Selasa, 22 November 2011

SETAN DAN FAMILY

Ada yang perlu dijadikan landasan dan pengetahuan supaya tidak menggunakan nama dari Nama2 Anak Syetan sebab itu tidaklah mendatangkan faedah malah akan menjadi mudhorat, selengkapnya ialah 

1. Zalituun
Duduk di pasar / kedai Menggoda supaya manusia berbelanja lebih dan membeli barang-barang yang tidak perlu.

2. Wathiin
Pergi kepada orang yang mendapat musibah supaya bersangka buruk terhadap Allah.

3. A’awan
Menghasut sultan / raja / pemerintah supaya tidak mendekati rakyat. Terlena dengan kedudukan / kekayaan hingga terabaikan kebajikan rakyat dan tidak mau mendengar nasihat para ulama.

4. Haffaf
Berkawan baik dengan kaki botol. Suka menghampiri orang yang berada di tempat-tempat maksiat (cth: disko, kelab mlm & tempat yg ada minuman keras).

5. Murrah
Merusakkan dan melalaikan alloh dan orang yg suka muzik sehingga lupa kepada Allah. Mereka ini tenggelam dalam kemewahan dan glamour dsg.

6. Masuud
Duduk di bibir mulut manusia supaya melahirkan fitnah, gosip, umpatan dan apa saja penyakit yg keluar dari kata-kata mulut.

7. Daasim (BERILAH SALAM SEBELUM MASUK KE RUMAH…)
Duduk di pintu rumah kita. Jika tidak memberi salam ketika masuk ke rumah, Daasim akan bertindak agar terjadi keruntuhan rumahtangga (suami isteri bercerai-berai, suami bertindak ganas, memukul isteri, isteri hilang pertimbangan menuntut cerai, anak-anak didera dan pelbagai bentuk kemusnahan rumah tangga lagi).

8. Walahaan
Menimbulkan rasa was-was dalam diri manusia khususnya ketika berwuduk dan solat serta ibadat-ibadat kita yg lain.
9. Lakhuus
Merupakan sahabat orang Majusi yang menyembah api / matahari
 
Suber........Para Pencari Syurga

Sabtu, 19 November 2011

ISTRI TAK VIRGIN


Dalam beberapa kasus terjadi seorang suami mendapati istrinya sudah tidak perawan lagi ketika dinikahi.
Kehilangan keperawanan bukanlah selalu disebabkan oleh sebuah hubungan sex tetapi bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain seperti karena terjatuh , berolah raga atau yang lainnya. 

Selain itu juga ada beberapa kasus selaput dara seorang gadis tidak mudah robek. Islam menjaga kehormatan seorang manusia karena itulah islam melarang seseorang menuduh zina tanpa kesaksian dari empat orang yang melihat sendiri kejadian itu seperti termuat dalam Firman Alloh Subhanallohu wa Ta’ala

yang artinya: “Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nuur: 4).

Dan walaupun penyebab hilangnya keperawanan itu disebabkan oleh perbuatan zina yang dilakukan sang istri sebelumnya, seorang suami dilarang menyebarkan aib tersebut karena islam memerintahkan umatnya untuk tidak menyebarkan aib sesama muslim. Dan sudah ketetapan Alloh lah yang mempertemukan mereka dan sesungguhnya pintu taubat Alloh Subhanallohu wa Ta’ala itu sangatlah terbuka lebar.

Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan pekerjaan yang keji atau menganiaya diri sendiri , mereka ingat akan Alloh , lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa yang dapat mengampuni mereka selain daripada Alloh ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu , sedangkan mereka mengetahui”. (QS. Ali Imran: 135).

“Kecuali orang-orang yang bertobat sesudah itu dan memperbaiki ( dirinya ) maka sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An Nuur: 5)

Sehingga sangatlah mungkin bahwa Alloh menerima tobatnya dan mensucikannya dengan jalan pernikahan dengan seorang pria baik. Dan suatu berkah sekaligus ujian bagi sang suami untuk tetap melindungi bahkan membimbing istrinya dalam pernikahan yang penuh barakah dari Alloh Subhanallohu wa Ta’ala.

Akan tetapi seorang muslim atau muslimah yang menjaga kehormatannya, oleh sejumlah Imam mazhab diharamkan untuk menikah dengan pelacur baik laki-laki maupun perempuan, para hidung belang, maupun para pezina yang tidak mau bertobat malahan tenggelam dalam perzinahannya bahkan membanggakan perbuatannya itu. Firman Alloh Subhanallohu wa Ta’ala

yang artinya: “Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan wanita yang berzina atau perempuan yang musyrik , dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang mukmin” (QS. An Nuur: 3 )

“Wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang kej , dan laki-laki yang keji adalah buat wanita yang keji dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik.Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu).Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia” (QS. An Nuur: 26)

Dan bagi laki-laki maupun perempuan yang berzina tetapi akhirnya menyesali perbuatannya itu kemudian bertobat dan memohon ampunan pada Alloh maka sesungguhnya pintu ampunan itu akan selalu terbuka. 

Wallahu ‘Alam

Kamis, 17 November 2011

MENSTRUASI DALAM ISLAM

Wanita haid memang kehilangan kesempatan mendapat pahala. Tapi ada cara lain meraup pahala. Apa saja?

Setiap wanita normal tentu mengalami haid atau menstruasi. Itu sudah menjadi sunnatullah. Justru akan dibilang aneh, jika ada wanita yang tidak mendapat kunjungan “tamu” istimewa ini.

Haid adalah keluarnya darah dari alat kelamin wanita. Datang sebulan sekali, biasanya wanita mengalami haid setelah mencapai usia tertentu dan berhenti sesudah mencapai usia tertentu pula.

Dibilang istimewa, karena wanita yang sedang menerima ‘tamu’ ini mendapat dispensasi untuk tidak shalat, puasa, dan beberapa ibadah lainnya. Malah berdosa bila dalam keadaan haid, lantas shalat atau puasa.

Ada yang bilang, rugi dong wanita karena hilang kesempatan mendapat pahala. Jangan khawatir, ada cara lain meraup pahala, antara lain adalah berzikir, menghafal al-Qur’an dan Hadits, .


Berzikir

Sekalipun lagi haid, yang bersangkutan bukan saja boleh, malah dianjurkan untuk sebanyak-banyaknya membasahi bibir dengan zikir. Kapan dan di manapun. Misalnya dengan melantunkan takbir (Allahu Akbar), tasbih (Subhanallah), dan tahmid (Alhamdulillah).

Dalam sebuah Hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kebaikan dari berzikir dengan kalimat tersebut, bila dibandingkan dengan dunia dan seisinya ini, masih lebih berat kalimat tasbih, tahmid, dan takbir tersesbut.”
Berzikir bisa pula dengan membaca istighfar, memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Istighfar ini penting, karena tiada manusia tanpa dosa. Rasulullah sendiri tak kurang beristighfar 80 kali setiap hari. Itu Rasulullah yang mendapat jaminan pengampunan dosa. Kita yang tak mendapat jaminan, mestinya lebih banyak lagi beristighfar.

Ada manfaat lain dari istighfar selain pengampunan dosa. Ternyata istighfar bisa untuk membuka jalan berbagai persoalan dan juga membuka rezeki. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa melazimkan istighfar, niscaya Allah pasti akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesempitan, dan kelapangan dari setiap kesedihan, dan memberinya rejeki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka.” (Riwayat Abu Dawud)

Allah juga berfirman: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai ” ( Nuh [71]: 10-12).

Nah, tunggu apa lagi. Ayo, perbanyak istighfar.


Menghafal al-Qur`an dan Hadits

Menghafal al-Qur’an bisa mempertajam ingatan. Semakin banyak menghafal al-Qur’an semakin kuat pula daya ingat seseorang. Tak heran bila banyak orang ingin menghafal Kitab Suci ini. Barangkali, ini termasuk kemukjiatan al-Qur’an. Sekalipun ada yang bilang huruf Arab itu seperti benang ruwet, tapi kenyataannya begitu banyak orang yang berhasil menghafal al-Qur’an, mulai dari ayat pertama hingga ayat terakhir.

Tidak ada larangan wanita haid menghafal al-Qur’an. Yang menjadi perselisihan ulama adalah menyentuh mushaf al-Qur’an, boleh atau tidak. Sebagian ulama membolehkan, sebagian lagi melarang. Menghafal tentu saja bisa tanpa menyentuh mushaf, apalagi sekarang sudah banyak ayat al-Qur’an yang dipindahkan ke dalam CD atau komputer.
Wanita haid juga tidak dilarang menghafal Hadits. Itu salah satu bukti kecintaan seseorang kepada baginda Muhammad. Tidak banyak saat ini orang menghafal Hadits, padahal keutamaannya sangat besar. Dalam pembukaan kitab Arba’in Nawawi disebutkan sebuah Hadits bahwa barangsiapa hafal 40 Hadits, maka ia akan masuk surga.


Memperbanyak Infaq

Berinfaq adalah kegemaran orang-orang saleh. Kesalehan seseorang bisa diukur dari kegemaran berinfaq. Serajin apapun dia shalat, puasa, dan bahkan haji, bila ia pelit mengeluarkan harta di jalan Allah, maka patut diragukan kesalehannya.

Infaq adalah wujud dari kesalehan sosial. Setiap Muslim, selain dituntut kesalehan pribadi, juga dituntut punya kesalehan sosial. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah memperingatkan bahwa bukan termasuk umat beliau, bila ada di antara tetangga kita kelaparan, sementara kita perutnya kenyang.

Berapapun yang kita punya, wajib untuk berinfaq. Allah berfirman, “…orang-orang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imran [3]: 133-134)

Biasanya, godaan berinfaq adalah takut jatuh miskin. Minimal, takut hartanya berkurang. Jika pakai matematika manusia memang begitu. Tapi bila menggunakan perhitungan Allah, harta yang dikeluarkan infaqnya justru bertambah, bukan berkurang.

“Perumpmaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa denga sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, seratus biji.” (Al-Baqarah [2]: 261)

Dalam hal berinfaq, para Sahabat adalah teladan sempurna. Begitu mendengar seruan berinfaq, tanpa pikir panjang mereka berlomba-lomba melaksanakan. Salah satunya yang pantas menjadi teladan adalah Abu Dahdaah.
Suatu kali turun ayat al-Qur’an: “Siapa yang memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu baginya dan untuknya ada pahala yang banyak.” (al-Hadiid [57]: 11)

Ketika mendengar ayat tersebut, Sahabat Abu Dahdaah menemui Rasulullah. “Ya, Rasulullah, benarkah kalau kita berinfaq sama dengan meminjami Allah sebagai qardh?” Rasulullah membenarkan perkataan Sahabatnya itu. Tanpa pikir panjang, Abu Dahdaah kemudian menginfaqkan pekarangannya yang di dalamnya ada 600 pohon kurma.

Melihat demikian itu, Rasulullah berkata, “Allah akan menggantikan untuk Abu Dahdaah sekeluarga sebuah rumah di surga yang bertahtakan intan berlian.”

Meningkatkan Silaturahim

Silaturahim itu anjuran Islam. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahim.” (muttafaq’alaih)

Sebaliknya, Rasulullah menyampaikan ancaman kepada siapa saja yang memutuskan silaturrahim. Sabdanya, “Tidak akan masuk surga, orang yang memutuskan silaturahim.” (muttafaq’alaih).

Saat haid datang, buatlah agenda silaturahim. Bisa ke teman, saudara, atau teman orangtua kita. Jika memungkinkan, ajaklah anak-anak dan suami/istri. Sekaligus itu bentuk rihlah keluarga.

Khususnya bila silaturahim kepada teman-teman orangtua, kita dapat dua pahala. Pahala silaturahim dan pahala birrul walidain (berbakti kepada orangtua). Dalam riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, “Jagalah hubungan baik dengan orang-orang yang dicintai ayahmu, janganlah kamu memutuskannya yang menyebabkan Allah memadamkan cahayanya.”

Nah, kepada para wanita yang haid, jangan kecil hati karena tak dapat pahala. Banyak jalan menuju Mekkah, banyak jalan meraup pahala.

Sumber. Fb

Senin, 14 November 2011

TIPS PEMBUKA REZEKI

Di antara hal yang menyibukkan hati manusia adalah mencari rizki. Tidak sedikit dari kalangan manusia ini yang mencari rizki dengan cara yang diharamkan Allah. Baik dari golongan tingkat atas maupun tingkat paling bawah, baik oleh pejabatnya maupun oleh buruh sekalipun.Mereka tidak lagi peduli terhadap larangan Allah dan Rasul-Nya , Mereka tidak lagi bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram karena akal sehatnya sudah tak dapat lagi berfungsi lantaran rakusnya terhadap dunia dan lupa terhadap Allah Ar Razzaaq.

Kita dapat menyaksikan dengan mata kepala kita sendiri, banyak dari kaum muslimin mendatangi tempat-tempat yang haram dikunjungi seperti dukun-dukun, paranormal, orang pintar atau apa saja sebutan mereka yang mengaku mengetahui perkara yang ghaib. Mereka meminta melalui perantaraan orang orang yang dianggap bisa mengeluarkan mereka dari musibah dan mereka juga memohon pertolongan untuk mengetahui urusan yang ghaib. Dan ketahuilah, bahwa rizki adalah salah satu dari perkara yang ghaib itu.

Adalah suatu kewajiban bagi kita untuk bertawakkal kepada Allah yang telah menciptakan dan menanggung rizki semua makhluk-Nya. Dan sudah keharusan bagi kita untuk mengembalikan semua perkara yang ghaib itu kepada Allah saja.

Allah dan Rasul-Nya  telah memerintahkan kita untuk mencari rizki yang halal dan baik, yang tentunya dengan cara berusaha yang halal dan baik pula. Namun disamping itu Allah dan Rasul-Nya r memberi jalan kepada kita dengan dibukanya kunci-kunci rizki yang tentu saja tanpa meninggalkan kasab (usaha).

Kita akan bertanya dimanakah letak hakekat rizki tersebut? 
Inilah 10 hal pembuka rizki yang dikhabarkan kepada kita oleh Allah dan Rasul-Nya  :

1. Istighfar dan Taubat

Nabi Nuh AS berkata kepada kaumnya : "Maka aku katakan kepada mereka, mohon ampunlah kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) sungai-sungai". (QS Nuh : 10-12)

2. Taqwa

Fiman Allah : "Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya". (QS. Ath-Thalaq : 2-3)

3. Bertawakkal (berserah diri) kepada Allah

Rasulullah r bersabda : "Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi dengan perut lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang". (HSR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnul Mubarak, Ibnu Hibban, Al Hakim, Al Qudha'i dan Al Baghawi dari Umar bin Khaththab t)

4. Beribadah sepenuhnya kepada Allah semata

Rasulullah r bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. (Dan) jika kalian tidak melakukannya, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu". (HSR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dari Abu Hurairah t)

5. Menjalankan Haji dan Umrah

Rasulullah r bersabda : "Kerjakanlah haji dengan umrah atau sebaliknya. Karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana api dapat menghilangkan kotoran (karat) besi." (HSR Nasa,i. Hadits ini shahih menurut Imam Al Albani. Lihat Shahih Sunan Nasa'i.)

6. Silaturrahim (menyambung tali kekerabatan yang masih ada hubungan nasab)

Rasulullah r bersabda : "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturrahim" (HSR. Bukhari)

7. Berinfak dijalan Allah

Allah berfirman : "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya. Dialah sebaik-baiknya Pemberi rizki". (QS. Saba : 39)

8. Memberi nafkah kepada orang yang menuntut ilmu


Anas bin Malik t berkata : "Dulu ada dua orang bersaudara pada masa Rasulullah r. Salah seorang mendatangi (menuntut ilmu) pada Rasulullah r, sedangkan yang lainnya bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah r (lantaran ia memberi nafkah kepada saudaranya itu), maka Beliau r bersabda : "Mudah-Mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia". (HSR.Tirmidzi dan Al Hakim, Lihat Shahih Sunan Tirmidzi)

9. Berbuat baik kepada orang-orang lemah

Mush'ab bin Sa'd t berkata, bahwasanya Sa'd merasa dirinya memiliki kelebihan daripada orang lain. Maka Rasulullah r bersabda : "Bukankah kalian ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah diantara kalian?". (HSR. Bukhari)

10. Hijrah dijalan Allah

Allah berfirman : "Barangsiapa berhijrah dijalan Allah, niscaya mereka akan mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak". (QS. An Nisa : 100)
Pahala orang-orang yang mati syahid
Tak hanya itu, ada kunci Rizki yang lain yang kerap dilihat sebelah mata oleh banyak Kaum Muslimin, Yaitu Berjihad Fii Sabiillah dan meraih Pahala Mati Syahid Fii Sabilillah, diantaranya yaitu:

11. Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup.disisi Tuhannya dengan mendapat rezki[248] .

- MATI SYAHID : Dari Ubadah bin Samit r.a bahawa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda Bagi muslim yang mati Syahid di sisi allah ada tujuh perkara:
a. Pertama dosanya diampuni sejak darahnya memancar.
b. Dapat melihat tempatnya di Jannah.
c. Dihiasi dengan perhiasan iman.
d. Diselamatkan dari azab kubur dan aman dari kedahsyatan hari kiamat.
e. Diberi mahkota kewibawaan, sebuah yaqut (mutiara) darinya lebih dari dunia dan seluruh isinya.
f. Dinikahkan dengan 72 bidadari.
g. Dapat memberi syafaat kepada 70 ahli keluarganya
   (Riwayat Ahmad dan Thabrani)
h. Bau darahnya seperti aroma misk
“Demi dzat yang jiwaku ditanganNya! Tidaklah seseorang dilukai dijalan Allah-dan Allah lebih tahu siapa yang dilukai dijalanNya-melainkan dia akan datang pada hari kiamat : berwarna merah darah sedangkan baunya bau misk” (HR. Ahmad dan Muslim)

Dr. Abdullah Azzam menyampaikan, “Subhanallah ! Sungguh kita telah menyaksikan hal ini pada kebanyakan orang yang mati syahid. Bau darahnya seperti aroma misk (minyak kasturi). Dan sungguh disakuku ada sepucuk surat-diatasnya ada tetesan darah Abdul wahid(Asy Syahid, insya Allah)- dan telah tinggal selama 2 bulan, sedangkan baunya wangi seperti misk.”
i. Tetesan darahnya merupakan salah satu tetesan yang paling dicintai Allah.
“Tidak ada sesuatu yang dicintai Allah dari pada dua macam tetesan atau dua macam bekas : tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah dijalan Allah; dan adapun bekas itu adalah bekas (berjihad) dijalan Allah dan bekas penunaian kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah” (HR. At Tirmidzi - hadits hasan)
j. Syahid itu tidak merasakan sakitnya pembunuhan
“Orang yang mati syahid itu tidak merasakan (kesakitan) pembunuhan kecuali sebagaiman seorang diantara kalian merasakan (sakitnya) cubitan.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i - hadits hasan)
dan diriwayat yang shahih :
“Orang yang mati syahid itu tidak mendapatkan sentuhan pembunuhan kecuali sebagaimana salah seorang diantara kalian mendapatkan cubitan yang dirasakannya.”

12. IMAN, HIJRAH, JIHAD :
Dari surat At Taubah : 20 “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di Jalan Alloh dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Alloh.
Mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”

13. JIHAD Fii Sabilillah dengan JIWA dan HARTA, Surat Ash Shaff : 10, 11, 12 :
” Wahai orang-orang beriman! Maukah kamu Aku (Allah SWT) tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih??
   (Yaitu) kamu beriman kepada Alloh dan rasul-Nya dan berjihad di jalan Alloh dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.
   Niscaya Alloh mengampini dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam Jannah (syurga) yang mengalir dibawahnya sungai-sungai,   dan tempat-tempat tinggal yang baik di dalam Syurga And. ITULAH KEMENANGAN YANG AGUNG.” 
 
14. Kehamilan
 Mail bin Yasar RA, meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kawinilah wanita yang penyayang dan beranak banyak, karena (pada hari kiamat), akan berlomba-lomba dengan umat lain dan berbangga karena jumlahnya.” 
Dalam Hadist lain Rasulullah SAW bersabda, “Bahkan bayi yang keguguran akan menarik ibunya kedalam jannah, apabila ia bersabar …” 
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang wanita menyusui, maka setiap isapan susunya yang diberikan kepada anaknya, ia akan menerima pahala bagaikan telah menghidupkan makhluk dan apabila ia menyapih anaknya, maka para malaikat akan menepuk punggungnya dan berkata “selamat”, semua dosamu yang telah lalu diampuni, sekarang mulailah lagi,” (dosa-dosa kecil diampuni). 

Rasulullah SAW bersabda pada putrinya Fatimah RA, “Wahai fatimah, jika wanita mengandung anak di perutnya, maka para malaikat akan memohonkan ampunan baginya, dan Allah SWT menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, menghapuskan seribu kejelekannya. Ketika wanita itu merasa kesakitan karena melahirkan, maka Allah SWT menetapkan pahala para pejuang di jalan Allah SWT, jika ia melahirkan bayinya maka keluarlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan oleh ibunya. Dan akan keluar dari dunia dengan tidak membawa dosa apapun. Dikuburnya ditempatkan di taman-taman surga. Allah SWT memberinya pahala seribu ibadah haji dan umroh dan seribu malaikat memohon ampunan baginya hingga hari kiamat.” 
Subhanallah … Subhanallah … Subhanallah … Begitu besar segala  yang Allah SWT berikan kepada hambanya ….  
-------------------------------------------------------------------------------------------------  
Demikianlah beberapa kunci-kunci rizki dalam Islam yang memang sudah selayaknya seorang muslim untuk yakin terhadap apa yang difirmankan Allah dan apa yang disabdakan Rasul-Nya.
Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada segenap keluarga, shahabat dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik sampai akhir zaman nanti. Wallahu A'lam.

* * * * * *
Sumber :
Dari berbagai sumber dan (Abu Ghailan, disarikan dari kutaib "Mafaatihur Rizq fii Dhau'il Kitab was Sunnah"
karya Dr. Fadhi Ilahi. (Judul edisi Indonesia "Kunci-kunci Rizki menurut Al Qur-an dan Sunnah")

Sabtu, 12 November 2011

TUJUAN PERNIKAHAN


Tujuan pernikahan adalah menciptakan sakinah, sakinah tercipta melalui pemanfaatan potensi-potensi yang dianugerahkan Allah kepada suami, istri dan juga peranan seluruh anggota keluarga.
Perkawianan dinamai oleh al qur’an, nikah dan zawwaj, ini harus dipahami dengan benar, karena pemilihan kata-kata itu adalah pilihan yang dilakukan Allah dan tidak sah pernikahan  kecuali dengan menggunakan salah satu dari dua nama kata tersebut.

Nikah artinya menyatu, zawwaj artinya keberpasangan, suami dan isrti harus menyatu tapi dalam saat yang sama mereka harus sadar bahwa mereka adalah dua sosok tetapi berpasangan.
Cinta bukan pemaksanaan kehendak tetapi dialog antara dua aku. Seorang yang mencintai seseorang harus mengakui bahwa siapa yang dicintainya mempunyai kepribadianya sehingga kepribadianya tidak boleh dilebur.

Cinta adalah dialog dua aku, perkawianan adalah dialog dan masing-masing hendaknya mengakui kepribadian dan eksistensi dari pasangannya.

Bukan cinta siapa yang mencintai dirinya, bukan juga cinta siapa yang memaksakan kehendaknya.
Cinta harus diperjuangkan dan memperjuangkanya melalui potensi yang dianugerahkan Allah kepada manusia yaitu  potensi mawaddah, sedang rahmat adalah suatu perasaan, suatu kondisi kejiwaan, yang mengantar seseorang merasa perih, melihat ketidak berdayaan pihak lain, seorang suami harus memiliki rahmat, melihat ketidak berdayaan istrinya dan merasa pedih dengan ketidak berdayaan itu, demikian juga istri harus memiliki rahmat sehingga berusaha untuk mengurangi kepedihan yang dilihatnya pada pasanganya, itu yang dinamakan mawaddah warohmah. Dan itu perlu diperjuangkan oleh masing-masing pasangan suami dan istri.

Nikah adalah penyatuan dan zawwaj adalah keberpasangan. Memang suami dan istri harus memiliki kesamaan-kesamaan dan harus juga memiliki perbedaan. Paling tidak persamaanya ada empat dan perbedaanya ada satu. Mereka sama-sama hidup, sama-sama dewasa, sama-sama cinta, dan sama-sama bertanggung jawab. Bedanya adalah satu laki-laki dan satu perempuan.
Sama-sama hidup, hidup adalah rasa tau dan gerak dan hidup sama-sama sama-sama geraknya dan sama-sama tau.

Jangan menyembunyikan sesuatu terhadap pasagan anda, jangan berrgerak berbeda dengan pasangan anda. Dan hendaknya selalu dengan perasaan yang sama.

Bedanya satu lelaki dan satu perempuan. Ada perbedaan sifat-sifat lelaki denga sifat-sifat perempuan. Jangan sampai lelaki menjadi perempuan, dan jangan juga perempuan menjadi lelaki. 

Ada sifat-sifat terpuji bagi lelaki, dan ada pula sifat-sifat terpuji bagi perempuan. Sifat terpuji bagi lelaki adalah berani, murah tangan  dan rendah hati. Sedang sifat terpuji bagi perempuan adalah hati yang tinggi sehingga tidak mudah untuk diganggu, jinaknya bagai jinak merpati, tangannya tertutup, dalam arti tidak boros, sehingga selalu memeliara harta dan penghasilan suaminya, kemudian yang terakhir sifat terpuji bagi perempuan disamping rendah hati, dan tangan tertutup adalah seorang yang tidak berani bertindak kecuali setelah berkonsultasi dengan pasanganya.
Itu perbedaaan-perbedaan yang harus dipelajari, yang harus dicamkan agar langkah terus sama kedepan, perasaan selalu seia dan sekata. Ketika itu perkawinan akan langgeng mencapai sebuah bahagia.  

Allahumma nawwir qulubana, washroh sudurona, wa anzil sakinatah alaiha.  

Ya Allah sinarilah hati kami, lapangkanlah dada kami dan anugerahilah kami sakinah, ketenangan dalam kehidupan rumah tangga.

Ya Allah hindarilah kami dari keraguan, hindarkanlah kami dari sangka buruk serta cemburu yang berlebihan.

Allahumma Robbana Habblana wadzuriyatina qurrota a’yun waj alana lil muttaqina imamma.
Wasshollahu ala sayidina muhammad,walhamdulilahirobil alamin..

Wallahu'Alam bishowaf

Jumat, 11 November 2011

NASEHAT di 11.11.11

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sahabat,
saudaraku fillah...
Ada 12 Barisan Diakherat
Berdarkan dari sebuah riwayat
Suatu ketika, Muadz bin Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris." (QS An-Naba:18)" 
Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris." 
Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut Adalah :

Barisan Pertama Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." 

Barisan Kedua Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." 

Barisan Ketiga Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." 

Barisan Keempat Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." 

Barisan Kelima Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." 

Barisan Keenam Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." 

Barisan Ketujuh Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedelapan Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." 

Barisan Kesembilan Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." 

Barisan Kesepuluh Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." 

Barisan Kesebelas Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." 

Barisan Kedua Belas Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, 
maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..." 

Semoga kita bisa menarik ibroh dan hikmah dari penuturan lisan bagind Rasul dan senantiasa untuk ikhtiar dalam ibdah dan keta;atan untuk kita semua dalam doa di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah SWT. Amin...

Kamis, 10 November 2011

NIKMATNYA MENIKAH

Itulah yang dicari para pelajang, nikmatnya menikah dengan segala keberkahan dan pahala yang terkandung didalamnya untungnya banyak, ada hikmahnya juga demikian,, panjang dan pendeknya ada dibawah ini dirangkum:

1. Melengkapi agamanya.

“Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (HR. Thabrani dan Hakim).

2. Menjaga kehormatan diri.

“Wahai para pemuda! Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

3. Hidup berkeluarga merupakan ladang meraih pahala.

Senda guraunya suami-istri bukanlah perbuatan sia-sia“Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 245; Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 309).

4. Bersetubuh dengan istri termasuk sedekah.

Pernah ada beberapa shahabat Nabi SAW berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka bisa shalat sebagaimana kami shalat; mereka bisa berpuasa sebagaimana kami berpuasa; bahkan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.”

Beliau bersabda, “Bukankah Allah telah memberikan kepada kalian sesuatu yang bisa kalian sedekahkan? Pada tiap-tiap ucapan tasbih terdapat sedekah; (pada tiap-tiap ucapan takbir terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahlil terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahmid terdapat sedekah); memerintahkan perbuatan baik adalah sedekah; mencegah perbuatan munkar adalah sedekah; dan kalian bersetubuh dengan istri pun sedekah.”


Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya akan mendapatkan pahala?” .
Beliau menjawab, “Bagaimana menurut kalian bila nafsu syahwatnya itu dia salurkan pada tempat yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa dengan sebab perbuatannya itu?”
(Mereka menjawab, “Ya, tentu.” Beliau bersabda,)
“Demikian pula bila dia salurkan syahwatnya itu pada tempat yang halal, dia pun akan mendapatkan pahala.” (Beliau kemudian menyebutkan beberapa hal lagi yang beliau padankan masing-masingnya dengan sebuah sedekah, lalu beliau bersabda, “Semua itu bisa digantikan cukup dengan dua raka’at sholat Dhuha.”) (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 125).

5. Adanya saling nasehat-menasehati

6. Bisa mendakwahi orang yang dicintai

7. Pahala memberi contoh yang baik.

“Siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun.” (HR. Muslim,).

Bagaimana menurut Anda bila ada seorang kepala keluarga yang memberi contoh perbuatan yang baik bagi keluarganya dan ditiru oleh istri dan anak-anaknya? Demikian juga sebaliknya bila seorang kepala keluarga memberi contoh yang jelek bagi keluarganya?

8. Seorang suami memberikan nafkah, makan, minum, dan pakaian kepada istrinya dan keluarganya akan terhitung sedekah yang paling utama.

Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: “Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu.” (HR Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman) Tsauban bin Bujdud., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang kepada keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk kendaraan di jalan Allah, dan dinar yang dinafkahkan untuk membantu teman seperjuangan di jalan Allah.” (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Seorang suami lebih utama menafkahkan hartanya kepada keluarganya daripada kepada yang lain karena beberapa alasan, diantaranya adalah nafkahnya kepada keluarganya adalah kewajiban dia, dan nafkah itu akan menimbulkan kecintaan kepadanya.

Muawiyah bin Haidah RA., pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Wahai Rasulullah, apa hak istri terhadap salah seorang di antara kami?” Beliau menjawab dengan bersabda, “Berilah makan bila kamu makan dan berilah pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya, janganlah kamu memukulnya, dan janganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah. Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah bergaul dengan mereka, kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap mereka.” (Adab Az Zifaf Syaikh Albani hal 249).

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA., dalam hadits yang panjang yang kami tulis pada bab niat, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan dengan maksud kamu mencari keridhaan Allah, niscaya kamu akan diberi pahala sampai apa saja yang kamu sediakan untuk istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga)

Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiaka orang yang harus diberi belanja.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya.” (Saba’: 39).

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: “Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya.” Dan yang lain berdoa: “Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir.” (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).


9. Seorang pria yang menikahi janda yang mempunyai anak, berarti ikut memelihara anak yatim


Janji Allah berupa pertolongan-Nya bagi mereka yang menikah:

1. Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An Nur: 32)

2. Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Banyak sayang dan cinta,
Wassalamualaikum


Sumber FB Renungan dan Motivasi

AHLI WARIS (FARAID)


1.Arti waris
Waris adalah perkara yang berkaitan dengan harta peninggalan.

2.Arti faraid
Faraid adalah ketentuan-ketentuan yang telaah di tentukan terhadap masing- masing ahli waris.

3. A.Syarat-syarat waris
a.Waris adalah orang yang mendapat warisan.
b.Mawaris adalah orang yang boleh di ambil harta warisannya.
c.Mauruts adalah harta peninggalan.

B.Sebab-sebab waris
a.Sebab nasab (hubungan kerabat)
b.Sebab pernikahan
c.Sebab wala’
d.Sebab kesamaan agama

C.Yang mencegah waris
a.Berlainan agama
b.Pembunuhan
c.Hamba sahaya
d.Murtad

4.A.Furud terbagi 6 yaitu : ½, 1/4,1/8,2/3,1/3,dan 1/6

B.Nisbah masalah terbagi 4 yaitu:tamaatsul, tawaafuq, tabaayun, tadaahul.

C.Usul masalah terbagi 6 yaitu: 24,12,8,6,4,3,dan2.

D.Ahli waris laki-laki
a.Ayah/Bapak
b.Kakek (bapaknya ayah) dan seterusnya keatas dari garis laki-laki
c.Anak laki-laki
d.Cucu laki-laki seterusnya ke bawah
e.Saudara laki-laki sekandung
f.Saudara laki-laki seayah
g.Saudaralaki-laki seibu
h.Keponakan laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
i.Keponakan laki-laki dari saudara laki-laki seayah
j.Paman kandung (saudara laki-laki ayah)
k.Paman seayah(saudara laki-laki ayah sebapak )
l.Anak laki-laki paman sekandung
m.Anak laki-laki paman sebapak
n.Suami
o.Laki-laki yang memerdekakan budak
Apabila ahli waris laki-laki hidup semua
Contoh :
Seorang istri meninggal dunia, ia meninggaklkan 3 orang ahli waris yaitu:
Anak laki-laki      : A          :A
Bapak                    :1/6       : 6
Suami                    :1/4        : 4


E.Ahli waris perempuan
a.Ibu
b.Nenek dari pihak ibu dan terus ke atas
c.Nenek dari pihak bapak (tidak terus ke atas)
d.Anak perempuan
e.Cucu perempuan dari anak laki-laki dan seterusnya ke bawah dari garis laki-laki
f.Saudara perempuan sekandung
g.Saudara perempuan seayah
h.Saudaraperempuan seibu
i.Isteri
j.Perempuan yang memerdekakan hamba sahaya
Apabila ahli waris perempuan hidup semua
Contoh:
Seorang suami meninggal dunia, ia meninggalkan 5 orang ahli waris yaitu:
Anak perempuan             :1/2     :2
Ibu                                         :1/6    :6
Isteri                                      :1/8    :8
Cucu perempuan             :1/6    :6
Saudara pr sekandung   :A         :A
Apabila ahli waris laki-laki dan perempuan hidup semua.
Contoh:

Seorang suami meninggal dunia, ia meninggalkan 5 orang ahli waris yaitu :
Isteri                     :1/8        :8
Anak pr                :A                  :A
Anak laki-laki      :A               :A
Ibu                        :1/6        :6
Bapak                  :1/6         :6


5.Arti Ashabah
Ashabah adalah ahli waris yang tidak di tentukan bagiannya oleh nash,ia menerima bagian setelah ahli waris dzawil furud menerima bagiannya.
Ashabah terbagi menjadi 3 bagian,yaitu:
a.Ashabah binafsi yaitu ashabah karena dirinya sendiri,bukan karna sebab lain.
b.Ashabah bil ghairi yaitu ashabah karena ada ahli waris lainnya yang setingkat dengannya.
c.Ashabah ma’al ghairi yaitu ashabah karena ada ahli waris lain yang tidak setingkat.


6.Arti Hijab
Hijab menurut bahasa artinya penutup atau penghalang.Sedangkan menurut istilah ilmu faraid yaitu penghalang ahli waris yang seharusnya mendapat bagian menjadi tidak mendapat bagian.
Hijab terbagi menjadi 2 macam,yaitu:
a.Al – hujub bil washfi yaitu orang yang terkena hujub tersebut terhalang dari mendapatkan hak waris secara keseluruhan.
b.Al – hujub bi asy – syakhshi yaitu gugurnya hak waris seseorang di karenakan adanya orang lain yang lebih berhak untuk menerimanya.


7.Arti hijab hirman
Hijab hirman yaitu penghalang yang menggugurkan seluruh hak waris seseorang.
A. Ahli waris yang terkena hijab hirman antara lain:
a.kakek (bapak dari ayah)

{4}
b.saudara kandung laki-laki
c.Saudara laki-laki seayah
d.Saudara laki-laki dan perempuan yang seibu
e.Cucu laki-laki keturunan anak laki-lak
f.Keponakan laki-laki ( anak saudara kandung laki-laki )
g.Keponakan laki-laki ( anak dari saudara laki-laki seayah )
h.Paman kandung ( saudara laki-laki seayah )
i.Paman seayah
j.Sepupu kandung laki-laki(anak paman kandung )
k.Sepupu laki-laki (anak paman seayah )
l.Saudara kandung perempuan
m.Saudara perempuan seayah
n.Nenek ( baik ibu dari ibu ataupun dari bapak)
o.Cucu perempuan (keturunan anak laki- laki )
p.Saudara perempuan seibu.
B. Ahli waris yang tidak terkena hijab hirman antara lain:
a.kandung laki- laki
b.Anak kandung perempuan
c.Ayah
d.Ibu
e.Suami
f.Isteri


8.Arti Aul
Aul secara bahasa artinya “bertambah”. Sedangkan menurut istilah hukum faraid bagian-bagian yang harus di terima oleh ahli waris lebih banyak dari pada asal masalahnya,sehingga asal masalahnya harus di tambah atau diubah.
Pokok masalah yang dapat diaulkan ada 3 yaitu 6,12,dan24.
Contoh:
Seorang wafat dan meninggalkan :                                          Pokok masalah: 12
Istri                                                        :1/4: 4 = 3
Ibu                                                         :1/6: 6 = 2
Saudara kandung perempuan    : 2/3: 3 = 8+
13 aul

9.Arti Radd
Radd dalam bahasa arab berarti kembali / kembalikan atau juga bermakna berpaling / palingkan.Menurut istilah ilmu faraid ialah berkurangnya pokok masalah dan bertambahnya / lebihnya jumlah bagian ashhabul furud.
Contoh:
Seoran wafat dan meninggalkan :
Asal masalah 6
Anak perempuan             :1/2 *6 = 3
Ibu                                          :1/6*6 = 1+
4

10.Arti Gharrawain
Gharrawain secara bahasa artinya “dua yang terang”, yakni dua masalah yang terang cara penyelesaian.
Contoh:
Seorang wafat dan meninggalkan :
{6}
Asal masalah 6
Suami    : 1/2 : 2 = 3
Ibu         :1/3 : 3 = 1
Ayah      : A           = 2

11.Arti Musyarakah
Musyarakah secara bahasa artinya ”di serikatkan “,Menurut istilah yaitu ahli waris yang dalam perhitungan mawaris ia mendapat warisan,akan tetapi ternyata tidak memperolehnya,maka di syarikatkan kepada ahli waris lain yang memperoleh bagian warisan.
Contoh:
Apabila seorang meninggal dunia dan meninggalkan:
Suami                                                    : 1/2 = 3/6 = 3
Ibu                                                        : 1/6 = 1/6 = 1
2 orang saudara seibu    : 1/3 = 2/6 = 2
Saudara laki-laki kandung                                    = 0
Masalah tersebut diatas menurut umar, utsman, zaid, imam tsauri dan imam syafi’I tidak adil. Maka pemecahannya dapat ditempuh jalan sebagai berikut:
Suami                                                                                                                     : 1/2 = 3/6 = 3
Ibu                                                                                                                         : 1/6 = 1/6 = 1
2 orang saudara seibu dan saudara laki-laki sekandung   : 1/3 = 2/6 = 2/6
Kemudian bagian 2 orang saudara seibu dan saudara laki-laki dibagi rata, meskipun diantara mereka terdapat ahli waris laki-laki dan perempuan.

12.Bagian ahli waris
a.Anak perempuan
b.Cucu perempuan dari anak laki-laki
c.Saudara perempuan sekandung

{7}
d.Saudara perempuan sebapak
e.Saudara perempuan seibu
f.Ibu
g.Nenek
h.Isteri
i.Suami
j.Bapak
k.Kakek

13.Arti Akhdariyah
Akhdariyah artinya kotor atau mengotori disebabkan masalah ini cukup mengotori Mazhab Zaid bin Tsabit (sosok sahabat yang sangat di puji Rasulullah akan kemahirannya dalam faraid).
Contoh:
Seseorang meninggal dunia meninggalkan:
Suami                                                                    : 1/2 = 3/6 =3
Ibu                                                                         : 1/3 = 2/6 =2
Saudara perempuan sekandung               : 1/2 = 3/6 =3
Kakek                                                                    : 1/6 =1/6 = 1
Jumlah

Sumber:
Jurohim,Didik.2006.Al-Azhar Laju.Madiun:Anugerah Agung.
Malik,H.Abdul Drs.,2006.Fitrah.Solo:CV.Al- FATH.