Rabu, 31 Oktober 2012

PRINSIP PERNIKAHAN

Prinsip-Prinsip Pernikahan
Adalah sangat perlu untuk diperhatikan tentang beberapa prinsip pernikahan menurut agama islam agar pernikahan itu berarti dalam kehidupan yang melaksanakannya ialah:
  1. pernikahan adalah untuk mengetahui dan melaksanakan perintah agama.
Sebagai mana diketahui bahwa pernikahan adalah sunnah Nabi yang berarti bagi mereka yang melaksanakanya pada hakekatnya merupakan pelaksananan dari ajaran agama. Rasulullah S.A.W bersabda.
” wahai pemuda! Barang siapa diantara kamu telah mampu untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu lebih menenangkan dari pada liarnya pandangan dan memelihara kehormatan. Dan barang siapa yang belum mapu untuk menikah (sedang ia mengiginkan), maka hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu dapat menenangkan syahwat”. (HR. Bukhori Muslim)

”Apabila seorang hamba telah menikah, sesungguhnya ia telah menyempurnahkan setengah agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk sisanya yang lainnya” ( HR. At-Thobrani)
agama islamam telah mengatur pernikahan secara jelas dan rinci melalui al-Qur’an dan al-hadits, memberi batasan rukun dan syarat-syarat yang perlu dipenuhi agar pernikahan sah dan tidak fasid atau batal. Demikian pula agamamemberi ketentuan lain disamping rukun dan syarat, seperti harus adanya mahar dalam pernikahan dsan harus adanya kemampuan.
  1. Pernikah dilaksanakan atas dasar ikhtiyar atau kerelaan/tidak dipaksa.
Suatu pernikahan haruslah dilakukan dan dirumuskan dengan kata-kata kerelaan calon isteri dan suami atau atas dasar persetujuan mereka. untuk kesempurnaan itulah perlu adanya khitbah atau peminangan sebagai langkah awal dari pelaksanaan atau dilangsungkannya suatu perkawinan, sehingga kedua pihak dapat mempertimbangkan apa yang mereka lakukan. Kerelaan dari calon suami dan wali jelas dapat dilihat dari tindakan dan ucapannya, sedangkan untuk kerelaan calon isteri, mengingat wanita mempunyai ekspresi kejiwaan yang seringkali berbeda denagn pria, dapat dilihat dari sikapnya umpamanya diam atau tidak memberikan  reaksi penolakan dipandang sebagai persetujuan atau kerelaan bila ia gadis, namun diperlukan persetujuan secara tegas apabila ia telah janda,. Sebagaima tuntunan Rasul dalam Hadits riwayat Abu Hurairoh; ”…jangan dinikahkan janda sehingga dimintai persetujuannya secara tegas (perintahnya/tusta’mar), dan janganlah dinikahkan gadis sehingga diminta persetujuannya (izin/tustar’zar), sahabat bertanya, Ya rasulullah bagaimana izinnya itu? Nabi Menjawab, kalau dia diam”. (HR. Abu Huroiroh).

Dalam haditsnya Rasulullah S.A.W pernah membatalkan suatu pernikahan sahabat yang tidak didasarkan atas persetujuan calon isteri sedang calon isteri itu adalah seorang janda. Demikian pula beliau pernah mempersilahkan kepada seorang gadis untuk memilih apakah ia menyetujui atau tidak tindakan wali yang menikahinya:

”…Dari khusnah binti khidaan, bahwa ayahnya pernah menikahinya padahal ia seorang janda, maka (karena ia tidak menyetujuinya) ia mengatakan Rasulullah s.a.w. dan Rasulpun menolak/membatalkan pernikahannya.”(HR. Jama’ah kecuali muslim)
”Dari ibnu Abbas r.a. diriwayatkan bahwa seorang hamba sahaya yang masih gadis datang kepada nabi s.a.w. dan mengadu bahwa ayahnya telah mengawinkannya sedang ia tidak menyetujuinnya, maka Nabi menyuruh ia memilih (menerima atau menolak)”. (HR. Ahmad Abu Daud dan Ibnu Majah)
Dari keterangan hadits diatas jelas bahwa persetujuaan kedua pihak merupakan hal yang penting disamping adanya juga izin wali seperti tersirat dalam hadits :”… Nabi bersabda, Tidak sah nikah kecuali dengan wali yang sederhana akalnya.” (HR. Asy-syaf’i dari Ibnu Abbas)
  1. Pernikahan dilaksanakan untuk selamanya.
Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa suatu pernikahan bertujuan untuk memperoleh keturunan, ketenangan, ketentraman,cinta dan kasih sayang. Dan semuanya itu dapat dicapai apabila perkawinan itu didasarin oleh prinsip untuk selamanya, bukan untuk sementara waktu atau untuk waktu tertentu. Atas dasar itupun islam tidak membenarkan apabila akad nikah yang dilaksanakan seorang mengandung ketentuan pembatasan waktu perkawinan, seperti ucapan wali; ” aku nikahkan engkau dengan amnak saya….. dengan mahar Mushhaf Al-Qur’an untuk selam 3 bulan atau 1 tahun. Ataupun ucapan Qobul calon suami yang mengandung ketentuan untuk waktu tertentu. Demikian pula Islam tidak membenarkan terjadinya nikah mut’ah dan nikah muhallil, sebagaimana dinyatakan Rasul dalam Haditsnya:

”..Dari sabrah al-juhaeni, bahwa ia bersam rasulullah s.a.w dan beliau berkata: wahai segenap insan, bahwasanya dulu saya membolehkan kawin secara istinta’ dengan wanita (nikah mut’ah) dan sesungguhnya Allah telah mengharamkan yang demikian sampai hari kiamat…: (HR. Muslim dari Sabrah al-Juhaeni)
” dan diriwayatkan dari Abu Huroiroh bahwa Rosulullah bersabda: Allah melaknat orang yang mengfhalalkan (muhalil) dan orang yang dihalalkan baginya (maliallal lahu). (HR. Ahmad dengan sanad hasan)

  1. Suami sebabgai penanggung jawab umum dalam rumah tangga.
Sebagai suatu konsekuensi dari suatu perkawinan akan terwujud hak-hak dan kewajiban antara suami dan isteri. Dalam hukum Islam suami dan istri tidak selamanya mempunyai kewajiban yang sama. Adakalanya istri lebih besar hak dan kewajibannya daripada suami, dan adakalnya suami lebih besar hak dan kewajibannya dari pada isteri. Masing-masing pihak tentunya disamping akan saling merelakan hak-haknya, seperti hak kebebasan dalam berumah tangga, mereka masing2 juga akan memperoleh hak-hak seperti hak seksual, hak nafkah, hak memperoleh pembagian harta atau warisan apabila perkawinan mereka berakhir atau meninggal salah satunya dan sebagainya. Demikian pula masing-masing akan menanggung kewajiban baru seperti kewajiban suami melindungi isteri dan anak-anaknya, memberi nafkah dan sebagainya. Begitu pila kewajiban istri melayani kebutuhan suami dengan ketentuan yang ada.
Kendatipun demikian sesuai dengan kodretnya suami yang diciptakan Allah SWT dengan kondisi fisik dan kemempuannya ia diberi amanat tanggung jawab sebagimana tersirat dalam firman Allah:

” kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka…” (Q 4:34)
posisi suami sebagai pemimpin keluarga tidaklah harus diterjemahkan bahwa ia berkuasa segala-galanya atas isteri, namun oleh kewajiban selaku pemimpin akan mengemban tanggung jawab yang lebih besar, maka sudah sewajarnya apabila ia mempunyai hak yang lebih dari warga yang ada dalam suatu rumah tangga. Mahmud Salthout memberikan analisis tentang kelebihan kewajiban suami dan isteri sama halnya dengan kelebihan salah satu anggota badan yang satu melebihi yang lainnya, seperti tangan kanan atas tangan kiri, atau pikiran yang unggul dari penglihatan.
  1. Pernikahan dalam islam adalah monogami atau polygami
Monogami adalah seorang kawin dengan satu isteri, sedangkan polygami adalah seorang yang kawin dengan lebih dari satu isteri, yakni dua, tiga, atau empat.
Dalam surat an-Nisa 3 dan 129 prinsip pernikahan monogami dan polygami diisyaratkan:

”dan jika kamu tidak akan berlaku adil terhadap (hak-hak)  perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu tidak akan dapat berlaku adil maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepata tidak berbuat aniaya.” (Q 4:3)

’Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara istri-istri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguh Allah Maha Penyayang.” (Q 4:129)
keterangan ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa prinsip pernikahan dalam islam adalah monogami disamping itu dibolehkan pula polygami dalam jumlah tidak lebih dari empet isteri apabila ia dapat berlaku adil terhadap isteri-isterinya. Namun demikian oleh karena pada dasarnya seorang suami sangat sulit untuk dapat berlaku adil secara sempurna, maka layaknya perlu menjadi perhatian dengan seksama:

-          Bahwa islam telah mensyaratkan keadilan dan pemenuhan tanggung jawab kepada suami apabila ingin berpolygami. Sementara itu apabila faktor-faktor pendukung untuk tercapainya tujuan tercapainya perkawinan dengan isteri yang pertama belum terpenuhi, misalnya tidak mendapat keturunan, hubungan seksual yang tidak seimbang dan sebagainya, maka polygami boleh dilakukan.

-          Apabila suami tidak bertanggung jawab, atau tidak akan berlaku adil, hendaknya yang dilakukan seorang pria dalam perkawinan adalah monogami.

-          Islam telah mengisyaratkan prinsip-prinsip dan pencapaian tujuan dalam pernikahan oleh suami isteri. Lalu apabila mereka menghadapi persoalan keluarga dalam pernikahan hendaknya dilakukan atas dasar musyawarah termasuk dalam hal polygami.

Kamis, 25 Oktober 2012

MINIATUR ARAFAH


===============
Arafah adalah tempat di wilayah Makkah Al-Mukarramah yang menjadi berkumpulnya para jamaah haji dari seluruh dunia. Hadir Arafah merupakan salah satu rukun haji, sehingga tidak sah ibadah haji seseorang jika tidak hadir di Arafah.

Abdurrahman bin Ya'mar meriwayatkan bahwasanya sekelompok manusia dari suku Najd mendatangi Rasulullah SAW pada saat beliau di Arafah.



Kemudian mereka bertanya kepada beliau, sehingga Rasulullah SAW memerintah mereka seraya menyeru, "Haji adalah (hadir) di Arafah." (HR. Tirmidzi).

Arafah menjadi hari kesembilan di bulan Dzulhijjah. Arafah yang berarti mengetahui, memiliki pengertian bahwa mimpi yang terjadi pada Ibrahim AS adalah benar berasal dari Allah SWT. Sebelumnya, Ibrahim mengalami fase keraguan (hari tarwiyah) apakah mimpinya berasal dari Tuhan atau tidak.

Setelah melalui proses verifikasi-kritisisme, Ibrahim mengetahui dan meyakini kebenaran mimpinya di hari Arafah. Tibalah keesokan harinya Yaum An-Nahr (hari penyembelihan) yang menjadi tonggak pelarangan pengorbanan manusia dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Arafah merupakan miniatur Alam Mahsyar, tempat seluruh manusia dibangkitkan dari alam kubur untuk dihitung amal kebaikan dan keburukannya (hisab). Maka pengertian Arafah memberikan kesadaran bagi manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesamanya dan alam semesta, sehingga mereka mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk kehidupan abadinya di akhirat.

Peristiwa monumental yang terjadi di hari Arafah antara lain turunnya wahyu terakhir kepada Rasulullah SAW, penegasan tidak diperkenankannya kaum musyrikin melakukan ibadah di sekitar Ka'bah, dan penegasan deklarasi hak asasi manusia (HAM) pertama di dunia yang menjadi tonggak sejarah bagi berkembangnya penghormatan prinsip-prinsip HAM pada saat ini.

Latar belakang tersebut menjadikan hari Arafah memiliki keagungan dibandingkan dengan hari-hari lainnya, di antaranya: Pertama, menjadi hari pengampunan dosa dari Allah SWT karena banyaknya hamba yang beribadah semata-mata untuk diri-Nya.

Dari Jabir RA, Rasulullah SAW bersabda, "Jika hari Arafah tiba, Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman kepada para malaikat, ‘Lihatkan kepada para hamba-Ku, mereka datang kepada-Ku dengan bersusah payah, mereka datang dari berbagai penjuru yang jauh. Saksikanlah! Bahwa Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka.’

Para Malaikat berkata, ‘Wahai Tuhanku, (diantara manusia itu) ada lelaki yang senantiasa mensucikanmu, mengagungkanmu dan lain sebagainya.’ Allah SWT berfirman, ‘Aku telah ampuni dosa-dosa mereka.’ Rasulullah SAW bersabda, "Maka sungguh tiada hari yang lebih besar pembebasannya dari api neraka dari pada hari Arafah." (HR. Ibnu Huzaimah).

Kedua, dilipatgandakannya amal kebajikan yang dilakukan oleh para jamaah haji di Makkah dan disunahkannya bagi yang tidak haji untuk melakukan puasa Arafah. Dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu dan dosa tahun depan.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Ketiga, banyaknya rahmat yang dilimpahkan oleh Allah kepada manusia, sampai-sampai setan berkecil hati pada hari Arafah tersebut. Dari Talhah bin Abdullah bin Kariz RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setan tidak melihat bahwa suatu hari dirinya merasa kecil, hina, teraniaya dan teremehkan daripada hari Arafah. Hal itu tidak lain karena ia melihat banyaknya rahmat dan ampunan dosa besar yang diberikan Allah kepada manusia, sebagaimana pada saat Perang Badar."

Demikianlah keagungan hari Arafah, semoga Allah SWT memberikan keringanan kepada kita dalam mengagungkan hari mulia-Nya dengan memperbanyak kebajikan dan berpuasa, sehingga kita dijadikannya sebagai hamba agung nan mulia.

Sungguh disunnahkan bagi umat Rasulullah yang tidak berwukuf untuk melaksanakan Puasa Arafah, inilah dalil keutamaan puasa Arafah:

Meraih syafaat Rasulullah karena Puasa Arafah adalah puasa kesukaan Rasulullah, "Tiada dari hari dalam setahun aku berpuasa lebih aku sukai daripada hari Arafah. (HR Baihaqi)
Penghapus dosa setahun yang lalu bahkan sesudahnya, “Saya berharap kepada Allah agar dihapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR Muslim)
Saat kita berpuasa doa kita sangat mustajab, “Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah...(HR At Tirmidzi)
Insya Allah dengan taubat sungguh-sungguh dan Puasa Arafah, Allah bebaskan dari api Neraka, “Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari Neraka adalah hari Arafah (HR Muslim)
“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api Neraka selama tujuh puluh tahun.” (HR Bukhari Muslim).

"SubhanAllah begitu besar rahmat dan karunia Allah untuk hamba-Nya yang berpuasa Arafah.

Semoga Allah perkenankan Arifin dan kalian sahabatku untuk menikmati Puasa Arafah... Aamiin".
 
Sahabat Agus.. :)

Senin, 22 Oktober 2012

TUJUAN HIDUP (REMAJA)


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Tulisan ini dihadiahkan untuk saudara kami para remaja muslim. Semoga Allah berkenan membuka pintu kebaikan lewat kelembutan mata hati teman- teman remaja semua, untuk mengetahui lebih jauh tentang siapa dan bagaimanakah diri kita sebenarnya.

Tulisan ini adalah agar kita sama- sama tidak terlalaikan atas kewajiban sebagai seorang muslim, dan supaya hati kita tidak tertutup dan lalai dengan keindahan kehidupan dari mengingat Allah subhanahu wata’ala. Dengan tulisan ini, kita mohonkan kepada Allah agar membebaskan kita dari berbagai dosa yang tiada henti kita lakukan di dunia ini.

Wahai saudaraku para remaja, ketika hidup ini memiliki tujuan, maka kita tidak akan terombang- ambing tanpa arah dan tujuan. Maka berhentilah berkata bahwa kita masih terlalu muda untuk berpikir serius tentang hidup. Bukankah sesuatu yang besar yang kita harapkan datang di masa depan kelak, dan menyenangkan kita, justru akan bermula dari perbuatan kecil yang kita lakukan sekarang?

Saudaraku, para remaja muslim, maka kenalilah tujuan mengapa kita harus dihidupkan Allah di dunia ini. Sungguh Allah tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia- sia.Begitu pula dengan keberadaan diri kita. Hidup bukanlah tentang bersenang-senang saja, tetapi sejatinya untuk meraih sebuah tujuan mulia. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya) :

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56)

Beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, itulah sebenarnya tugas utama yang harus dijalankan oleh setiap hamba Allah.

Wahai saudaraku remaja muslim, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, hidup kita kini sedang menuju sebuah garis akhir yaitu kematian. Dan bahkan peramal sehebat apapun tak akan bisa menebak, kapan langkah kaki kita akan terhenti dan kita akhirnya mati. Dengarlah Firman Allah berikut ini,

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)

Maka suka atau tidak suka, mau atau tidak mau sebenarnya hidup itu bukan pilihan. Ya, hidup bukan sama sekali tentang pilihan. Allah memberikan kebaikan supaya engkau baik, dan Allah memberikan pelajaran tentang kejelekan adalah supaya kau juga belajar tentang kebaikan. Jadi kebaikan adalah satu- satunya hal yang harus dipilih. Dan kebaikan itu hanya terkandung dalam islam, yang sekali lagi satu satunya hal yang harus kita pilih. Di dalam islam kita akan justru menemukan banyak pilihan tentang hal- hal yang membahagiakan. Tapi ingatlah, betapapun besarnya kebahagiaan dan kesenangan di dunia, semua pasti akan ada akhirnya. Dan kesenangan abadi seorang muslim adalah ketika nanti kits berada di surganya Allah.

Maka wahai para sahabat muda, bersegeralah untuk beramal kebajikan, dirikanlah shalat dengan sungguh-sungguh, ikhlas dan sepenuh hati sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena shalat adalah yang pertama kali akan dihisab nanti pada harikiamat, sebagaimana sabdanya:

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali manusia dihisab dengannya di hari kiamat adalah shalat.” (HR. At Tirmidzi, An Nasa`i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Bisakah kau bayangkan betapa ruginya kita, apabila kita sampai di usia remaja ini, belum sempat beramal shalih. Padahal, pada saat itu amalan diri kita sajalah yang akan menjadi pendamping kita ketika menghadap Allah subhanahu wata’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Yang mengiringi jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua dari tiga hal tersebut akan kembali dan tinggal satu saja (yang mengiringinya), keluarga dan hartanya akan kembali, dan tinggal amalannya (yang akan mengiringinya).” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Saudaraku, sudah siapkah kita dengan timbangan amal yang pasti, sekali lagi, pasti kita akan menjumpainya nanti. Sudahkah kita menghisab amal perbuatan kita sendiri terlebih dahulu, sebelum Allah nanti menghisap kita dan memperlihatkan timbangan amal kita. Bisakah kau bayangkan, betapa sengsaranya kita, ketika ternyata timbangan kebaikan kita lebih ringan daripada timbangan kejelekan?. Ingatlah akan firman Allah subhanahu wata’ala :

“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (Al Qari’ah: 6-11)

Selain itu,bukanlah masa tua yang akan ditanyakan oleh Allah subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, sudahkah kita gunakan kesempatan di masa muda kita ini untuk kebaikan?

“Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara:

umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi)

Wahai sahabat remaja, iblis, setan, dan bala tentaranya akan selalu setia dalam berupaya mengajak manusia agar selalu bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Tidak lain adalah karena mereka mengajak umat manusia seluruhnya untuk menjadi temannya di neraka.

Sebagaimana yang Allah subhanahu wata’ala jelaskan dalam firman-Nya (yang artinya): “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)

wahai sahabat remaja, setiap amalan kejelekan dan maksiat yang kita lakukan, pasti akan dicatat di sisi Allah subhanahu wata’ala. Pasti kita juga akan melihat akibat buruk dari semua itu, jika hal itu adalah kejahatan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (yang artinya):

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Az Zalzalah: 8)

Setan juga ingin umat manusia menjadi terpecah belah dan saling bermusuhan. Jangan dikira bahwa ketika engkau bersama segerombolan orang yang kau anggap teman-teman itu, dan melakukan kemaksiatan kepada Allah subhanahu wata’ala, maka hal tersebut merupakan wujud solidaritas dan kekompakan. Sekali-kali tidak, justru cepat atau lambat, teman yang mungkin kita cintai akan menjadi musuh yang paling kita benci. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya) :

“Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu karena (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu).” (Al Maidah: 91)

Maka dari itu, sudah selayaknya kita mengadakan koreksi mendalam tentang diri kita sendiri sekarang. Dan perbaikan diri tentu saja bisa kita lakukan jika kita memiliki ilmu. Saudaraku, jangan gadaikan keharusanmu mengetahui ilmu tentang islam dengan hanya mengunggulkan ilmu tentang duniawi semata. Karena, menuntut ilmu tentang agama kita ini, merupakan kewajiban bagi setiap muslim, maka barangsiapa yang meninggalkannya dia akan mendapatkan dosa, dan setiap dosa pasti akan menyebabkan kecelakaan bagi pelakunya.

“Menuntut ilmu agama itu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Tulisan ini dihadiahkan untuk saudara kami para remaja muslim. Semoga Allah berkenan membuka pintu kebaikan lewat kelembutan mata hati teman- teman remaja semua, untuk mengetahui lebih jauh tentang siapa dan bagaimanakah diri kita sebenarnya.

Tulisan ini adalah agar kita sama- sama tidak terlalaikan atas kewajiban sebagai seorang muslim, dan supaya hati kita tidak tertutup dan lalai dengan keindahan kehidupan dari mengingat Allah subhanahu wata’ala. Dengan tulisan ini, kita mohonkan kepada Allah agar membebaskan kita dari berbagai dosa yang tiada henti kita lakukan di dunia ini.

Wahai saudaraku para remaja, ketika hidup ini memiliki tujuan, maka kita tidak akan terombang- ambing tanpa arah dan tujuan. Maka berhentilah berkata bahwa kita masih terlalu muda untuk berpikir serius tentang hidup. Bukankah sesuatu yang besar yang kita harapkan datang di masa depan kelak, dan menyenangkan kita, justru akan bermula dari perbuatan kecil yang kita lakukan sekarang?

Saudaraku, para remaja muslim, maka kenalilah tujuan mengapa kita harus dihidupkan Allah di dunia ini. Sungguh Allah tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia- sia.Begitu pula dengan keberadaan diri kita. Hidup bukanlah tentang bersenang-senang saja, tetapi sejatinya untuk meraih sebuah tujuan mulia. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya) :

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56)

Beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, itulah sebenarnya tugas utama yang harus dijalankan oleh setiap hamba Allah.

Wahai saudaraku remaja muslim, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, hidup kita kini sedang menuju sebuah garis akhir yaitu kematian. Dan bahkan peramal sehebat apapun tak akan bisa menebak, kapan langkah kaki kita akan terhenti dan kita akhirnya mati. Dengarlah Firman Allah berikut ini,

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)

Maka suka atau tidak suka, mau atau tidak mau sebenarnya hidup itu bukan pilihan. Ya, hidup bukan sama sekali tentang pilihan. Allah memberikan kebaikan supaya engkau baik, dan Allah memberikan pelajaran tentang kejelekan adalah supaya kau juga belajar tentang kebaikan. Jadi kebaikan adalah satu- satunya hal yang harus dipilih. Dan kebaikan itu hanya terkandung dalam islam, yang sekali lagi satu satunya hal yang harus kita pilih. Di dalam islam kita akan justru menemukan banyak pilihan tentang hal- hal yang membahagiakan. Tapi ingatlah, betapapun besarnya kebahagiaan dan kesenangan di dunia, semua pasti akan ada akhirnya. Dan kesenangan abadi seorang muslim adalah ketika nanti kits berada di surganya Allah.

Maka wahai para sahabat muda, bersegeralah untuk beramal kebajikan, dirikanlah shalat dengan sungguh-sungguh, ikhlas dan sepenuh hati sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena shalat adalah yang pertama kali akan dihisab nanti pada harikiamat, sebagaimana sabdanya:

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali manusia dihisab dengannya di hari kiamat adalah shalat.” (HR. At Tirmidzi, An Nasa`i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Bisakah kau bayangkan betapa ruginya kita, apabila kita sampai di usia remaja ini, belum sempat beramal shalih. Padahal, pada saat itu amalan diri kita sajalah yang akan menjadi pendamping kita ketika menghadap Allah subhanahu wata’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Yang mengiringi jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua dari tiga hal tersebut akan kembali dan tinggal satu saja (yang mengiringinya), keluarga dan hartanya akan kembali, dan tinggal amalannya (yang akan mengiringinya).” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Saudaraku, sudah siapkah kita dengan timbangan amal yang pasti, sekali lagi, pasti kita akan menjumpainya nanti. Sudahkah kita menghisab amal perbuatan kita sendiri terlebih dahulu, sebelum Allah nanti menghisap kita dan memperlihatkan timbangan amal kita. Bisakah kau bayangkan, betapa sengsaranya kita, ketika ternyata timbangan kebaikan kita lebih ringan daripada timbangan kejelekan?. Ingatlah akan firman Allah subhanahu wata’ala :

“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (Al Qari’ah: 6-11)

Selain itu,bukanlah masa tua yang akan ditanyakan oleh Allah subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, sudahkah kita gunakan kesempatan di masa muda kita ini untuk kebaikan?

“Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara:

Umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi)

Wahai sahabat remaja, iblis, setan, dan bala tentaranya akan selalu setia dalam berupaya mengajak manusia agar selalu bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Tidak lain adalah karena mereka mengajak umat manusia seluruhnya untuk menjadi temannya di neraka.

Sebagaimana yang Allah subhanahu wata’ala jelaskan dalam firman-Nya (yang artinya): “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)

Wahai sahabat remaja, setiap amalan kejelekan dan maksiat yang kita lakukan, pasti akan dicatat di sisi Allah subhanahu wata’ala. Pasti kita juga akan melihat akibat buruk dari semua itu, jika hal itu adalah kejahatan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (yang artinya):

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Az Zalzalah: 8)

Setan juga ingin umat manusia menjadi terpecah belah dan saling bermusuhan. Jangan dikira bahwa ketika engkau bersama segerombolan orang yang kau anggap teman-teman itu, dan melakukan kemaksiatan kepada Allah subhanahu wata’ala, maka hal tersebut merupakan wujud solidaritas dan kekompakan. Sekali-kali tidak, justru cepat atau lambat, teman yang mungkin kita cintai akan menjadi musuh yang paling kita benci. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya) :

“Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu karena (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu).” (Al Maidah: 91)

Maka dari itu, sudah selayaknya kita mengadakan koreksi mendalam tentang diri kita sendiri sekarang. Dan perbaikan diri tentu saja bisa kita lakukan jika kita memiliki ilmu. Saudaraku, jangan gadaikan keharusanmu mengetahui ilmu tentang islam dengan hanya mengunggulkan ilmu tentang duniawi semata. Karena, menuntut ilmu tentang agama kita ini, merupakan kewajiban bagi setiap muslim, maka barangsiapa yang meninggalkannya dia akan mendapatkan dosa, dan setiap dosa pasti akan menyebabkan kecelakaan bagi pelakunya.

“Menuntut ilmu agama itu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Jumat, 19 Oktober 2012

FILOSOFI PERNIKAHAN

Filosofi dari Sebuah “Ikatan Pernikahan”

UNTUK SUAMI
(Sebuah Syair Renungan Singkat Bagi Laki-laki)
Pernikahan atau perkawinan, Menyingkap tabir rahasia …
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah …
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah…
Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama …
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya …
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, ber-hati²lah meluruskannya …
Pernikahan ataupun perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa …
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh … Amiiin

UNTUK ISTRI
(Sebuah Syair Renungan Singkat Bagi Wanita)
Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad, Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Isa atau Ayub,
Atau pun segagah Musa, apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Membangun keturunan yang soleh …
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah … Amiiin
Sumber : Buku Pedoman Pelaksanaan Akad Nikah, Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan Tahun 2010

Rabu, 17 Oktober 2012

SHOLAWAT

Perintah untuk Shalawat 

Persinggahan sholawat langsung samapai dari hati kepada Nabi Muhammad SAw

Permisalan sholawat 


Selasa, 02 Oktober 2012

PERJALANAN RUH

Kemanakah ruh itu pergi setelah berpisah dari jasadnya (mati). Apakah ruh itu masih di alam dunia ini ? apakah ia mampu menampakkan diri dihadapan manusia ? Untuk mengetahui itu semua, kita memerlukan informasi yang benar, tepat dan meyakinkan kerana permasalahan itu adalah permasalahan ghaib yang mustahil untuk diketahui kecuali hanya jika diberitakan oleh satu-satunya pihak yang mengetahui rahasia alam ghaib iaitu Allah Ta`ala. Dan satu-satunya sumber informasi yang rasmi yang dijamin dan dicadangkan oleh Allah Ta`ala untuk menyampaikan berita-berita alam ghaib tersebut hanyalah melalui utusanNya (rasulNya) Nabi Muhammad Shalallahu `Alaihi Wasallam.


Jawaban-jawaban yang tidak berasal dari beliau Shalallahu `Alaihi Wasallam adalah hanya prasangka dan dugaan semata yang sudah dapat dipastikan bahwa berita tersebut adalah dusta. Oleh sebab itu semua pertanyaan itu pada kesempatan ini akan dijawab langsung oleh Rasulullah Shalallahu `Alaihi Wasallam dalam sabda beliau berikut ini.

Dari sahabat Al Baraa` bin `Aazib menceritakan: kami keluar bersama Rasulullah Shalallahu `Alaihi Wasallam untuk menghantar jenazah seorang laki-laki dari kalangan Ansar. Maka kami tiba di pemakaman dan ketika itu lahadnya sedang dipersiapkan. Rasulullah Shalallahu `Alaihi Wasallam duduk dan kami pun ikut duduk di sekitar Beliau Shalallahu `Alaihi Wasallam dalam keadaan terdiam tak bergerak seakan-akan diatas kepala kami ada burung yang kami bimbang akan terbang. Di tangan Rasulullah Shalallahu `Alaihi Wasallam ketika itu ada sepotong ranting yang Beliau Shalallahu `Alaihi Wasallam gunakan untuk mencucuk-cucuk tanah. Maka tiba-tiba Beliau Shalallahu `Alaihi Wasallam mendongak kearah langit dan melihat kearah bumi sebanyak tiga kali kemudian bersabda: “hendaklah kalian meminta perlindungan kepada Allah Ta`aala dari azab kubur, beliau mengucapkan itu sebanyak dua atau tiga kali, lalu beliau berdoa : `yaa Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari azab kubur` pinta beliau sebanyak tiga kali”.

Setelah itu beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin ketika akan meninggalkan dunia dan menuju ke alam akhirat, turun kepadanya para malaikat dari langit. Wajah-wajah mereka putih berseri laksana matahari. Mereka membawa kain kafan dan wangi-wangian dari surga. Merekapun duduk dekat si mukmin itu sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut `Alaihissalaam hingga duduk di sisi kepala si mukmin itu seraya berkata: “wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan dan keridhaan dari Allah”

Ruh yang baik itupun mengalir keluar sebagaimana mengalirnya tetesan air dari mulut bekas kulit. Maka malaikat mautpun mengambilnya. (Di dalam satu riwayat disebutkan: hingga ketika keluar ruhnya dari jasadnya, seluruh malaikat di antara langit dan bumi serta seluruh malaikat yang ada di langit mendoakannya. lalu dibukakanlah untuknya pintu-pintu langit. Tidak ada satu malaikat penjaga pintu langitpun kecuali mesti berdoa kepada Allah agar ruh itu diangkat melewati mereka). Ketika ruh itu diambil oleh malaikat maut, tidak dibiarkan sekejap matapun berada ditangan malaikat maut itu melainkan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah putih tadi. Maka mereka membungkus ruh tersebut kedalam kain kafan dan wangi-wangian yang mereka bawa, dan keluarlah dari ruh tersebut wangi yang paling semerbak dari aroma wewangian yang pernah tercium di muka bumi ini. Kemudian para malaikat itu membawa ruh itu naik. Tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat kecuali mesti ditanya: “siapakah ruh yang baik ini?” para malaikat yang membawanya menjawab: “Fulan bin Fulan”, disebut namanya yang paling bagus yang dulunya ketika di dunia orang-orang menamakannya dengan nama tersebut. Demikian hingga rombongan itu sampai ke langit dunia. Merekapun meminta dibukakan pintu langit untuk membawa ruh tersebut. Maka dibukakanlah pintu langit. Penghuni setiap langit ikut menghantarkan ruh tersebut sampai ke langit berikutnya hingga mereka sampai ke langit yang ke tujuh. Maka Allah `Azza wa Jalla berfirman: “tulislah catatan amal hamba-Ku ini di `illiyyiin dan kembalikanlah ia ke bumi, karena dari tanah mereka Aku ciptakan, ke dalam tanah mereka akan Ku kembalikan dan dari dalam tanah mereka akan Aku keluarkan pada kali yang lain”.

Si ruh pun dikembalikan ke dalam jasadnya yang dikubur di dalam tanah. Maka sunguh ia mendengar suara kasut orang-orang yang menghantarnya ke kuburnya ketika mereka pergi meninggalkannya. Maka setelah itu ia didatangi dua malaikat yang mendudukkannya dan mereka bertanya kepadanya “siapa Rabb kamu?” ia menjawab: “Rabbku adalah Allah”. Ditanya lagi: “Apa agamamu?”, Jawabnya: “agamaku Islam” jawabnya. “Siapa laki-laki yang diutus di tengah kalian ?” tanya dua malaikat lagi, “Dia adalah Rasulullah Shalallahu `Alaihi Wasallam” jawabnya. “Apa amalmu” pertanyaan berikutnya, “aku membaca kitabullah lalu aku beriman dan membenarkannya”, jawabnya.

Ini adalah ujian terakhir yang dihadapkan kepada seorang mukmin. Dan Allah mengukuhkannya sebagaimana disebutkan di dalam firman-Nya: “Allah menguatkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang kukuh dalam kehidupan dunia dan dalam kehidupan akhirat.” (Ibrahim:27).
Kemudian terdengarlah suara penyeru dari langit yang menyerukan: “telah benar hamba-Ku, maka bentangkanlah untuknya permadani dari surga. Pakaikanlah ia pakaian dari surga dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke surga.

Lalu datanglah kepada ruh mukmin ini wangi dan semerbaknya surga serta dilapangkan baginya kuburnya sejauh mata memandang. kemudian ia didatangi oleh pria yang berwajah bagus, berpakaian bagus, harum baunya seraya berkata: “Bergembiralah dengan apa yang menggembirakanmu, ini adalah hari yang pernah dijanjikan kepadamu.”

Ruh mukmin ini bertanya dengan hairan: “siapakah engkau ? wajahmu merupakan wajah yang datang dengan kebaikan”. “Aku adalah amal salihmu. Demi Allah aku tidak mengetahui dirimu melainkan seorang yang bersegera mentaati Allah dan lambat dalam bermaksiat kepada Allah, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan” jawab yang ditanya. Kemudian dibukakan untuknya pintu dari surga dan neraka. Lalu dikatakan: “ini adalah tempatmu seandainya engkau dulunya bermaksiat kepada Allah, lalu Allah mengganti bagimu dengan surga ini”. Maka bila ruh mukmin ini melihat apa yang ada di dalam surga, iapun berdoa: “Wahai Rabb-ku segerakanlah datangnya hari kiamat agar aku dapat kembali kepada keluarga dan hartaku.” Dikatakan kepadanya “Tinggallah engkau”.

Kemudian Rasulullah Shalallahu `Alaihi Wasallam melanjutkan penuturan beliau tentang perjalanan ruh. Beliau Shalallahu `Alaihi Wasallam bersabda: ”sesungguhnya seorang hamba yang kafir (di dalam riwayat yang lain hamba yang fajir) apabila akan berangkat meningggalkan dunia dan menuju alam akhirat, turun kepadanya dari langit para malaikat yang keras, kaku dan berwajah hitam. Mereka membawa kain yang kasar dari neraka. Mereka duduk di dekat si kafir itu sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut hingga duduk di sisi kepala si kafir seraya berkata “wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan Allah”.

Ruh yang buruk itu pun terpisah-pisah berserakan dalam jasadnya, lalu ditarik oleh malaikat maut sebagaimana dicabutnya besi yang banyak cabangnya dari kain yang basah, hingga tercabik-cabik urat dan sarafnya. Seluruh malaikat di antara langit dan bumi dan seluruh malaikat yang ada dilangit melaknatnya. Pintu-pintu langit ditutup. Tidak ada satu malaikat penjaga pintu pun kecuali berdoa kepada Allah Ta`ala agar ruh si kafir itu jangan diangkat melewati mereka. Kemudia malaikat maut mengambil ruh yang telah berpisah dengan jasad tersebut, namun tidak dibiarkan sekejap matapun berada di tangan malaikat maut, melainkan ruh tersebut segera diambil oleh para malaikat yang berwajah hitam lalu dibungkus dalam kain yang kasar. Dan keluarlah dari ruh tersebut bau bangkai yang paling busuk yang pernah terdapat di muka bumi. Kemudian para malaikat tersebut membawa ruh tersebut naik. Tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat kecuali mesti ditanya “siapakah ruh yang buruk ini?” para malaikat yang membawanya menjawab ‘fulan bin fulan”, disebut namanya yang paling buruk yang dulu ketika di dunia ia dinamakan dengannya. Demikian hingga rombongan ini tiba dilangit dunia (langit yang paling rendah), merekapun meminta dibukakan pintu langit untuk membawa ruh tersebut namun tidak dibukakan. Rasulullah Shalallahu `Alaihi Wasallam kemudian membacakan: “Tidak dibukakan untuk mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk ke dalam surga sampai unta boleh masuk ke lubang jarum”. (Al A`raf:40)”.

Allah Ta`ala berfirman: “tulislah catatan amalnya di sijjiin di bumi yang paling bawah”. Lalu ruhnya dilemparkan begitu saja”. Rasulullah Shalallahu `Alaihi Wasallam kemudian membacakan ayat: “Dan siapa yang menyekutukan Allah maka seakan-akan ia jatuh tersungkur dari langit lalu ia disambar oleh burung atau dihempaskan oleh angin ke tempat yang jauh lagi membinasakan”.

Si ruhpun dikembalikan ke dalam jasadnya yang dikubur di dalam tanah. Lalu ia didatangi oleh dua malaikat yang kemudian mendudukannya dan menanyakan kepadanya: “siapa rabbmu?” ia menjawab “hah…hah… aku tidak tahu”. Ditanya lagi: “Apa agamamu?” ia menjawab: “hah…hah… aku tidak tahu”. Ditanya lagi: “siapakah lelaki yang diutus ditengah kalian ?” ia menjawab: “hah…hah… aku tidak tahu”. Terdengarlah suara penyeru dari langit yang menyerukan: “telah dusta orang itu. maka bentangkanlah untuknya hamparan dari neraka dan bukakanlah untuknya sebuah pintu dari neraka!”. Lalu datanglah kepadanya hawa panasnya neraka dan disempitkan kuburnya hingga bertumpuk-tumpuk (tumpang-tindih) tulang rusuknya (karena sesaknya kuburnya). kemudian seorang yang buruk rupa, berpakaian buruk dan berbau busuk mendatanginya seraya berkata: “Bergembiralah dengan apa yang menjelekkanmu. Inilah hari yang pernah dijanjikan kepadamu”.

Si kafir bertanya dengan hairan: “Siapakah engkau? wajahmu merupakan wajah yang datang dengan keburukan”. Dijawab: “Aku adalah amalanmu yang buruk. Engkau adalah orang yang lambat untuk mentaati Allah Ta`ala, namun sangat bersegera dalam bermaksiat kepada Allah Ta`ala. Semoga Allah ta`ala membalasmu dengan keburukan”.

Kemudian didatangkan kepadanya seorang yang buta, bisu dan tuli. Ditangannya ada sebuah tongkat dari besi yang bila dipukulkan ke sebuah gunung nescaya gunung tersebut akan hancur menjadi debu. lalu orang yang buta, bisu dan tuli itu memukul si kafir dengan satu pukulan hingga ia menjadi debu. Kemudian Allah mengembalikan jasadnya sebagaimana semula, lalu ia dipukul lagi dengan pukulan berikutnya. iapun menjerit dengan jeritan yang dapat didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia. Kemudian dibukakan untuknya sebuah pintu neraka dan dibentangkan hamparan neraka maka iapun berdoa: “wahai rabbku, janganlah engkau datangkan hari kiamat”. (H.R Ahmad dalam Musnadnya , Al Haakim dalam Mustadrak `ala shahihnya).

Demikianlah berita dari Allah yang disampaikan RasulNya Muhammad Shalallahu `Alaihi Wasallam tentang perjalanan ruh setelah berpisah dari jasadnya. Dari berita tersebut kita dapati bahwa para ruh itu ketika telah berpisah dari jasadnya, maka ia akan segera sibuk dengan urusannya masing-masing. Bila ia ketika didunia adalah orang yang baik maka ia akan segera sibuk dengan segala kenikmatan yang Allah Ta`ala sediakan didalam kuburnya. Dan bila ia orang yang kafir dan durhaka ketika di dunia maka iapun akan segera sibuk dengan dahsyatnya azab Allah di kuburnya.

Demikianlah para ruh itu setelah berpisah dari jasadnya, masing-masing dari mereka akan sibuk dengan urusan di kuburnya masing-masing, sehingga tentu saja mereka tidak akan sempat lagi memikirkan nasib orang-orang yang ditinggalkannya di dunia apalagi mendatanginya atau merayau di dunia seperti yang disangkakan sebahagian orang, di mana sebahagian orang menyangka bahwa mayat itu boleh menyampaikan (menjadi perantara) doa antara dia dengan Allah, dan anggapan sebahagian orang juga yang menyangka bahwa adanya ruh yang merayau-rayau.

Setelah mengetahui perkhabaran diatas, masihkah kita berani bermaksiat kepada Allah dan enggan untuk taat kepadaNya ? Manakah yang menjadi pilihan kita saat menghadapi kenyataan ketika maut menjemput: ruh diangkat ke langit dengan penuh kemuliaan kemudian dihantarkan kembali untuk memperoleh kenikmatan yang kekal, atau pilihan kedua iaitu ruh dihempaskan dengan hina dari langit dunia untuk menjemput azab Allah yang amat pedih? Semoga Allah Ta`ala menganugerahkan kepada kita akhir hidup yang husnul khotimah, melindungi kita dari azab kubur dan memasukkan kita ke surgaNya dengan rahmatNya. Amin ya mujiibus saa`iliin.

PERCAKAPAN BAYI


Percakapan bayi dengan Tuhan sebelum Terlahir ke dunia
Suatu ketika..seorang bayi siap dilahirkan ke dunia, menjelang diturunkan … 
Dia bertanya kepada TUHAN :

bayi : “para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi….bagaimana cara saya hidup di sana,saya begitu kecil dan lemah”

  • TUHAN : “aku telah memilih satu malaikat untukmu..ia akan menjaga dan mengasihimu”
  • bayi : “tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia”
  • TUHAN : “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia”
  • bayi : “dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?”
  • TUHAN : “malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa”
  • bayi : “saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya”?
  • TUHAN : “malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”
  • bayi : “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi”
  • TUHAN : “malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu”
  • saat itu surga begitu tenangnya…sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya
  • bayi : “TUHAN……….jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti”?
  • TUHAN : “kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu…… I B U …” 

Kenanglah ibu yang menyayangimu..
Sayangi Orang yang telah melahirkanmu..


Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi…
Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu.. 


Ingatkah engkau..ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?
Dan ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit…
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan..
Ibu… yang ketika kau tak meyuruh untuk mencuci baju kecilmu,
dengan senang dan tanpa marah marah…. mencium baju kotormu dan mencucikannya untukmu


Lalu bagaimana dengan mu…..
saat Ibumu memohon pertolonganmu……. untuk mencucikan bajunya
Di saat kau melupakannya..,, atau,,, mungkin tak memperhatikannya
Ibumu Selalu menyebut namamu lewat nyanyian tengah malam berbasuh air wudlu…. 


Kembalilah…mohon maaf…pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..
Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang,ketika ibu telah tiada…


 
Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita…,tak ada lagi senyuman indah…tanda bahagia..
Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya..yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya..
Tak ada lagi..dan tak akan ada lagi.. Yang akan meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya..
Pulang..dan kembalilah segera…peluklah ibu yang selalu menyayangimu..
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya..

http://indoking.blogspot.com

KHASIAT KURMA

Buah kurma, mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat kita. Pasalnya, biasanya, kurma menjadi salah satu menu pembuka puasa, selain kolak atau minuman-minuman segar lainnya.

Sekedar informasi, asal usul buah kurma ditemukan pertamakali di sekitar sungai Nil dan Efrat. Di balik manisnya buah kurma ternyata memiliki khasiat yang mujarab untuk kesehatan tubuh manusia. Kandungan manis dalam kurma dapat mengisi ulang energi tubuh. Karenanya, kurma sangat cocok untuk mengawali berbuka puasa.

Pasalnya buah yang tumbuh di Timur Tengah ini sangat kaya dengan khasiat, diantaranya Protein (1.8 hingga dua peratus), serat (dua hingga empat peratus), glukosa (50 hingga 57 peratus), Vitamin A dan C, sodium dan potassium. Saat lambung kosong dari makanan, maka kurma akan mudah mencerna dan menyerap karena mengandung gula yang baik untuk tubuh manusia.

Rasulullah SAW bersabda, “Kurma itu menghilangkan penyakit dan tidak membawa penyakit. Ia berasal dari surga. Dan di dalamnya terkandung obat.” (HR. Bukhari)

Kurma segar memiliki daging berserat lembut dan rasanya sangat manis, seperti campuran sirup gula dan madu. Daging buah kurma berisi gula sederhana seperti fruktosa dan dekstrosa yang mudah dicerna dan cepat mengisi ulang energi tubuh. Karena karakteristik tersebut, kurma sangat cocok untuk mengawali berbuka puasa.

Kandungan nutrisi kurma

Kurma memiliki daftar panjang kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Tabel di samping menunjukkan kandungan gizi dan unsur non-gizi yang ada pada kurma.

Kurma matang mengandung gula sekitar 80%, sisanya terdiri dari protein, lemak dan produk mineral termasuk tembaga, besi, magnesium dan asam folat. Kurma kaya dengan serat dan merupakan sumber kalium yang sangat baik. Lima butir kurma (sekitar 45 gram) mengandung sekitar 115 kalori, hampir semuanya dari karbohidrat.
Kurma dalam Hadits

Kurma adalah makanan terbaik selain susu. Hadist ini disandarkan ke Aisyah (Istri Rasulullah), tidak ada aspek khusus tentang kesehatan. Hanya disebutkan sebagai makanan terbaik bagi kesehatan.

Rasulullah bersabda,
“Kurma ajwa yang baik berkhasiat sebagai penyembuh.” Aisyah berkata, “Rasulullah telah menyebut kurma dan susu sebagai makanan terbaik di antara makanan lainnya.”

Kurma adalah makanan yang baik bagi ibu setelah melahirkan. Hadist ini disandarkan ke Salamah binti Qais. Secara akal memang benar adanya. Saat melahirkan, energi yang dikeluarkan sang ibu sangat besar sehingga harus sesegera mungkin diganti setelah melahirkan.

Salamah binti Qais meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,

“Berikanlah kurma kepada wanita yang akan melahirkan, agar anaknya menjadi murah hati. Itu adalah makanan Maryam saat akan melahirkan Isa. Sekiranya Allah mengetahui ada yang lebih baik dari itu, tentu Dia akan telah memberikannya kepadanya.”

Khasiat Kurma dalam Medis



  1. Kaum Arab Badui, yang makan kurma secara teratur, menunjukkan tingkat kejadian yang sangat rendah dari kanker dan penyakit jantung.
  2. Buah kurma kaya serat yang mencegah penyerapan kolesterol LDL dalam usus. Kandungan serat kurma juga membantu melindungi selaput lendir usus dengan mengurangi paparan dan mengikat bahan kimia yang menyebabkan kanker usus besar.
  3. Sebagai makanan laksatif (laxative food), kurma bermanfaat melancarkan buang air besar dan mencegah konstipasi.
  4. Kurma mengandung antioksidan yang dikenal sebagai tanin. Tanin diketahui bersifat anti-infeksi, anti-inflamasi dan anti-hemoragik.
  5. Kurma adalah sumber vitamin A, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan sangat penting untuk kesehatan mata. Vitamin A juga diperlukan menjaga kulit tetap sehat. Konsumsi buah-buahan alami yang kaya akan vitamin A diketahui membantu melindungi dari kanker paru-paru dan rongga mulut.
  6. Kurma merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Besi adalah komponen dari hemoglobin di dalam sel darah merah yang menentukan daya dukung oksigen darah.
  7. Kalium dalam kurma adalah komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengendalikan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung koroner dan stroke.
  8. Kalsium merupakan mineral penting dalam pembentukan tulang dan gigi, dan dibutuhkan oleh tubuh untuk kontraksi otot, penggumpalan darah dan konduksi impuls saraf.
  9. Mangan digunakan oleh tubuh sebagai unsur pendukung untuk enzim antioksidan superoksida dismutase.
  10. Tembaga diperlukan dalam produksi sel darah merah.
  11. Magnesium sangat penting bagi pertumbuhan tulang.
  12. Kurma kaya akan vitamin K dan vitamin B-kompleks, yaitu piridoksin (vitamin B-6), niacin, asam pantotenat dan riboflavin. Vitamin ini membantu tubuh dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin K sangat penting dalam pembekuan darah dan metabolisme tulang.

Karena manfaat kurma inilah Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk mengawali berbuka puasa walau hanya dengan tiga butir kurma. Subhanallah...
Subhanallah, Inilah Rahasia Dibalik Buah Kurma Rating: 5 Reviewer: Muhammad Iqbal ItemReviewed