Renungan Buat Ikhwan-Akhwat yang Berta'aruf di Dunia Maya
“Ukhti, aku tertarik ta’aruf sama anti.”
Itulah kalimat yang sering diadukan oleh para akhwat yang penulis
kenal. Dalam satu minggu bisa ada dua tawaran ta’aruf dari ikhwan dunia
maya. Berdasarkan curhat para akhwat, rata-rata si ikhwan tertarik pada
akhkwat melalui penilaian komentar akhwat.
Banyaknya
jaringan sosial di dunia maya seperti facebook, yahoo messenger, dll,
menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas.
Begitu lembut dan halusnya jebakan dunia maya, tanpa disadari mudah menggelincirkan diri manusia ke jurang kebinasaan.
Kasus
ta’aruf ini sangat memprihatinkan sebenarnya. Seorang bergelar ikhwan
memajang profil islami, tapi serampangan memaknai ta’aruf. Melihat
akhwat yang dinilai bagus kualitas agamanya, langsung berani
mengungkapkan kata ‘ta’aruf’, tanpa perantara.
Jangan
memaknai kata “ta’aruf” secara sempit, pelajari dulu serangkaian tata
cara ta’aruf atau kaidah-kaidah yang dibenarkan oleh Islam. Jika memakai
kata ta’aruf untuk bebas berinteraksi dengan lawan jenis, lantas apa
bedanya yang telah mendapat hidayah dengan yang masih jahiliyah? Islam
telah memberi konsep yang jelas dalam tatacara ta’aruf.
Suatu
ketika ada sebuah cerita di salah satu situs jejaring sosial, pasangan
akhwat-ikhwan mengatakan sedang ta’aruf, dan untuk menjaga perasaan
masing-masing, digantilah status mereka berdua sebagai pasutri, sungguh
memiriskan hati. Pernah juga ada kisah ikhwan-akhwat yang saling
mengumbar kegenitan di dunia maya, berikut ini petikan obrolannya:
“Assalamualaikum ukhti,” Sapa sang ikhwan.
“‘Wa’alikumsalam akhi,” Balas sang akhwat.
“Subhanallah
ukhti, ana kagum dengan kepribadian anti, seperti Sumayyah, seperti
Khaulah binti azwar, bla bla bla bla…” puji ikhwan tersebut.
Apakah
berakhir sampai di sini? Oh no…. Rupanya yang ditemui ini juga akhwat
genit, maka berlanjutlah obrolan tersebut, si ikhwan bertanya apakah si
akhwat sudah punya calon, lantas si akhwat menjawab.
“Alangkah beruntungnya akhwat yang mendapatkan akhi kelak.”
Sang
ikhwan pun tidak mau kalah, balas memuji akhwat. “Subhanallah, sangat
beruntung ikhwan yang mendapatkan bidadari dunia seperti anti.”
....Banyaknya jaringan sosial di dunia maya menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas. Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya....
Owh mengerikan, berlebay-lebay di dunia
maya, syaitan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Lalu tertancaplah
rasa, bermekaran di dada dua sejoli tersebut, yang belum ada ikatan
pernikahan.
Dengan bangganya sang ikhwan menaburkan
janji-janji manis, akan mengajak akhwat hidup di planet mars,
mengunjungi benua-benua di dunia. Hingga larutlah keduanya dalam
janji-janji lebay.
Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya……a’udzubillah, bukan begitu ta’aruf yang Rasulullah ajarkan.
Wahai Ikhwan, Jangan Permainkan Ta’aruf!
Muslimah
itu mutiara, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya, tidak
sembarang orang boleh memandangnya. Jika kalian punya keinginan untuk
menikahinya, carilah cara yang baik yang dibenarkan Islam. Cari tahu
informasi tentang akhwat melalui pihak ketiga yang bisa dipercaya. Jika
maksud ta’arufmu untuk menggenapkan separuh agamamu, silakan saja, tapi
prosesnya jangan keluar dari koridor Islam.
....Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan?....
Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan? Jagalah izzah
muslimah, mereka adalah saudaramu. Pasanglah tabir pembatas dalam
interaksi dengannya. Pahamilah, hati wanita itu lembut dan mudah
tersentuh, akan timbul guncangan batin jika jeratan yang kalian tabur
tersebut hanya sekedar main-main.
Jagalah hati mereka, jangan banyak memberi harapan atau menabur simpati yang dapat melunturkan keimanan mereka.
Mereka
adalah wanita-wanita pemalu yang ingin meneladani wanita mulia di
awal-awal Islam, biarkan iman mereka bertambah dalam balutan rasa nyaman
dan aman dari gangguan JIL alias Jaringan Ikhwan Lebay.
Wahai Ikhwan,
Ini
hanya sekedar nasihat, jangan mudah percaya dengan apa yang
dipresentasikan orang di dunia maya, karena foto dan kata-kata yang
tidak kamu ketahui kejelasan karakter wanita, tidak dapat dijadikan
tolak ukur kesalehahan mereka, hendaklah mengutus orang yang amanah yang
membantumu mencari data dan informasinya.
....luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis....
Wahai
ikhwan, luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia,
jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan
jenis.
Duhai Akhwat, Jaga Hijabmu!
Duhai
akhwat, jaga hijabmu agar tidak runtuh kewibaanmu. Jangan bangga
karena banyaknya ikhwan yang menginginkan taaruf. Karena ta’aruf yang
tidak berdasarkan aturan syar’i, sesungguhnya sama saja si ikhwan
meredahkanmu. Jika ikhwan itu punya niat yang benar dan serius, tentu
akan memakai cara yang Rasulullah ajarkan, dan tidak langsung menembak
kalian dengan caranya sendiri.
Duhai akhwat, terkadang kita harus
mengoreksi cara kita berinteraksi dengan mereka, apakah ada yang salah
hingga membuat mereka tertarik dengan kita? Terlalu lunakkah sikap kita
terhadapnya?
Duhai akhwat, sadarilah, orang-orang yang
engkau kenal di dunia maya tidak semua memberikan informasi yang
sebenarnya, waspadalah, karena engkau adalah sebaik-baik wanita yang
menggenggam amanah Ilahi. Jangan mudah terpedaya oleh rayuan orang di
dunia maya.
....berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram....
Duhai
akhwat, berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan
pada ikhwan yang bukan mahram, biarkan apa yang ada di dirimu menjadi
simpanan manis buat suamimu kelak.
Duhai akhwat, ta’aruf
yang sesungguhnya haruslah berdasarkan cara Islam, bukan dengan cara
mengumbar rasa sebelum ada akad nikah.
Duhai Ikhwan, Ta'aruf sesungguhnya ialah dengan perantara Menikah, dan nikmatilah bahagianya berta'aruf setelah menikah..
wa'llahu 'alam Bishowab.. Hanya Allah Maha Sempurna akan mengetahui tiap niat, upaya dan langkah yang terbisik dalam hati dan tersirat dalam tingkah laku...Subhanakallahu wabihamdik ,,.. ila akhir
Duhai Ikhwan, Ta'aruf sesungguhnya ialah dengan perantara Menikah, dan nikmatilah bahagianya berta'aruf setelah menikah..
wa'llahu 'alam Bishowab.. Hanya Allah Maha Sempurna akan mengetahui tiap niat, upaya dan langkah yang terbisik dalam hati dan tersirat dalam tingkah laku...Subhanakallahu wabihamdik ,,.. ila akhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar