TANGISAN RASUL
Bismillahirrahmanirrahim . . .
Alhamdulillah wa syukurilah . . .
Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad. . .
Andaikan kalian mendengarkan suara hatiku . . .
Andaikan kalian melihat apa yang aku lihat maka kalian akan lebih banyak menangis daripada tertawa . . . (Al-Hadits)
Wahai para sahabat yang mengaku ummat Rasulullah, dengarkanlah hal ini ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah ketika dirinya dilahirkan sebagai pembawa amanah Allah yang begitu besar ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah ketika dirinya lahir tanpa ada ayah yang menyambutnya ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah ketika kecil di tinggalkan ibunya ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah ketika kakek yang menyayanginya pergi meninggalkannya ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah ketika dirinya harus bekerja keras menggembalakan domba ...
apakah kita mendengar tangisan Rasulullah menghadapi masyarakat jahiliyah yang sudah rusak akhlaknya ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah ketika Al-Qur'an turun sebagai ajaran yang harus disampaikannya kepada seluruh manusia ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah ketika islam yang di bawanya di cemooh oleh banyak manusia ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah yang tiada bisa tertidur nyenyak menghadapi kejaran musuh yang mengintai setiap saat untuk membunuhnya ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah setiap saat diludahi, dilempari, di caci maki dan diteriaki ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah memikirkan orang-orang fakir dan miskin yang kelaparan, para tua renta yang tak berdaya dan para janda yang kehilangan suaminya ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah meneriakkan kalimat tauhid menggemakan satu suara bahwa hanya Allah Tuhan satu-satunya ...
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah ketika darahnya mengucur, terkena panah, tombak, hantaman, dan berbagai senjata tajam lainnya . . .
begitu banyak tetesan tangis yang beliau curahkan,
sampai pada puncaknya . . .
apakah kita tidak mendengar tangisan Rasulullah memikirkan kita ummatnya . . .
menangisi kalau kita semua jauh dari Al-Qur'an, sebagaimana tangisannya itu ternukil di dalam Al-Qur'an surah Al-Furqan ayat 30 yang artinya : berkatalah rasul (sambil menangis),'' Yaa Rabb, sesungguhnya aku khawatir kalau sekiranya kaumku (ummatku) menjadikan Al-Qur'an ini sesuatu yang di abaikan (Mahjuuro) . . .
maka tangisan itu pun sampai ketika akhir hayatnya memikirkan kita
UMMATII ... UMMATII ... UMMATII ...
tidak heran tangisan itu tiada kita dengar,
setiap pagi kita lebih senang disuguhkan dengan koran bahkan menjadikan koran sebagai langganan yang siap kita bayar dengan uang kita setiap bulan, namun Al-Qur'an hanya kita baca satu bulan itupun bulan Ramadhan semata.
Al-Qur'an sebagai pedoman untuk kita beriman yang tiada habis maknanya untuk kita pelajari, namun kita lebih banyak mempelajari kitab manusia, tulisan dan pemikiran orang lain.
setiap untaian kata dalam dakwah yang kita sampaikan, banyak hadits dan syair yang kita sampaikan, mulut kita bertabur dengan pendapat serta perkataan manusia baik itu habib, ulama, ustadz, kitab2, dan sebagainya. namun ayat Al-Qur'an hanya satu saja yang kita katakan.
banyak di antara kita tidak tahu berapa seluruh ayat dalam Al-Qur'an, bahkan tidak hafal nama2 surah dalam Al-Qur'an. padahal Al-Qur'an mati-matian di bela dan dijaga oleh Rasulullah dan para sahabat serta syuhada yang beriman dari kecaman orang kafir Quraisy yang ingin membakar dan memusnahkannya.
Al-Qur'an hanya sebatas alat untuk pelengkap perkawinan, acara angkat jabatan, dan berbagai acara lainnya. namun bukan lagi sebagai petunjuk hidup.
Al-Qur'an di buat sejajar dengan piring dan gelas hias yang sebatas pajangan di lemari, kusam berdebu bahkan menjadi santapan rayap.
kita jago bicara namun Al-Qur'an terbata-bata . . .
Banyak kitab tebal yang kita miliki namun kitab Al-Qur'an hanyalah hiasan semata sebagai identitas muslim agar dikatakan sebagai orang islam.
kitab Al-Qur'an satu-satunya rukun iman yang terlihat
bagaimana kita bisa beriman kepada Allah sedangkan kita tidak mengerti bagaimana kehendak Allah ?
bagaimana kita bisa beriman kepada malaikat sedangkan kita cuma menghafal nama malaikat dan tugasnya ? bahkan hafal pun kadang kita terbalik-balik ?
bagaimana kita bisa beriman kepada Rasul sedangkan 25 nabi itu saja banyak yang tidak tahu dan tidak hafal , belum lagi sejarahnya kita sangat buta ?
bagaimana kita beriman kepada kitab, zabur, injil dan taurat saja kita tiada pernah melihat ?
bagaimana juga kita bisa beriman kepada hari akhir dan qodha dan qadar sedangkan kita tiada mengerti semuanya ?
untuk itulah Al-Qur'an menjawab semua rahasia iman kita.
di bulan maulid ini, bukan syair shalawat yang kita teriakkan, bukan suara rebana yang kita bunyikan, bukan pula sebatas shalawat yang kita perbanyak sampai ratusan ribu di baca, tetapi bulan maulid adalah melahirkan jiwa Rasulullah kepada diri kita untuk setiap saat mempelajari Qur'an. itulah intinya maulid.
syair kita nyanyikan
gendang kita bunyikan namun Qur'an semakin kita jauhkan . ..
kira-kira bacalah diri masing2 . . .
apakah kita tuli terhadap tangisan Rasulullah atau sebaliknya kitalah yang membuat semakin menangisnya Rasulullah . . . .
Hidupkan Al-Qur'an, kalau tidak kita semua binatang.
hidupkan Al-Qur'an, kalau tidak kita berkawan dengan syaithan
hidupkan Al-Qur'an, kalau tidak hidup kita sempit dan buta . . .
demi Allah, masukkan tulisan ini kedalam hati kita agar terbuka selama ini kebutaan kitaSahabatku Qur'ani Tahqi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar