Terus terang saya bukanlah apa2, soal patah hati sudah lumrah ketika kebahagian ini bertumpu pada manusia maka tiada lain hanyalah kecewa yang ada..dan hanya kepada Allah sebaik2 harapan ditempatkan..
Jodoh bermakna pasangan hidup. Bagi seorang pria, jodohnya adalah seorang wanita. Dan sebaliknya, jodoh seorang wanita adalah seorang pria. Untuk menemukan jodohnya, manusia harus mencarinya. Jika sudah bertemu jodohnya, pasangan pria-wanita kemudian melakukan pernikahan.
Memang benar bahwa Allah menciptakan pasangan pria dan wanita (QS.53 ayat 45). Namun, ini tidak berarti bahwa penciptaan seorang pria atau seorang wanita disertai penciptaan masing-masing jodohnya dan kemudian keduanya bertemu dalam perkawinan. Ayat tersebut hanya menjelaskan bahwa pria dan wanita adalah berpasangan dalam kehidupan ini. Masing-masing saling membutuhkan.
Menurut kodratnya, seorang manusia akan hidup normal jika ditemani pasangan hidupnya. Suatu pasangan suami-istri akan merasakan ketenteraman yang tidak didapatkan jika masing-masing hidup sendiri (30:21). Mereka diikat oleh rasa kasih sayang yang diciptakan-Nya.
QS, 30 ayat 21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Rasa kasih sayang yang dijelaskan dalam QS. 30 ayat 21 merupakan fenomenon umum yang dapat terjadi ketika pria dan wanita berinteraksi. Rasa tersebut dapat menyebabkan seseorang merasakan rindu, cemas, benci, salah tingkah, berdebar-debar, semangat, dan perasaan yang dialami orang sedang jatuh cinta lainnya. Rasa kasih sayang memang merupakan ciptaan Tuhan yang luar biasa. Namun, seseorang yang sudah punya pasangan hidup atau pacar dapat pula mempunyai rasa kasih sayang kepada lawan jenis yang lain. Dengan demikian, rasa kasih sayang yang dimiliki seseorang bukan merupakan petunjuk bahwa orang yang disayanginya adalah jodoh yang dikehendaki Tuhan.
rasa suka kepada seorang lawan jenis belum menjamin pencapaian keadaan yang lebih baik. Demikian pula, rasa benci kepada seorang lawan jenis belum tentu akan berbuah keburukan. Pendapat tersebut didasarkan pada QS.2 ayat 216. Oleh karena itu, rasa kasih sayang tidak selalu dapat dijadikan pegangan seseorang ketika memilih jodohnya.
QS. 2:216. Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Jodoh adalah kebutuhan hidup manusia. Dengan kalimat lain, jodoh adalah rejeki. Ada orang yang dengan mudah menemukan jodohnya. Akan tetapi, ada pula yang mengalami kesulitan mendapatkan jodohnya. Ini sesungguhnya sesuai dengan sifat jodoh sebagai rejeki. Selain itu, rejeki seseorang juga ditentukan oleh rejeki pasangan hidupnya. Padahal, yang melapangkan dan menyempitkan rejeki seseorang adalah Tuhan (QS.17:30). Oleh karena itu, jodoh memang ditentukan Allah.
Oleh sebab itu , sahabatku yang berhati tulus, janganlah kecewa apalagi kecewa dan patah hati karena manusia, karena Jodoh itu ditentukan oleh Allah pada saatnya..
QS. 17 ayat 30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
Jodoh juga berkaitan dengan perilaku manusia. Tuhan memberikan pasangan hidup kepada orang sesuai dengan perilakunya (24:26). Jadi, jodoh ditentukan Tuhan.
sejalan dengan itu Allah menegaskan dalam...QS.24 ayat 26. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).
Sahabat yang pernah hatinya terluka, benarkah Tuhan menciptakan satu orang tertentu yang akan menjadi jodoh kita? Ataukah, Tuhan memberi keleluasaan kepada kita untuk menentukan pilihan?
Tampaknya, Allah memberikan kebebasan hamba-Nya untuk memilih jodohnya. Hal ini tercermin pada jodoh Nabi Muhammad. Dijelaskan dalam QS. 66 ayat bahwa Nabi boleh menceraikan istrinya dan akan diganti dengan yang baru jika benar-benar Nabi menceraikannya. Selain itu, Nabi juga diberi kebebasan memilih istrinya (33:50). Tambahan, perceraian adalah suatu peristiwa yang wajar terjadi dalam sebuah perkawinan. Pasangan yang bercerai diberikan rejeki oleh Allah (4:130). Ini berarti bahwa jodoh seseorang juga ditentukan oleh pilihan manusia dan dapat berubah tergantung pada perkembangan selama menjalin hubungan.
Dalam QS. 66 ayat 5. Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.
Akhirnya dalam Jodoh seseorang tergantung pada pilihannya sendiri namun ada andil atas taqdir dan kehendak Allah.
insya Allah..Aaamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar