banyak menuntut dunia, yang selalu mendampingi dan melayaninya dalam senang dan susah, yang menjaga kehormatannya dengan tidak memperlihatkan auratnya kepada yang bukan mahram.

1. Allah Taala berfirman, yang bermaksud:“Dan gaulilah mereka (isteri-isterimu) dengan,cara sebaik-baiknya.” ( An Nisa 19)

2. Dan Allah berfirman lagi:,‘Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang
dengan kewajiban menurut cara yang baik akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan atas isterinya.” ( Al Baqarah : 228)

3. Diceritakan dari Nabi SAW bahwa baginda
bersabda pada waktu haji widak (perpisahan)
setelah baginda memuji Allah dan menyanjung-
Nya serta menasehati para hadirin yang
maksudnya:

‘Ingatlah (hai kaumku), terimalah pesanku untuk berbuat baik kepada para isteri, isteri-isteri itu hanyalah dapat diumpamakan tawanan yang berada di sampingmu, kamu tidak dapat memiliki apa-apa dari mereka selain berbuat baik, kecuali
kalau isteri-isteri itu melakukan perbuatan yang keji yang jelas (membangkang atau tidak taat) maka tinggalkanlah mereka sendirian di tempat
tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Kalau isteri-isteri itu taat kepadamu maka janganlah kamu mencari jalan untuk
menyusahkan mereka.

Ingatlah! Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap isteri-isterimu dan
sesungguhnya isteri-isterimu itu mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap dirimu. Kemudian kewajiban isteri-isteri terhadap dirimu ialah mereka tidak boleh mengijinkan masuk ke rumahmu orang yang kamu benci.

Ingatlah!
Kewajiban terhadap mereka ialah bahwa kamu melayani mereka dengan baik dalam soal pakaian dan makanan mereka.
(Riwayat Tarmizi dan Ibnu Majah)

4. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Kewajiban seorang suami terhadap isterinya ialah suami harus memberi makan kepadanya jika ia makan dan memberi pakaian kepadanya jika ia berpakaian dan tidak boleh memukul mukanya
dan tidak boleh memperolokkan dia dan juga tidak boleh meninggalkannya kecuali dalamtempat tidur (ketika isteri membangkang).” (Riwayat Abu Daud)

5. Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Siapa saja seorang laki-laki yang menikahi
perempuan dengan mas kawin sedikit atau banyak sedangkan dalam hatinya ia berniat untuk tidak memberikan hak perempuan
tersebut (mas kawinnya) kepadanya. maka ia telah menipunya, kemudian jika ia meninggal dunia, sedang ia belum memberi hak perempuan tadi kepadanya maka ia akan menjumpai Allah pada hari Kiamat nanti dalam keadaan berzina.”

6. Nabi SAW bersabda yang bermaksud “Sesungguhnya yang termasuk golongan
mukmin yang paling sempurna imannya ialah mereka yang baik budi pekertinya dan mereka yang lebih halus dalam mempergauli keluarganya (isteri anak-anak dan kaum kerabatnya). “

7. Nabi SAW bersabda yang bermaksud : “Orang-orang yang terbaik dari kamu sekalian ialah mereka yang lebih baik dari kamu dalam mempergauli keluarganya dan saya adalah orang yang terbaik dari kamu sekalian dalam
mempergauli keluargaku.” (Riwayat lbnu Asakir)

8. Diceritakan dari Nabi SAW bahwa baginda
bersabda yang bermaksud: “Barang siapa yang sabar atas budi pekerti
isterinya yang buruk, maka Allah memberinya pahala sama dengan pahala yang diberikan kepada Nabi Ayub a.s karena sabar atas cobaan-Nya.” ( Cobaan ke atas Nabi Ayub ada empat hal:
Habis harta bendanya., Meninggal dunia semua
anaknya., Hancur badannya., Dijauhi oleh
manusia kecuali isterinya benama Rahmah )
” Dan seorang isteri yang sabar atas budi pekerti
suaminya yang buruk akan diberi oleh Allah
pahala sama dengan pahala Asiah isteri Firaun”.

9. Al Habib Abdullah Al Haddad berkata:
“seorang laki-laki yang sempurna adalah dia yang
mempermudah dalam kewajiban-kewajiban
kepadanya dan tidak mempermudah dalam
kewajiban-kewajibannya kepada Allah. Dan
seorang laki-laki yang kurang ialah dia yang
bersifat sebaliknya.”

Maksud dan penjelasan ini ialah seorang suami
yang bersikap sudi memaafkan jika isterinya tidak
menghias dirinya dan tidak melayaninya dengan
sempurna dan lain-lain tetapi ia bersikap tegas
jika isterinya tidak melakukan sholat atau puasa
dan lain-lain, itulah suami yang sempurna. Dan
seorang suami yang bersikap keras jika isterinya
tidak menghias dirinya atau tidak melayaninya
dengan sempurna dan lain-lain tetapi bersikap
acuh tak acuh (dingin) jika isteri meninggalkan
kewajiban-kewajiban kepada Allah seperti sholat,
puasa dan lain-lain, dia seorang suami yang
kurang.

10. Dianjurkan bagi seorang suami memperhatikan
isterinya (dan mengingatkannya dengan nada
yang lembut/halus) dan menafkahinya sesuai
kemampuannya dan berlaku tabah (jika disakiti
oleh isterinya) dan bersikap halus kepadanya dan
mengarahkannya ke jalan yang baik dan
mengajamya hukum-hukum agama yang perlu
diketahui olehnya seperti bersuci, haid dan
ibadah-ibadah yang wajib atau yang sunat.

11. Allah Taala berfirman yang bermaksud:
‘Hai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu
dan ahli keluargamu dari api Neraka.” ( At Tahrim : 6)
Ibnu Abbas berkata:
“Berilah pengetahuan agama kepada mereka dan
berilah pelajaran budi pekerti yang bagus kepada
mereka.”
Dan Ibnu Umar dari Nabi SAW bahwa baginda
bersabda: ‘Tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan
bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.
Seorang imam yang memimpin manusia adalah
pemimpin dan ia bertanggung jawab at,is
rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin
dalam mengurusi ahli keluarganya. Ia
bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.
Seorang isteri adalah pemimpin dalam rumah
tangganya dan bertanggung jawab alas
keluarganya. Seorang hamba adalah pemimpin
dalam mengurus harta tuannya, ia bertanggung
jawab atas peliharaannya. Seorang laki-laki itu
adalah pemimpin dalam mengurusi harta
ayahnya, ia bertanggung jawab atas
peliharaannya. Jadi setiap kamu sekalian adalah
pemimpin dan setiap kamu harus bertanggung
jawab alas yang dipimpinnya.” (Muttafaq ‘alai )

12. Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Takutlah
kepada Allah dalam memimpin isteri-istrimu ,
karena sesungguhnya mereka adalah amanah
yang berada disampingmu, barangsiapa tidak
memerintahkan sholat kepada isterinya dan tidak
mengajarkan agama kepadanya, maka ia telah
berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya.”

13. Allah Taala berfirman yang bermaksud:
“Perintahkanlah keluargamu agar melakukan
sholat.” ( Thaha:132)

14. Diceritakan dan Nabi SAW bahwa baginda
bersabda yang bermaksud: “Tidak ada seseorang
yang menjumpai Allah swt dengan membawa
dosa yang lebih besar daripada seorang suami
yang tidak sanggup mendidik keluarganya.”


http://www.facebook.com/pages/Membentuk-Calon-Suami-Sholeh

KARAKTER SUAMI YANG SHOLEH

Karakter Suami Yang Sholeh


بِسْــــــ...ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

Buat seorang wanita, harta yang paling berharga didalam hidup ini adalah seorang suami yang sholeh. Kepadanyalah, seorang istri akan merasakan kebahagian didalam hidupnya dan diakhirat kelak, keberuntunganlah yang akan diterima seorang istri, jika dia mempercayakan hidupnya, memberikan segala cinta, perhatian, dan kasih sayangnya kepada suami yang sholeh. Karena didirinyalah, seorang istri akan mendapatkan apa yang didambanya: Ketenangan, keteduhan, kedamaian, perlindungan dan cinta serta sayang.


Suami yang sholeh

adalah seorang yang bisa membahagiakan istri dan anaknya, serta keluarganya baik di dunia ini ataupun di akhirat kelak.
Seorang suami yang sholeh tidak akan memberi makan istri dan anak- anaknya kecuali dengan harta yang halal.

Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu menjaga amanah yang diberikan kepadanya.
Dan istri adalah amanah yang diberikan kepada seorang laki-laki yang menjadi suaminya.

Suami yang sholeh

 adalah seorang suami yang mampu memperlakukan istri dan anaknya dengan sifat-sifat yang terpuji, seorang suami yang sholeh akan selalu memperlakukan istrinya dengan sabar, sabar dengan setiap kesalahan-kesalahan istrinya, dan memperlakukan istrinya dengan kelembuatan dan penuh maaf saat istri dipenuhi dengan emosi dan kemarahan.

Suami yang sholeh

 adalah suami yang mampu menjadi pemimpin didalam rumah tangganya.
Seorang suami bagaikan pemerintah didalam rumah tangganya, seorang suami yang sholeh adalah yang mampu
memperhatikan hak dan kepentingan rakyatnya didalam pemerintahan yang dipimpinnya, dalam hal ini adalah istrinya.

Seorang suami yang sholeh 

akan selalu mampu bersikap bijaksana didalam tindakannya, menghargai pendapat istrinya, dan jika terjadi perbedaan pendapat dengan istrinya, dengan sikap terpuji dan penuh cinta kasih menghargai pendapat sang istri, serta mencari titik temu bersama dalam kerangka yang diperintahkan oleh alloh dan mejauhi segala yang dilarang oleh alloh.

Seorang suami yang sholeh

akan selalu mampu menjadi teladan terpuji buat istri dan anak- anaknya. Mampu menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan mendidik diri, istri, dan anak- anaknya untuk menapaki jalan-
jalan yang menuju keridloan Alloh.

Seorang suami yang sholeh

adalah seorang suami yang mampu membuat dirinya, istrinya dan anak-anaknya mencintai ilmu, menguasai ilmu dan mampu mengamalkannya, menjadikan ilmu yang diperolehnya itu bermanfaat bagi bangsa, negara, dan agamanya.

Seorang suami yang sholeh

adalah seorang suami yang mampu membuat istrinya dan anak-anaknya tumbuh, dan
berkembang menjadi pribadi yang luar biasa serta menapaki tangga- tangga sukses di dunia ini dan akhirat kelak.

Seorang suami yang sholeh¸

adalah seorang suami yang akan selalu menjaga istri dan anaknya dari api neraka.

Itulah yang menjadi pdoman, semoga bermanfaat,
salam semangat buat suami sholeh teladan
Walllahu 'alam bishowab

TANGGUNG JAWAB SUAMI

TANGGUNG JAWAB SUAMI
1. Menjadi pemimpin anak isteri di dalam rumah
tangga.

2. Mengajarkan ilmu fardhu ‘ain (wajib) kepada anak
isteri yaitu ilmu tauhid, fiqih dan tasawuf.

Ilmu tauhiddiajarkan supaya aqidahnya sesuai
dengan aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah.
Ilmu fiqih diajarkan supaya segala ibadahnya
sesuai dengan kehendak agama.
Ilmu tasawuf diajarkan supaya mereka ikhlas
dalam beramal dan dapat menjaga segala
amalannya daripada dirusakkan oleh rasa
riya’ (pamer), bangga, menunjuk-nunjuk orang
lain dan lain-lain.

3. Memberi makan, minum, pakaian dan tempat
tinggal dari uang dan usaha yang halal.
Ada ulama berkata:

‘Sekali memberi pakaian anak isteri yang
menyukakan hati mereka dan halal maka suami
mendapat pahala selama 70 tahun.”
Tidak menzalimi anak isteri yaitu dengan:
1. Memberikan pendidikan agama yang sempurna.
2. Memberikan nafkah lahir dan batin secukupnya.
3. Memberi nasihat serta menegur dan memberi
panduan/ petunjuk jika melakukan maksiat atau
kesalahan.
4. Apabila memukul jangan sampai melukakan
(melampaui batas).

4. Memberi nasihat jika isteri gemar bergunjing/
bergosip, mengomel serta melakukan sesuatu
yang bertentangan dengan perintah agama.

5. Melayani isteri dengan sebaik-baik pergaulan.

6. Berbicara dengan isteri dengan lemah-lembut.

7. Memaafkan keterlanjurannya tetapi sangat
memperhatikan kesesuaian tingkah lakunya
dengan syariat.

8. Kurangkan perdebatan.

9. Memelihara harga diri / kehormatan mereka.

Kurang dan lebih begitu, 
Wallahu'alam bishowab

Rabu, 23 Januari 2013

MALAIKAT IZRAIL MENANGIS

Subhannalhha,, Allah berfirman:
"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaik at mencabut nyawa orang-orang yang kafir, seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata: 'Rasakanlah olehm u siksa neraka yang membakar.' (Niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata): 'Keluarkanlah nyawamu!'

Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengata kan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al-An'am : 93).

Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Alloh, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.

"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang". (H.R. Ibnu Abu Dunya).

Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail.

Maka bermohonlah ia kepada Alloh Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Alloh Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.

"Assalamu'alaik um, yaa Nabi Alloh". Salam Malaikat Izrail,

"Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi Idris a.s.

Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail.

Seperti tamu yang lain, Nab i Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail.

Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya "menghadap". Alloh sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja.

Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan "tamunya" itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan. "Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita". pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).

"Subhanalloh, (Maha Suci Alloh)" kata Nabi Idris a.s.

"Kenapa?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.

"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi Idris a.s.

Kemudian Beliau berkata: "Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram ".

Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan pikir Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya?" tanya Nabi Idris a.s.

"Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail.

Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya.

"Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku?" selidik Nabi Idris a.s serius.

"Tidak" Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.

"Atas izin Alloh, aku sekedar berziarah kepadamu". Jawab Malaikat Izrail.

Nabi Idris manggut-manggut , beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.

"Aku punya keinginan kepadamu". Tutur Nabi Idris a.s

"Apa itu? Katakanlah!". Jawab Malaikat Izrail.

"Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Alloh SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku" . Pinta Nabi Idris a.s.

"Tanpa seizin Alloh, aku tak dapat melakukannya" , tolak Malaikat Izrail. Pada saat itu pula Alloh SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s.

Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat.

Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Alloh SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Alloh mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.

"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku?" Tanya Malaikat Izrail.

"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti". Jawab Nabi Idris a.s.

" Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.

MasyaAlloh, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s. Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita? Siapkah kita untuk menghadapinya?

Wallahu 'alam bishowab

Selasa, 15 Januari 2013

PERNIKAHAN PUTRI NABI

PERNIKAHAN YANG DIBERKAHI ANTARA
SAYYIDINA ALI BIN ABI THOLIB DAN SAYYIDATUNA FATIMAH AZ-ZAHRO

WALIMAH:
Sa’ad mengadakan walimah dengan menyembelih seekor kambing dan sebagian sahabat Anshor datang membawa beberapa Sho’ (2,5kg) jagung.

RUMAH/ TEMPAT TINGGAL:
Sahabat Haritsah bin Nu’man Al-Anshori ra menghadiahkan sebuah rumah untuk beliau (Sayyidina Ali KRW)

PERSIAPAN PERNIKAHAN:
Abu Bakar As-Shiddiq,Bilal dan Salman Al-Farisi membeli kebutuhan untuk pernikahan sesuai arahan dari Nabi SAW, yang berupa satu buah kasur dari Goni,beberapa potong kulit,tempat air dari kulit,kendi, serta baju aba’ah dari Khoibar dan alat penggilingan gandum.

WAKTU & TEMPAT:
Pada tahun ke 2 H setelah kembali dari perang Badar di Madinah.

KHITBAH (MELAMAR):
Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq, Sayyidina Umar bin Khottob, dan Sahabat Sa’ad bin Muadz mengisyaratkan kepada Sayyidina Ali bin Abi Tholib KRW untuk melamar Sayyidah Fatimah Az-Zahro.

MAHAR:
Maharnya adalah sebuah baju besi untuk perang yang dijual oleh Sayyidina Ali kepada Sayyidina Ustman dengan harga 400 dirham, setelah Sayyidina Ali menerima 400 dirham, Sayyidina Ustman mengembalikan baju perang tersebut kepada Sayyidina Ali, seraya berkata, “Ini adalah hadiah dariku untukmu,” maka Sayyidina Ali mengambil baju besi itu dan uang tersebut.

Subhanallah, pernikahan dua Insan yang mulia dengan sangat sederhana namun berkah.
ربّ فانفعنا ببركتهم # واهدنا الحسنى بحرمتهم
وأمتنا في طريقتهم # ومعافاة من الفتن

ISTERI TELADAN DAMBAAN

Assalamualaikum..
bismillah..
Dalam setiap kondisi apapun kita hrs selalu mengingat~Nya. Dlm keadaan suka, duka, hampa, gersang maupun gundah gulana, ingatlah DIA. Krn Allah selalu hadir disetiap kondisi kita seperti apa. Bila Malaikat ingin memanggil ruh kita, Maka kita pun sudah siap dlm setiap kondisi apapun karena kita selalu mengingat~Nya. Alhamdulilah.
 Dibawah ini kriteria menjadi istri shalehah yakni

1. Penuh kasih sayang,selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh ...kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)

2. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.

3. Tidak memberikan Kemaluan nya kecuali kepada suaminya.

Al-Qur'an :

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. (an-Nuur: 2-3).

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan: 68-69).

“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (al-Mumtahanah: 12).

HADIS :

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong,” (HR Muslim [107]).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rauslullah saw. bersabda, “Tidaklah berzina seorang pezina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin,”

Masih diriwayatkan darinya dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jika seorang hamba berzina maka keluarlah darinya keimanan dan jadilah ia seperti awan mendung. Jika ia meninggalkan zina maka kembalilah keimanan itu kepadanya,” (Shahih, HR Abu Dawud [4690]).

Diriwayatkan dari al-Miqdad bin al-Aswad r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabatnya, “Bagaimana pandangan kalian tentang zina?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya maka ia haram sampai hari kiamat.” Beliau bersabda, “Sekiranya seorang laki-laki berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina dengan isteri tetangganya,” (Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [103]).

4. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. Asma’ bintu Yazid radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad 6/456, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Adabuz Zafaf (hal. 63) menyatakan ada syawahid (pendukung) yang menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan)

5. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

6. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta’ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

7. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)

8. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar’i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.”(HR. Muslim no.1436)

9. Melegakan hati suami bila dilihat. Rasulullah bersabda, ”Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa

kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya,selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.” (HR Ibnu Majah).

10. Amanah. Rasulullah bersabda, ”Ada tiga macam keberuntungan (bagi seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu …” (HR Hakim).

11, istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir dan berperasaan bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ”Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.”(QS Ar Rum [30]: 21).

Demikianlah Istri shaleha itu menurut Kitab Suci Al Quran dan Hadis2 sahih

WALLAHU 'ALAM BISHOWAB 

KETULUSAN SEORANG ISTRI

♡♡ "JIKA AKU SUDAH MENIKAH NANTI" ♡♡

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh
Inilah niatan tulus seorang istri yang penuh cinta akan seoran imam dalam hidupnya,, dan akan menjaga hingga akhir hayatanya yakni :


✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT
dan mengikuti apa yang Rasulullah SAW Sabda dan Teladankan.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa hormat,
taat serta patuh kepada suami.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa minta izin kepada suami
jika hendak bepergian.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa mengghargai dan menerima
pemberian suami serta tidak akan banyak menuntut.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa menjaga kehormatan diri
ketika suami tak ada di rumah.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa menjaga kehormatan dan harta suami.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa berusaha menyenangkan dan
menghibur hati suami disaat suami sedang ada masalah.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa melayani suami dengan baik
dalam hal kehidupan sehari-hari dan kebutuhan batin.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa menjadi penyejuk
dalam rumah tangga bagi suami dan anak-anakku.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang tak segan-segan menasehati
jika suami melakukan hal tak baik.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang lebih betah di rumah dari pada di luaran
untuk hal-hal yang tak ada gunanya.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang selalu bisa memperhatikan apa yang disuka
dan yang tak disuka suami.

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang selalu menjauhkan diri dari kumpulan
orang-orang yang suka gisip (ghibah).

✔ Aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa menjadi pengayom dan
penuh kasih sayang dalam merawat serta mendidik anak-anakku

✔ Dan aku ingin menjadi seorang isteri yang senantiasa lebih mementingkan
meningkatkan ibadah dari pada digunakan untuk hal-hal yang tak begitu penting.

► Mudah-mudahan aku dan kita semua bisa mempraktekkannya dengan penuh ketulusan.
Aamiin Allahumma Aamiin.


Sumber tulisan http://www.facebook.com/pages/Ya-Allah-Ijinkan-Hamba-Menggelar-Sajadah-Bersamanya

Selasa, 08 Januari 2013

KADO TERINDAH UNTUK TERCINTA

Bismillahirahmaanirrahim ...

Aneka kado ini tidak dijual di toko,
Anda bisa menghadiahkannya setiap saat dan tak perlu membeli ! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang2 yang Anda sayangi.

KEHADIRAN ...
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat sms, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada disampingnya. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif.Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagian.

MENDENGARKAN ...
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang Lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketehui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati.

Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. -Ini memudahkan Anda memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

D I A M ...
Seperti kata2, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya “ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.

KEBEBASAN ,,,
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya?

Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, ” Kau bebas berbuat semaumu.” Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

KEINDAHAN ,,,
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba2 tampil lebih ganteng atau cantik ? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho.

Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana dirumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

TANGGAPAN POSITIF ...
Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus.

Cobalah ingat,berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat2 pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian ( dan juga permintaan maaf ), adalah kado cinta yang sering terlupakan.

KESEDIAAN MENGALAH ...
Tidak semua masalah layak menjai bahan pertengkaran. Apalagi sampai Menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara2 persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado ” kesediaan mengalah”

Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yg sempurna di dunia ini

SENYUMAN ...
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yg diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yg beku, pemberi semangat dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yg resah.

Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi..???
SUMBER: sahabat fb strobery

TIPS KELUARGA BAHAGIA

Assalamu'alaikum ..
ketahuilah bahwa ketika  ingin membuat pasangan bahagia dan merasa beruntung telah menikahi wanita impiannya Hal itu sebenarnya tidaklah sulit. 
Terapkanlah salah satu atau beberapa tips berikut ini UNTUK MENJADIKAN KELUARGA SAKINAH

1. Beri waktu untuk sendiri ...

Selain pekerjaan dan keluarga, seorang pria membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri. Katakan pada pasangan bahwa Anda mengerti akan hal itu. Namun, jangan sampai melupakan kewajiban rumah tangga. Anda dapat membahasnya berdua tentang bagaimana dan seberapa sering dia dapat menggunakan waktunya untuk diri sendiri.

2. Dengarkanlah dia ...

Ada saatnya suami menuntut perhatian penuh dengan meminta Anda mendengarkan ceritanya. Mungkin tentang sesuatu yang bukan minat Anda seperti tentang tim sepak bola kesayangannya. Pandai-pandailah bersikap. Tak ada ruginya, kok, memberi perhatian atas apa yang diceritakannya.

3. Beri waktu untuk sosialisasi ...

Berkumpul bersama teman-teman bagi seorang pria sangatlah penting. Dia bebas bercerita apa saja dan memberinya semangat baru. Pengertian yang Anda berikan padanya ketika dia ingin pergi keluar bersama teman-temannya membuatnya merasakan kedekatan yang luar biasa tanpa tuntutan yang berlebihan.

4. Beri perhatian kecil ...

Bagaimana jika Anda merapikan meja kerja suami yang sangat berantakan atau telah menyiapkan secangkir kopi yang masih hangat sepulangnya dari kantor? Pasti dia akan tersentuh.

Perhatian-perhatian kecil sangat berarti bagi pasangan. Hal ini mengingatkannya pada kebutuhannya dan penemuan atas dirinya yang merupakan prioritas.

5. Beri pujian ...

Rasa percaya diri pria dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang suami, baik kehebatannya di ranjang atau perilakunya sebagai ayah, patut diberi pujian sesering mungkin. Pastikan pujian itu tulus serta tidak berlebihan.

6. Beri kepercayaan ...

Jangan selalu mengatakan padanya untuk berhati-hati mengendarai mobil atau untuk segera menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan orang tuanya. Terlalu banyak nasihat akan membuatnya merasa tidak dipercaya dan hal ini dapat menjadi bumerang bagi Anda.

7. Wujudkan impiannya ...

Bila dia mengatakan pada Anda bahwa suatu hari, dia sungguh-sungguh ingin naik gunung, coba tanya pada diri sendiri, apa yang ingin Anda berikan pada pasangan? Dukungan atau malah mau menghancurkannya? Dengan segala permasalahan yang dihadapi, perlu juga memberikan sedikit ruang untuk mewujudkan petualangan yang nyata.
Wallahu 'alam bishowab

Rabu, 02 Januari 2013

SUAMI YANG BAIK

MENCARI CALON SUAMI YANG BAIK


1) Pilih yang baik dan beragama
Agama tersangat penting kerana ia mendidik kita untuk menjadi insan yang lebih baik. Kalau takde agama, takdalah pegangan dalam hidup, kan?
Nak didik anak bini pun susah. Lelaki yang beragama ni bukan sahaja boleh memimpin dirinya sendiri, tetapi dia juga boleh menjadi pemimpin yang baik kepada isteri dan anak-anaknya.

2) Cari yang sabar dan penyayang
Semasa tengah berdating, mungkin anda dah boleh nilai perangai teman lelaki anda kan? Penyabar ke atau pemarah?
Cuba uji misalnya berpura-pura buat benda yang dia tak suka ke, masa tu la nak tengok dia melenting ke tak. Kalau dia marah faham-faham la mungkin si dia ni panas baran.

3) Jangan nilai pada rupa
‘Don’t judge a book by it’s cover’. Ataupun jangan nilai buku melalui kulitnya saja! Sebab kecantikan luaran ni sementara sahaja. Mungkin rupa si dia ni macam rupa orang pecah rumah, tapi mungkin hatinya baik.

4) Kalau muka tu hensem macam Tom Cruise, tapi perangai tak senonoh, nak buat apa, kan? Ingatlah nanti kalau kita dah tua, muka kedut pun sama-sama kedut.

5) Hormat orang tua
Sememangnya kita nak calon suami yang bukan saja taat pada mak ayah dia sahaja, tapi juga hormat pada orang tua kita, kan?
Jadi, kalau si dia datang ke rumah, perhatikanlah tingkah laku dia pada mak bapak kita pula. Dia hormat ke atau kurang ajar, lihat bagaimana cara dia mengambil hati mak & ayah kita.

TANDA SEBELUM KEMATIAN

Tanda-tanda kematian seseorang

Disarikan dari berbagai sumber dan literatur yang penuh hikmah antara lain :
 
100 hari sebelum kematian
Ini adalah tanda pertama dari Allah kepada hambanya dan hanya akan disedari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya. Walaubagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma sama ada mereka sedar atau tidak saja. Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung rambut sehingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil.

40 hari sebelum kematian
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arasy Allah. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih akan merasakan seakan-akan bingung seketika.

7 hari sebelum kematian
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba- tiba ianya berselera untuk makan.

3 hari sebelum kematian
Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita iaitu di antara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian hujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

1 hari sebelum kematian
Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang iaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.

Tanda akhir sebelum kematian
Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

Apabila Izrail mencabut nyawa


Baginda Rasullullah S.A.W bersabda,
“Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu.”
Sambung Rasullullah S.A.W. lagi,

“Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail. Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail akan menebarkan sayap disebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang disekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya”.

Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata:
“Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah”.

Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada Allah dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu. Lalu Allah berfirman yang bermaksud:

“Wahai malaikat maut, kamu cabutlah rohnya dari arah lain”.
Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. 

Maka berkata tangan:
“Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan”.

Oleh kerana itu, malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata:

“Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu”.

Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata:

“Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir”.
Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata:

“Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah”.
Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah. Kemudian Allah berfirman yang bermaksud:
“Wahai malaikatKu, tulis Asma-Ku ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu”.

Sebaik saja mendapat perintah Allah maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah. Setelah melihat Asma Allah dan terbitnya rasa cintanya kepada Allah maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.

Wallahu 'Alam bishowab
kutipan harian Islam


PANDUAN NIKAH DI MASJID

Pilihan tempat berlangsungnya majlis akad nikah juga penting dalam menentukan keberkahan dalam kehidupan suami isteri. 
Kita bersyukur kerana sudah menjadi tren pada hari ini, upacara perkahwinan dilakukan di dalam masjid. 
Tujuannya sudah tentu untuk keberkatan. Memang masjid tempat yang paling sesuai untuk upacara pernikahan kerana setidak-tidaknya di masjid tidak ada orang yang berniat jahat. 
Maka upacara akad nikah berlaku dalam keadaan tiada seorang pun yang menanggung dosa. Itulah arti keberkatan.

Tetapi dalam pandangan mereka menggunakan kemudahan rumah Allah ini, mereka lupa beberapa pantang an yg musti diperhatikan. Ada beberapa perkara yang jarang diberi perhatian. Mereka lupa dalam masjid terdapat adab sopan yang perlu dipatuhi oleh orang yang berada dalam majlis itu. Antara yang penting ialah:
  • Berpakaian menutup aurat dengan sempurna khususnya kepada wanita
  • Niat iktikaf di Masjid
  • Menghormati jemaah lain yang sedang beribadah di dalam masjid
  • Mulaikan dengan solat Tahiyatul Masjid dan solat sunat yang berkaitan
  • Tidak bercampur dan bergaul terlalu bebas antara lelaki dan perempuan
  • Jika pengantin perempuan didatangi haid dan tidak dapat hadir ke masjid, maka wali boleh menjemput jurunikah datang ke rumah terlebih dahulu untuk proses wali meminta izin dan menyerahkan wakilnya kepadapenghulu
  • Pengantin perempuan yang haid boleh juga hadir ke masjid pada hari akad nikah tetapi dinasihati agar tidak masuk ke dalam Ruang Solat masjid
  • Barang-barang hantaran diserahkan selepas akad nikah di rumah pengantin perempuan bukan dimasjid.
  • Jika boleh, hanya mas kawin saja yang dibawa ke masjid. Majlis penyerahan mas kawin suami kepada isteri boleh dilakukan di masjid, tetapi upacara menyarungkan cincin hendaklah dilakukan di rumah pengantin perempuan
  • Jangan bergambar atau  untuk bergambar secara melampau di dalam masjid atau di sekitar kawasan masjid
Panduan ini tidaklah susah untuk dipatuhi, namun masih terdapat lelaki atau perempuan yang sering mengabaikannya. Masih terdapat perempuan yang memakai pakaian yang tidak sesuai dengan suasana masjid. Ada yang mempamerkan wajah mekap dan menor yang mempesonakan, bahagian dada yang masih tidak ditutup sepenuhnya meskipun sudah mengenakan kain Ketudung.

CINTA DIDALAM ISLAM

CINTA. Apa ia cinta? Jika kita berbicara tentang cinta, pasti kita tidak terlepas daripada memperkatakan tentang cinta monyet yang menjadi nadi kepada kehidupan muda-mudi masa kini. 

Malahan kebanyakan cinta seperti ini menjurus kepada pelakunya untuk membuat perkara maksiat tanpa menilai dan memahami erti cinta yang sebenar-benarnya. Cinta bukanlah sekotor itu.

Apakah maksud atau makna cinta? Cinta sebenarnya merupakan satu fitrah yang ada di dalam hati setiap manusia. Cinta wujud hasil daripada satu perasaan yang halus. Cinta mewujudkan perasaan kasih sayang dan belas kasihan sesama manusia dan makhluk di dunia ini. Tanpa perasaan cinta, seseorang itu akan merasai kekosongan di dalam jiwa mereka dan bila mereka merasai kekosongan itu maka sunyilah hidupnya.

Cinta yang hanya berpaksikan runtutan fitrah tanpa dicemari oleh hawa syahwat melambangkan kedamaian, keamanan dan ketenangan.
Bagaimanapun, cinta seringkali diperalatkan untuk melepaskan keghairahan nafsu. Maka akan terjadi bermacam perkara yang merosakkan manusia dan membawa kepada kemaksiatan dan kehancuran umat terutama bagi golongan remaja yang terlalu taksub dan asyik dengan cinta tanpa ada penilaian dan pertimbangan akal fikiran yang waras.
Cinta yang hanya berlogikkan nafsu dan syahwat semata-mata hanyalah cinta palsu yang penuh jijik dan hina. Oleh hal yang demikian itu, sebagai remaja, terutamanya remaja mukmin, kita sewajarnya peka terhadap kehadiran cinta di dalam jiwa dengan lebih memahami makna dan erti serta cara yang sesuai untuk menerima dan memberi cinta kepada seseorang. Jangan hanya membuta tuli dan mengikut tuntutan nafsu semata.
Cinta dan permasalahannya telah menjadi perkara serius yang dihadapi oleh umat Islam hari ini. Pertembungan antara cinta hakiki dengan cinta palsu menyebabkan umat Islam menghadapi dilema perasaan yang kronik. Krisis cinta palsu telah menyebabkan umat Islam memusnahkan etika spritual – membunuh solidariti dan menodai sosial sehingga ada yang sanggup membunuh dan membunuh diri akibat daripada tekanan perasaan yang sukar untuk dikawal.
Islam tidak memusuhi cinta. Ini sesuai dengan ciri-ciri Islam sebagai agama yang menepati fitrah manusia. Malah, Islam memandang tinggi persoalan cinta yang tentunya merupakan perasaan dan fitrah yang menjiwai naluri setiap manusia.

Cinta Menurut Pandangan Islam

Bagaimanapun, cinta di dalam Islam perlulah melalui pelbagai peringkat keutamaannya yang tersendiri seperti:

1. Cinta kepada Allah

Islam meletakkan cinta yang tertinggi dalam kehidupan manusia, iaitu cinta kepada Allah. Tanpa cinta kepada Allah, perlakuan hamba tidak memberi pulangan yang bererti, sedangkan apa yang menjadi tunjang kepada Islam ialah mengenali dan dan mencintai Allah. Dengan cinta akan mendorong manusia untuk mengabdikan diri kepada Allah serta menerbitkan iman yang mantap.
Firman Allah s.w.t:
“… (Walaupun demikian), ada juga di antara manusia yang mengambil selain daripada Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya, (memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah…”(Surah Al-Baqarah : 165)

2. Cinta kepada Rasulullah s.a.w. dan Para Anbia´

Ketika manusia berada di dalam kegelapan, maka diutuskan pembawa obor yang begitu terang untuk disuluhkan kepada manusia ke arah jalan kebenaran. Pembawa obor tersebut ialah Rasulullah s.a.w.
Maka, menjadi satu kewajipan kepada setiap yang mengaku dirinya sebagai muslim memberikan cintanya kepada Rasulullah dan para anbia´ dengan mengikut segala sifat yang terpuji.
Kerana perasaan kecintaan inilah, para sahabat sanggup bergadai nyawa dan menjadikan tubuh masing-masing sebagai perisai demi mempertahankan Rasulullah s.a.w dalam usaha Baginda untuk menyebarkan agama Islam.
Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, ada disebut:
“Diriwayatkan daripada Anas r.a, katanya: Nabi s.a.w bersabda: Tiga perkara, jika terdapat di dalam diri seseorang maka dengan perkara itulah dia akan memperoleh kemanisan iman: Seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih daripada selain kedua-duanya, mencintai seorang hanya kerana Allah, tidak suka kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya daripada kekafiran itu, sebagaimana dia juga tidak suka dicampakkan ke dalam neraka.” (Bukhari: no. 15, Muslim no. 60, Tirmizi: no. 2548, Nasaie: no. 4901)

3. Cinta Sesama Mukmin

Perasaan kasih sayang sesama manusia merupakan tunggak utama untuk menyalurkan konsep persaudaraan. Cinta inilah yang mengajar kita supaya mencintai ibu bapa dan keluarga. Selain daripada cinta kepada kedua-dua ibu bapa, Islam juga meletakkan cinta sesama mukmin sebagai syarat kepada sebuah perkumpulan atau jemaah yang layak bersama Rasulullah s.a.w.
Maksud firman Allah s.w.t:
“… Nabi Muhammad (s.a.w) ialah Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi Islam), dan sebaiknya bersikap kasih sayang serta belas kasihan kasihan sesama sendiri (umat Islam)…” (Surah Al-Fath: 29)
Inilah yang telah diajar oleh Islam. Maka masyarakat sejagat, malah umat Islam sendiri dapat melihat bahawa betapa agungnya unsur kasih sayang dan cinta yang terdapat di dalam Islam dan begitu jualah agungnya penjagaan Islam sendiri terhadap umatnya supaya tidak mencemarkan kesucian cinta dengan kekotoran nafsu.

Itulah cinta di dalam Islam. Ia haruslah diasaskan di atas dasar keimanan kepada Allah. Alangkah ruginya cinta yang lari dari landasan iman. Lalu akan hanyutlah jiwa-jiwa yang menyedekahkan dirinya untuk diperlakukan oleh ´syaitan cinta´ sewenangnya-wenangnya.
Sesungguhnya cinta sebelum perkahwinan merupakan cinta palsu walaupun dihiasi dengan rayuan manja kerana itu hanya panggilan ke lembah kebinasaan. Masa muda yang dianugerahkan oleh Allah hanyalah sekali berlaku dalam hidup dan tidak berulang lagi untuk kali kedua atau seterusnya. 

Maka dalam meniti usia, remaja perlu berhati-hati dengan mainan perasaan walaupun merupakan perkara yang amat sukar dilakukan, apatah lagi semakin dihambat usikan perasaan, semakin ia datang mencengkam. Itulah azam kita untuk melawan nafsu dan alangkah malunya untuk kita tewas dan kita sendiri merelakan diri dibawa oleh arus yang menghancurkan.
Wallahu'aam bishowab
 
dinukil dari
http://harianislam.com/
Jangan jadikan diri kita sebagai hamba cinta yang hanya berlandaskan nafsu tanpa pertimbangan akal yang waras. Kita seharusnya mengawal perasaan cinta kerana jika terlalu obses terhadap seseorang, manusia biasanya akan hilang kawalan dan tidak dapat menerima hakikat kehilangan, lantas sanggup melakukan sesuatu yang buruk untuk melepaskan perasaan kecewa

PERGAULAN REMAJA

Assalamu'alaikum..
Bismillah...
Sebagai satu agama yang amat hebat dan sempurna dalam membicakan pergaulan remaja, Islam menampilkan cara pengawalan yang sangat berkesan dalam mengatasi penyakit seksual iaitu sebagaimana dalam firman Allah yang kita baca “Lelaki yang apabila diajak perempuan cantik berzina lalu berkata, ‘sesungguhnya aku takut kepada Allah.’ keudian Firman Allah/; ‘jangan kamu hampiri/ mendekati zina.’

Kalau hampiri sudah dilarang dan ditegah, apalagi melakukannya. Menghampiri bermakna apa saja perbuatan yang menjadi penyebab, pendorong, keinginan dan sebagainya, adalah haram.

Kalau ada pendorong mudah datang keinginan diulit bisikan syaitan sama merelakan pula, terjadilah perbuatan terkutuk yang saban hari kita lihat dan dengar iaitu remaja melahirkan anak luar nikah.
Semuanya bermula dengan pergaulan bebas tanpa batas, berkawan tak salah yang salahnya bila melampaui batas.

Kali ini penulis tampilkan batas-batas dalam pergaulan supaya menjadi bimbingan kepada khalayak remaja sekalian, iaitu:
  • Pandangan
  • Pertemuan
  • Percakapan
  • Berjabat tangan
  • Bersentuhan badan
Pandangan yang dimaksudkan di sini adalah pandangan yang biasa bukan bertujuan untuk menimbulkan hawa nafsu sama ada dari pihak lelaki atau perempuan.
Bagi kaum lelaki, Allah s.w.t memberi peringatan di dalam firman-Nya dalam Surah An-Nur ayat 30 yang bermaksud: “Katakanlah olehmu (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman, hendaklah mereka memejamkan setengah dari pandangan mereka…”
Bagi kaum perempuan juga Allah s.w.t memberi peringatan-Nya sebagaimana maksud Surah An-Nur ayat 31 “Katakanlah olehmu (wahai Muhammad) kepada orang-orang perempuan yang beriman hendaklah mereka memejamkan (tidak tengok) setengah dari pandangan mereka…” dari kedua-dua ayat itu kita dapat menafsirkan bahawa kita boleh memandang seseorang yang berlainan jantina sekadar yang perlu sahaja.
Pandangannya pula tidak keterlaluan atau memandang melampaui batas sehingga menerbitkan hawa nafsu sesama sendiri. Hanya dengan pandangan saja kita percaya hawa nafsu akan menguasai dan syaitan mudah menggoda akhirnya mendorong mereka ke arah kancah maksiat.
Maksud pertemuan di antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya di tempat sunyi.
Dalam konteks hari ini lebih di kenali dengan istilah ‘khalwat’ mengikut kebiasaannya apabila dua orang yang bukan mahramnya bertemu di tempat sunyi, mereka akan mudah terdorong untuk melakukan maksiat.
    Dalam hal ini Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
    “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat maka janganlah ia melakukan pertemuan dengan seorang perempuan tanpa disertai mahramnya kerana sesungguhnya yang ketiga itu tentulah syaitan.” (Riwayat Bukhari, Muslim dan lain-lain)
Dari hadis di atas dapat kita membuat kesimpulan bahawa Allah melarang pertemuan di antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya di tempat-tempat sunyi dan jauh dari pandangan orang ramai.
Percakapan atau perbualan yang dimaksudkan di sini ialah apabila dua orang individu yang bukan mahramnya bertemu dan bercakap-cakap dengan tujuan tertentu yang boleh mendatangkan syak wasangka.
Dalam soal ini bukan bermakna antara lelaki dan perempuan tidak untuk bergaul dan bercakap-cakap, Islam tidak melarangnya, tetapi percakapan yang dibenarkan ialah mempunyai tujuan yang tertentu atau urusan yang penting sahaja.
Larangan itu dibuat semata-mata untuk menghindari pandangan serong atau fitnah orang terutama sekali kaum perempuan.
Berjabat tangan bermaksud menghulurkan dan menyambut tangan orang lain tanda hubungan silaturahim antara mereka, perlakuan itu meliputi lelaki dengan lelaki dan perempuan dengan perempuan atau sebaliknya.
Menurut Islam hukum berjabat tangan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya adalah haram.
    Siti Aisyah r.a ada berkata:
    “…demi Allah, tidak pernah Rasulullah s.a.w menyentuh tangan seorang perempuan lain yang bukan mahramnya, hanya baginda membai’ah mereka dengan percakapan.” (Riwayat Imam Ahmad)
Bersentuhan badan bermakna apabila berlaku pertemuan mana-mana anggota tubuh badan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya.
Sentuhan di sini lebih bermaksud sentuhan dengan sengaja, lebih-lebih lagi hingga menerbitkan keinginan nafsu. Rasulullah s.a.w pernah bersabda yang maksudnya: “Sesungguhnya jika kepala seseorang dari kamu ditikam dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya.”
Wallahu 'alam bishowab

MENCARI CALON SUAMI

MENCARI CALON SUAMI YANG BAIK

Tulisan lepas ini didapat dari petuah sahabat dari Malaysia Ust. Don Danial, silahkan menjadi bacaan dan tuntunan buat bersama:

1) Pilih yang baik dan beragama
Agama tersangat penting kerana ia mendidik kita untuk menjadi insan yang lebih baik. Kalau takde agama, takdalah pegangan dalam hidup, kan?
Nak didik anak bini pun susah. Lelaki yang beragama ni bukan sahaja boleh memimpin dirinya sendiri, tetapi dia juga boleh menjadi pemimpin yang baik kepada isteri dan anak-anaknya.

2) Cari yang sabar dan penyayang
Semasa tengah berdating, mungkin anda dah boleh nilai perangai teman lelaki anda kan? Penyabar ke atau pemarah?
Cuba uji misalnya berpura-pura buat benda yang dia tak suka ke, masa tu la nak tengok dia melenting ke tak. Kalau dia marah faham-faham la mungkin si dia ni panas baran.

3) Jangan nilai pada rupa
‘Don’t judge a book by it’s cover’. Ataupun jangan nilai buku melalui kulitnya saja! Sebab kecantikan luaran ni sementara sahaja. Mungkin rupa si dia ni macam rupa orang pecah rumah, tapi mungkin hatinya baik.

4) Kalau muka tu hensem macam Tom Cruise, tapi perangai tak senonoh, nak buat apa, kan? Ingatlah nanti kalau kita dah tua, muka kedut pun sama-sama kedut.

5) Hormat orang tua
Sememangnya kita nak calon suami yang bukan saja taat pada mak ayah dia sahaja, tapi juga hormat pada orang tua kita, kan?
Jadi, kalau si dia datang ke rumah, perhatikanlah tingkah laku dia pada mak bapak kita pula. Dia hormat ke atau kurang ajar, lihat bagaimana cara dia mengambil hati mak & ayah kita.

TEMPAT RUH

Tempat tinggal roh

Abu Bakar R.A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A:
“Roh itu menuju ketujuh tempat”:
  • Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin
  • Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus
  • Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina
  • Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka
  • Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat
  • Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik
  • Roh orang-orang kafir akan berada dalam Neraka Sijjin, mereka diseksa berserta jasadnya sampai hari Kiamat
Telah bersabda Rasullullah S.A.W:
“Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya”
  • Orang-orang yang mati syahid
  • Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan
  • Orang berpuasa di hari Arafah
Sesungguhnya ruh orang-orang beriman akan berkumpul dan cendrung mendekat sesamanya.

Begitu juga ruh orang-orang pecundang juga akan mendekat sesamanya.

Oleh karena itu perlu kita telisik hati kita, sudahkah hati dan ruh kita berada pada frekuensi yg sama dengan ruh orang-orang beriman?

Jika belum maka tingkatkan lagi, berpaculah dan bangkit, penuhi target-target yaumiyah kita :
*tilawah Al Quran minimal 1 juz perhari
*selalu shalat jama'ah di masjid
*dzikir pagi dan petang (Dzikir Al Ma'tsurat)
*Qiyamullail
*Shaum sunnah
*hadir di majlis taklim

Hal ini agar ruh tidak kering dan kerontang, agar ruh berbinar-binar, tumbuh bersemi sehingga menjadi pribadi-pribadi yang memang layak Allah tolong dan menangkan.

Wallahu'alam, smoga bermanfaat,

4 RESOLUSI TAHUN BARU

Resolusi awal tahun Masehi ini supaya menjadi hal yang dapat dilakukan dan menjadi renungan selama tahun demi tahun berlalu:

1. Empat hal yang membuat badan sakit :
- kebanyakan bicara
- kebanyakan tidur
- kebanyakan makan
- kebanyakan bertemu orang

2. Empat hal yang merusak tubuh :
- Khawatir/cemas
- Kesedihan
- Kelaparan
- Tidur larut malam

3. Empat hal yang membuat murung dan kesedihan :
- Bohong
- Kurang ajar atau tidak hormat
- Berdebat tanpa pengetahuan atau informasi yang memadai
- Amoral atau melakukan sesuatu tanpa rasa takut

4. Empat hal yang meningkatkan wajah berseri dan kebahagiaan :
- Kesalehan
- Loyalitas
- Kedermawaan
- Menolong sesama dengan ikhlas tanpa diminta hanya mengharap ridho ilahi

5. Empat hal yang Memberhentikan Rezeki :
- Tidur di pagi hari dari sholat Subuh hingga matahari bersinar
- Tidak melakukan sholat/berdoa secara teratur
- Malas
- Penghianatan atau ketidak-jujuran

6. Empat hal yang membawa rezeki :
- Berdoa di malam hari
- Tobat
- Beramal
- Berdzikir
Wallahu 'Alam bishowab