Ada banyak sosok wanita dalam kehidupan, boeh jadi merupaka dambaan bagi kesabaran menanti pasanga hidup, dan inilah sebagaian dari hal itu menurut sebagian terkemuka pada umumnya menjadi idaman para laki-laki yang memengang teguh titah Agama..Insya Allah.
1. WanitaYang Taat Beragama
“ Zat ad Din ” atau wanita agamis yang berpegang teguh kepada agama Allah baik secara lahiriah maupun bathiniah. Di wajahnya tidak tergores kesan bermalas-malasan, ragu-ragu serta penagguhkan pengabdiannya kepada sang Khaliq. Melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya, disamping itu juga ia paham akan hal- hal yang merupakan kewajibannya.
Wanita yang berpegang teguh dengan agamanya adalah pilihan terbaik yang dianjurkan oleh agama, akal sehat dan hati nurani bagi laki-laki yang ingin menikah demi kebaikannya, anak-anaknya dan rumah tangganya nanti.
Rasulullah saw. berkata : “Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” ( HR Bukhari dan Muslim )
ada juga beberapa alasan mengapa agama menganjurkan para laki-laki muslim untuk memilih wanita yang berpegang teguh dengan agamanya, diantaranya :
1. Karena ia merupakan sebaik-baik perhiasan dunia, seperti yang dijelaskan pada hadits di atas.
2. Ia akan membantu suaminya agar tetap konsisten dengan agamanya. Seperti yang disampaikan oleh Rasulullah saw :Artinya : “Siapa saja yang telah dikaruniai Allah wanita salehah berarti dia telah menolongnya dalam satu bagian agamanya. Oleh karena itu, hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam bagian yang kedua”. ( Al Hakim )
3. Ia merupakan sebaik- baik piihan yang diambil oleh seorang mukmin setelah takwanya kepada Allah. Hal ini didasarkan pada hadits dari Anas, ia berkata : ketika Allah menurunkan ayat 34 surat al Baqarah ( Mereka yang menimbun emas dan perak kemudian tidak menafkahkannya di jalan Allah maka berilah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang sangat pedih ), pada saat itu kami bersama Rasulullah masih dalam perjalan. Kemudian di antara kami ada yang bertanya: “ Ya Rasululah! Saya pernah berhenti dari perjalanan dan tinggal di daerah yang yang banyak emas dan peraknya, kalau boleh kami tahu harta apa yang terbaik untuk kami ambil ?”. kemudian beliau berkata : “ sebaik-baik harta adalah lidah yang sering berdzkir, hati yang terus bersyukur serta istri mukminah ( sholehah ) yang membimbingmu dalam beriman” ( Imam Ahmad )
4. Ia akan membantumu untuk taat kepada Allah begitu juga dengan urusan-urusan ukhrawi. Seperti yang disabdakan Rasulullah : “ Allah swt merahmati suami yang bangun malan kemudian sholat dan membangunkan istrinya untuk sholat dan apabila istrinya menolak untuk bangun, maka ia percikkan air ke mukanya ( agar bangun ), dan Allah swt juga merahmati istri yang bangun malam lalu ia sholat dan juga membanguni suaminya untuk sholat dan apabila suaminya menolak untuk bangun, maka ia percikkan air ke muka suaminya”
3. Ia merupakan sebaik- baik piihan yang diambil oleh seorang mukmin setelah takwanya kepada Allah. Hal ini didasarkan pada hadits dari Anas, ia berkata : ketika Allah menurunkan ayat 34 surat al Baqarah ( Mereka yang menimbun emas dan perak kemudian tidak menafkahkannya di jalan Allah maka berilah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang sangat pedih ), pada saat itu kami bersama Rasulullah masih dalam perjalan. Kemudian di antara kami ada yang bertanya: “ Ya Rasululah! Saya pernah berhenti dari perjalanan dan tinggal di daerah yang yang banyak emas dan peraknya, kalau boleh kami tahu harta apa yang terbaik untuk kami ambil ?”. kemudian beliau berkata : “ sebaik-baik harta adalah lidah yang sering berdzkir, hati yang terus bersyukur serta istri mukminah ( sholehah ) yang membimbingmu dalam beriman” ( Imam Ahmad )
4. Ia akan membantumu untuk taat kepada Allah begitu juga dengan urusan-urusan ukhrawi. Seperti yang disabdakan Rasulullah : “ Allah swt merahmati suami yang bangun malan kemudian sholat dan membangunkan istrinya untuk sholat dan apabila istrinya menolak untuk bangun, maka ia percikkan air ke mukanya ( agar bangun ), dan Allah swt juga merahmati istri yang bangun malam lalu ia sholat dan juga membanguni suaminya untuk sholat dan apabila suaminya menolak untuk bangun, maka ia percikkan air ke muka suaminya”
Maha Besar Allah yang telah memberikan rahmat-Nya kepada istri sholehah tersebut yang melakukan ibadah sunnah dan juga menolong suaminya untuk ikut serta melaksanakanya. Maka bagaimana ganjaran baginya jika melaksanakan ibadah fardhu?!
5. Ia akan diberkati dengan anak yang sholeh yang bermanfaat baginya di dunia dan akhirat. Oleh karena itulah disunnahkan bagi suami istri berdoa terlebih dahulu serta berniat memperoleh anak yang sholeh sebelum jima’. Sebagaimana juga yang difirmankan Allah dalam surat al Baqarah ayat 187: Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah ditetapkan Allah untukmu” ( Janganlah kalian menggauli istri kalian hanya karena nafsu syahwat saja, tetapi juga harus dikarenakan untuk mendapatkan keturunan yang sholeh).
5. Ia akan diberkati dengan anak yang sholeh yang bermanfaat baginya di dunia dan akhirat. Oleh karena itulah disunnahkan bagi suami istri berdoa terlebih dahulu serta berniat memperoleh anak yang sholeh sebelum jima’. Sebagaimana juga yang difirmankan Allah dalam surat al Baqarah ayat 187: Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah ditetapkan Allah untukmu” ( Janganlah kalian menggauli istri kalian hanya karena nafsu syahwat saja, tetapi juga harus dikarenakan untuk mendapatkan keturunan yang sholeh).
6. Istri sholehah lah yang dapat merealisasikan kebahagiaan rumah tangga suaminya, hal ini dikarenakan tujuan hidupnya yang berbeda dengan tujuan hidup wanita-wanita lainnya. Seperti jawaban Rasulullah untuk sahabatnya yang bertanya : “ wanita manakah yang terbaik ? beliau menjawab : “ yaitu wanita yang menyenangkan bila dipandang, bila diperintah akan ia taati dan meninggalkan apa yang tidak disukai pada dirinya dan hartanya.” ( HR. Nasa’i dan al Hakim )
Maka memilih wanita sholehah sebagai istri adalah suatu pilihan yang tepat dan sangat diutamakan. Karena ia selalu beristiqamah dengan agamanya tanpa ada rasa bermalas-malasan, ragu-ragu dan menangguhkan segala tugas atau kewajibannya.
Baginya istiqamah tersebut bukanlah istiqamah atau konsisten pada kulit luarnya saja, akan tetapi istiqamah yang sesungguhnya yang disukai oleh Allah swt. Yaitu istiqamah dalam menegakkan syariat atau hukum Allah dalam segala amal perbuatannya serta diiringi oleh keikhlasan hanya untuk Rabb-Nya. Yaitu istiqamah yang relevan antara perbuatan dan ucapan, dhohir dan bathin, di mana ia tidak melakukan segala perbuatan yang bertentangan dengan ucapannya dan tidak mengucapkan apa yang bertentangan dengan perbuatannya. Karena ia selalu mempertimbangkan segalanya dengan mengingat firman Allah swt. “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.
Dengan begitu, istiqamahnya dalam agamanya menjadikannya lebih taat kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa terbesit keraguan, bermalas-malasan dan akhirnya menjadikannya ketundukannya dan cintanya kepada Rabbnya tersebut hanya bertujuan untuk mengharap ridho dari Khaliqnya.
Maka memilih wanita sholehah sebagai istri adalah suatu pilihan yang tepat dan sangat diutamakan. Karena ia selalu beristiqamah dengan agamanya tanpa ada rasa bermalas-malasan, ragu-ragu dan menangguhkan segala tugas atau kewajibannya.
Baginya istiqamah tersebut bukanlah istiqamah atau konsisten pada kulit luarnya saja, akan tetapi istiqamah yang sesungguhnya yang disukai oleh Allah swt. Yaitu istiqamah dalam menegakkan syariat atau hukum Allah dalam segala amal perbuatannya serta diiringi oleh keikhlasan hanya untuk Rabb-Nya. Yaitu istiqamah yang relevan antara perbuatan dan ucapan, dhohir dan bathin, di mana ia tidak melakukan segala perbuatan yang bertentangan dengan ucapannya dan tidak mengucapkan apa yang bertentangan dengan perbuatannya. Karena ia selalu mempertimbangkan segalanya dengan mengingat firman Allah swt. “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.
Dengan begitu, istiqamahnya dalam agamanya menjadikannya lebih taat kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa terbesit keraguan, bermalas-malasan dan akhirnya menjadikannya ketundukannya dan cintanya kepada Rabbnya tersebut hanya bertujuan untuk mengharap ridho dari Khaliqnya.
Tidak ada lagi permasalahan antara ia dan suaminya menyangkut ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ia laksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang baginya. Sudah bersemayam di hatinya iman yang kuat, ia jadikan takutnya terhadap azab-Nya sebagai pembimbingnya dan surga sebagai tujuannya. Ia siap sedia melaksanakan apapun yang diatur dalam kaidah agamanya.
Berbeda dengan wanita yang diajak untuk mentaati Allah swt akan tetapi ia berpaling darinya, wanita yang mengikuti hawa nafsunya di saat suaminya mengajaknya untuk berbuat amal sholeh, maka wanita ini akan membuat masalah yang sangat besar bagi kehidupan berumah tangga dan akan mengakibatkan kegelisahan dan kegundahan di antara mereka.
Sesungguhnya penghambaan seorang istri kepada Rabbnya akan menjaganya dan mendorongnya untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya dan mentaati apapun yang diperintahkan kepadanya. Maka bagaimana bisa istri tersebut tidak melaksanakan kewajibannya sebagai istri bila kewajibannya untuk taat kepada suaminya juga merupakan bentuk ketaatannya kepada Rabbnya yang memerintahkannya untuk patuh kepada suaminya itu ?!.
Sesungguhnya penghambaan seorang istri kepada Rabbnya akan menjaganya dan mendorongnya untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya dan mentaati apapun yang diperintahkan kepadanya. Maka bagaimana bisa istri tersebut tidak melaksanakan kewajibannya sebagai istri bila kewajibannya untuk taat kepada suaminya juga merupakan bentuk ketaatannya kepada Rabbnya yang memerintahkannya untuk patuh kepada suaminya itu ?!.
Disamping itu juga, seorang istri sholehah akan selalu memperhatikan dan memahami kewajibannya sebagai istri. Di mana ia tidak mensia-siakan kesempatan untuk mendidik dan mengajar anak-anaknya seperti prilaku yang baik. Atau juga mengarahkan suaminya dan membimbingnya untuk taat kepada Allah swt.
Apabila anaknya bersin, ia tidak mensia-siakan keadaan tersebut dengan mendidiknya dengan mengajarnya etika ketika bersin. Ia ajarkan anaknya untuk mengucapkan “ Alhamdulillah ( Segala puji bagi Allah ) “ setelah bersin, kemudian ia menjawabnya dengan doa “ Yarhamukallah ( Semoga Allah merahamatimu ) “ kemudian ia ajarkan juga anaknya untuk menjawab doa orang yang mendoakannya tadi dengan lafadz :” Yahdikumullah wa yushlih baalakum ( Semoga Allah memberikan hidayah kepadamu dan mendatangkan kebaikan bagi segala urusanmu“.
Inilah salah satu contoh yang menjelaskan apa yang saya maksud dengan memahami kewajibannya sebagai istri. Dan hal ini akan tumbuh dari dirinya secara alami bila ia selalu menyibukkan dirinya dalam melaksanakan apa yang diajarkan agama kepadanya berupa cara mendidik anak dengan akhlak yang islami di sela – sela kesempatan yang ia punya.
Begitu juga dengan mengajarkan anak-anaknya zikir ketika bangun tidur, zikir ketika memasuki waktu pagi dan sore hari dan juga menanyakan suaminya mengapa ia belum sholat subuh, dan sebagainya.
Kekeliruan dalam berfikir
Begitu juga dengan mengajarkan anak-anaknya zikir ketika bangun tidur, zikir ketika memasuki waktu pagi dan sore hari dan juga menanyakan suaminya mengapa ia belum sholat subuh, dan sebagainya.
Kekeliruan dalam berfikir
Iblis –laknatullah ‘alaihi- telah banyak meracuni pikiran sebagian pemuda- pemuda kita. Di mana mereka keliru dalam mencari pendamping hidupnya. Pemuda tersebut berpendapat bahwa kecantikanlah yang lebih diutamakan dalam memilih calon istrinya. Ia berpendapat bahwa pada wanita yang cantiklah terdapat banyak kebaikan, dan adapun agamanya dapat ia bimbing di kemudian hari. Akan tetapi pemikiran seperti ini sangatlah lemah dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Apakah ia tidak mengetahui berapa banyak wanita cantik yang tidak memiliki agama yang kuat dapat merusak agama suaminya dan menjauhkan dirinya dari Rabbnya?!. Dan apa yang akan dilakukannya bila ia gagal untuk membimbing istrinya tersebut kepada kewajibannya sebagai hamba dan sebagai istri ?!. Akhir-akhir ini kita mendapatkan kasus di atas yang berakhir dengan kehancuran rumah tangga serta perceraian yang mengakibatkan beban yang lebih banyak dan berat lagi.
Untuk itulah diharapkan kepada para pemuda untuk tidak tergesa-gesa menikah, perhatikanlah secara cermat serta telitilah sosok istri yang akan menjadi pendamping hidupmu karena pernikahan bukanlah perkara yang mudah dan harapanku ialah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar