Senin, 01 Agustus 2011

KIAT AMALIAH RAMADHAN

Rasulullah SAW adalah orang yang sangat dermawan beliau semakin bertambah pada bulan Ramadhan. Kebaikan-kebaikan yang beliau lakukan pada bulan itu melebihi angin yang berhembus.” Dalam sebuah hadist beliau bersabda: “Seutama-utamanya shadaqah adalah pada bulan Ramadhan.” (HR. At-Tirmidzi)

Zaid bin Salim meriwayatkan dari ayahandanya bahwa ia berkata: “saya mendengar umar bin Khathab berkata: “Rasulullah SAW memerintahkan kami agar besedekah. Kebetulan aku sedang memiliki harta. Umar pun berkata: “pada hari ini aku akan melebihi Abu Bakar! “Umar melanjutkan: akupun membawa setengah dari hartaku. Rasulullah berkata: “apa yang kamu sisakan untuk keluargamu?” “sebanyak ini juga!” jawabku. Kemudian datang abu bakar dengan membawa seluruh hartanya. Rasulullah SAW berkata: “apa yang akmu sisakan untuk keluargamu?” ia menjawab: “aku sisakan bagi mereka Allah dan Rasul-Nya!” maka Aku berkata: “aku tidak akan mempu melebihiku selamanya.”

Banyak sekali keistimewaan dan kekhususan bersedekah pada bulan Ramadhan, maka hendaknya kita bersegera mengerjakannya. Keluarkanlah dengan segera shadaqa sesuai dengan keluasan yang ada pada diri kita. Ada beberapa bentuk shadaqa pada bulan Ramadhan, diantaranya:

A. Memberi Makan
Allah SWT berfirman: “dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makan kepadamu hanya untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan (adzab) Rabb kami pada suatu hari yang (dihari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Rabb memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera.” (Al-Insan: 8-12)
Ibadah berupa memberi makan akan melahirkan aspek-aspek ibadah lainya, diantaranya: terciptanya saling mengasihi dan saling menyayangi. Dimana hal itu adalah sebab seseorang masuk kedalam Surga. Dalam sebuah Hadist Rasulullah SAW bersabda: “Kamu tidak akan masuk surga hingga beriman. Dan kamu tidak akan beriman hingga saling mengasihi diantara kamu”.

B.Menyediakan Makanan Berbuka Bagi Orang-Orang Yang Berpuasa.Dalam sebuah Hadist Rasulullah bersabda: “barang siapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.” (HR. Ahmad dan An-nas’I serta dinyatakan shahih oleh Al-Albani). Para shabat bertanya: “wahai Rasulullah, tidak semua orang mampu menyediakan buka orang yang berpuasa?” Rasulullah SAW menjawab:”pahala ini Allah berikan bagi siapa saja yang menyediakan makanan bagi orang yang berbuka puasa meskipun berupa susu bercampur air, kurma atau seteguk air. Barang siapa memberikan seteguk air bagi orang yang berbuka, niscaya Allah memberinya minum seteguk air dari telagaKu, ia tidak akan dahaga selamanya hingga masuk kedalam surga.

Dengan memohon Ridho dari Allah semoga dengan membaca tulisan –tulisan dari buletin ini cara beramal umat Islam yang selama ini hanya ikut-ikutan lalu akan timbul semangat mengetahui nash (dalil) terlebih dahulu barulah kemudian beramal. Karena siapa saja yang tidak mengikuti Al-Qur’an dia bisa sesat, Allah SWT berfirman: “barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al-Qur’an), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.” (Az-Zukruf:36-37).

Dakwah ini bukanlah mengajak ke
pada kelompok tertentu, tapi dakwah ini mengajak agar kita kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah berdasarkan apa yang dipahami dan diamalkan Nabi sebagai utusan Allah. Kapan dan dimana saja kita berada. Walaupun berasal dari berbagai benua Ahlusunnah cara beramalnya akan tetap sama. Wallahu’alam.
Disusun oleh Abu Muth-Mainnah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar