CALON SUAMI IDAMAN
Salam buat sahabatku khususnya ..
Untukmu yang sedang menanti Calon Suami, dambaan hati, pembimbing dunia dan akhreta nanti..
Suami bagi seorang wanita adalah pemimpin rumah tangga yang harus
dicintai serta ditaati. Ketaatan seorang istri pada suaminya bisa
menjadi pembuka pintu surga baginya. Perhatikanlah kepada siapa engkau
menyerahkan diri. Nah, ulasan berikut mungkin bisa dijadikan gambaran
bagaimana seharusnya mencari teman hidup bagi kita.
Agama, kriteria utama
“kalau ada seorang lelaki yang engkau sukai karena agama dan akhlaknya
bagus melamar putrimu, maka nikahkanlah dengan putrimu itu. Kalau tidak,
akan terjadi bencana besar di muka bumi ini (HR At-Tarmidzi)
Dari hadits di atas jelas bahwa kualitas agama menjadi criteria utama
untuk memilih jodoh, baik bagi wanita maupun laki-laki. Selain itu
kebagusan akhlak juga perlu. Lelaki yang berakhlak mulia akan bersikap
lemah lembut dan sabar terhadap istrinya. Lelaki seperti inilah yang
akan mengantarkan istri pada kebahagiaan rumah tangga.
Pentingnya kecocokan fisik
Sebelum menikah, hendaknya seorang wanita juga diberi kesempatan untuk
menilai fisik dan penampilan calon suaminya, sebagaimana seorang lelaki
melihat calon pasangan. Jadi wanita juga berhak menolak seorang lelaki
jika ia tidak menyukainya. Mengapa? Karena kecocokan fisik dan karakter
akan lebih mudah menumbuhkan cinta di hati setelah menikah.
Kemandirian Ekonomi
Seorang lelaki ketika menikah mempunyai kewajiban untuk memberi nafkah
istrinya dengan cara yang baik. Karena setelah menikah orang tua tidak
lagi berkewajiban memberi nafkah terhadap anak perempuannya karena ia
sudah dalam tanggungan suami. Penting diingat, kemandirian ekonomi tidak
harus memilki satu profesi di instansi/perusahaan tertentu, tetapi bisa
didapat dengan cara bekerja yang halal dan menghasilkan ma’isyah
(pendapatan)
Kematangan emosi
Saudariku, kematang emosi
sangat diperlukan dalam berumah tangga, jangan sampai sebuah rumah
tangga tidak memilki kemandirian sikap mental. Seorang lelaki yang
memiliki sikap mental yang baik tidak akan tergesa-gesa memarahi atau
memukul bila istri khilaf, tetapi harus menasehati dengan sabar. Seorang
yang memilki kematangan emosi akan sadar bila semua butuh proses, dan
proses memerlukan waktu.
Jangan tergesa-gesa
Saudariku,
jangan tergesa-gesa melanjutkan proses bila masih banyak hal yang belum
jelas tentang dirinya. Menikah lebih cepat bukan berarti tergesa-gesa.
Semua perlu kejelasan dan persiapan matang. Jangan sampai menyesal hanya
karena sesuatu yang tampak indah.
Ada baiknya bila selama proses berlangsung lebih banyak mendekatkan diri
kepada-Nya, bila ia memang jodoh Insyaallah Allah akan melancarkan
segalanya, bila memang tidak yakinlah Allah akan mengganti dengan yang
lebih baik.
Untukmu yang sedang menanti, persiapkan dirimu
menjadi seorang istri yang shalihah dambaan suami, yang bisa
membahagiakan suami lahir dan batin..
Dengan mengharap Ridho Ilahi semoga apa yg diinginkan dalam hati dan masa depan nanti, semoga akan tercapai dengan pasti dari untaian ikhtiar dan doa setiap hari tiada henti..Insya Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar