Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Diriwayatkan
dari Ali bin Abi Thalib ra dalam hadits yang panjang ia berkata:
Rasulullah saw naik mimbar lantas memuji Allah dn menyanjung-Nya dan
bersabda, “Sebuah kitab Allah telah menuliskan padanya para penghuni
syurga dengan nama-nama mereka, dengan nasab-nasab mereka…. Amal-amal
itu dinilai yang akhirnya”. HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath,
sebagaimana disebut dalam Kanzul ‘Ummaal.
Berikut ini penulis sampaikan 11 Tips / jalan berdasarkan bimbingan Rasulullah saw. menuju khusnul khatimah. Semoga
bermanfaat untuk kita semua. Amin!!
- Banyak melafadzkan kalimat ikhlas, yaitu laa ilaaha illallah. Begitu ada orang yang sedang naza’ (sekarat) hendaklah dituntun (ditalqin) untuk mengucapkan kalimat tersebut di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadits hasan diriwayatkan Rasulullah saw bersabda:
من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة
“Barang siapa yang akhir ucapannya laa ilaaha ilallah ia masuk syurga”.
2. Jihad fi
sabilillah. Rasulullah saw telah melakukan dan memerintahkan jihad fi
sabilillah. Dan Rasulullah saw pun mengakhiri hidupnya dengan wafat
sebagai syahid. Suatu ketika beliau perang. Lantas mendapatkan hadiah
berupa masakan daging kambing dari seorang wanita yahudi. Walhasil
Rasulullah saw pun keracunan begitu pula seorang shahabatnya. Pengaruh
racun itu telah membuat gugurnya shahabat itu, adapun terhadap
Rasulullah saw , pengaruh itu baru muncul di saat-saat akhir hayat
Beliau saw. Dan bukti bahwa mati syahid itu adlah kematian yang khusnul khatimah adalah sebuah hadits shahih beliau saw ketika bersabda:
للشهيد
عند الله ست خصال : يغفر له في أول دفعة من دمه ويرى مقعده من الجنة ويجار
من عذاب القبر ويأمن الفزع الأكبر ويحلى حلية الإيمان ويزوج من الحور
العين ويشفع في سبعين إنسانا من أقاربه
“Bagi orang
yang mati syahid mendapatkan 6 hal; diampuni dosanya di saat pertama
kali darah tertumpah, ia melihat tempat duduknya di syurga, dilindungi
dari adzab kubur, aman dari kegentingan yang dahsyat di hari kiamat,
dipakaikan untuknya perhiasan iman, dinikahkan dengan al huur al ‘iin
(bidadari), dapat memberikan syafa’at bagi 70 orang dari kerabatnya”.
3. Sabar
dalam wilayah karantina karena wabah Tho’un yang mematikan. Karantina
ini berlaku bagi siapa saja yang berada d wilayah wabah penyakit itu.
Karena dikhawatirkan bil ia keluar maka akan membawa bibit penyakit ke
wilayah lainnya. Sabar seperti itu berpahala besar, dan jika ia mati
karenanya maka ia mendapatkan khusnul khatimah karena termasuk mati
syahid.
Aisyah ra.,
dalam sebuah hadits shahih diriwayatkan berkata, Aku telah bertanya
Rasulullah saw perihal tha’un, maka beliau memberitahukan kepadaku bahwa
tha’un itu dulu merupakan azab atas orang-orang yang dikehendaki-Nya
dan Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang yang beriman. Maka
tidaklah seseorang tertimpa oleh wabah tha’un dan ia tetap tinggal di
negerinya dalam keadaan sabar dan mengharapkan pahalanya, ia tahu bahwa
tidak akan menimpanya kecuali apa yang telah Allah tuliskan untuknya
melainkan ia akan mendapatkan pahala mati syahid.
Dalam
riwayat lain yang shahih pula Rasulullah saw bertanya kepada para
shahabatnya, “Siapakah menurut kalian orang yang syahid itu?” mereka
menjawab, “Wahai Rasulullah, orang yang gugur dalam perang sabilillah
maka ia seorang yang mati syahid.” Beliau berkata, “Kalau begitu para
syuhada ummatku hanya sedikit.” Mereka berkata, “Maka siapakah mereka
itu wahai Rasululah?” Beliau bersabda, “Barang siapa terbunuh dalam
perang sabilillah maka ia seorang syahid, barang siapa yang mati di
sabilillah maka ia seorang syahid, barang siapa yang mati karena tha’un
maka ia seorang syahid, siapa yang mati karena sakit perut maka ia
syahid dan yang (mati) tenggelam juga syahid.”
4.
Mempertahankan hak milik yang dirampas. Jika hal itu terjadi, hingga
seorng muslim yang mempertahankan hartanya itu harus mati, maka ia juga
mati dalam keadaan syahid. Dalam hadits yang shahih Rasulullah saw
bersabda,
من قتل دون ماله (وفي رواية : من أريد ماله بغير حق فقاتل فقتل) فهو شهيد
“Barang
siapa yang terbunuh mempertahankan hartanya, (dalam riwayat lain: Barang
siapa yang dikehendaki hartanya tanpa hak lantas ia melawannya kemudian
terbunuh maka ia mati syahid”.
5.
Ribath fi sabilillah. Yaitu tugas berjaga-jaga saat memanasnya keamanan
negeri Islam. Siapa yang mati saat seperti itu maka ia pun mendaptkan
husnul khatimah.
Dalam hadits shahih pula Rasulullah saw bersabda, :
رباط يوم وليلة خير من صيام شهر وقيامه وإن مات جرى عليه عمله الذي كان يعمله وأجري عليه رزقه وأمن الفتان
“Ribath
sehari semalam itu lebih baik daripada puasa dan shalat malam sebulan.
Dan jika ia mati mengalirlah pahala amal yang ia lakukan itu, rizkinya
dialirkan kepadanya, dan ia pun aman dari fitnahnya juru penanya”.
6. Menuntut ilmu syar’i. Rasulullah saw bersabda dalam hadits yang shahih,:
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة
“Barang siapa yang menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu Allah memudahkan baginya jalan menuju syurga”.
Dalam sabda
yang lainnya yang juga shahih: “Barang siapa yang Allah kehendaki
kebaikan untuknya maka Allah faqihkan ia dalam agama”.
7. Rajin
amal shalih. Seorang muslim yang rajin beramal shalih sangat mungkin
saat ajal menjemputnya pun ia sedang melakukan kesalihan. Dengan begitu
insya Allah ia dapatkan husnul khatimah. Lagi pula kesaksian masyarakat
kaum muslimin yang adil terhadap suatu jenazah bahwa ia baik, maka hal
itu pun menandakan husnul khatimahnya pula. Rasulullah saw dalam hadits
shahih bersabda,:
(
ما من مسلم يموت فيشهد له أربعة من أهل أبيات جيرانه الأدنيين أنهم لا
يعلمون منه إلا خيرا إلا قال الله تبارك وتعالى : قد قبلت قولكم أو قال :
بشهادتكم وغفرت له ما لا تعلمون )
“Tidaklah
seorang muslim mati, lantas ada empat orang dari penghuni rumah-rumah
tetangganya terdekat yang bersaksi bahwa mereka tiada melihat darinya
kecuali kebaikan melainkan Allah tabaraka wa ta’ala berfirman: “Telah
Aku terima pernyataan kalian, atau kesaksian kalian, dan Aku telah
ampunkan untuknya apa yang tiada kalian ketahui”.
8.
Menirukan ucapan muadzdzin, lantas membaca doa yang diajarkan Rasulullah
saw setelah mendengar adzan. Sabda Rasulullah saw,: “Maka ia akan
mendapatkan syafaatku di hari kiamat”. Tentu ini juga berita gembira
menuju khusnul khatimah. Adapun doa itu berbunyi sbb:
اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة آت محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته.
Adapun lebih
lengkapnya, setelah menirukan bacaan adzan, (kecuali pada bacaan hayya
‘alash shalah dan hayya ‘alal falaah, maka diikuti dengan bacaan: laa
haula walaa quwwata illaa billah), lantas membaca shalawat Nabi saw, dan
setelahnya membaca doa di atas, kemudian ditutup dengan doa untuk
dirinya yang ia sukai.
9. Rajin sedekah, menebarkan salam dan gemar shalat malam. Sabda Rasulullah saw alam sebuah hadits shahih:
أفش السلام وأطعم الطعام وصل الأرحام وقم بالليل والناس نيام وادخل الجنة بسلام
“Tebarkan salam, berikanlah makanan, sambunglah tali persaudaraan, dan masuklh syurga dengan ucapan selamat”.
10. Tidak meminta-minta kepada manusia meski ia butuh. Rasulullah saw bertanya:
من يكفل لي أن لا يسأل الناس شيئا وأتكفل له بالجنة؟ فقال ثوبان أنا فكان لا يسأل أحدا شيئا
“Siapakah
yang menjamin kepadaku bahwa ia tidak akan meminta sesuatu kepada
manusia dan aku akan menjaminnya syurga untuknya?” maka berkatalah
Tsauban: “Saya”. Maka iapun tiada meminta sesuatupun kepada siapapun
(selain Allah)”
.
11. Membaca ayat kursi setiap usai shalat wajib. Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits shahih:
من قرأ آية الكرسي دبر كل صلاة مكتوبة لم يمنعه من دخول الجنة إلا أن يموت .
“Barang siapa yang membaca ayat kursi usai shalat wajib maka tak ada yang menghalanginya dari masuk syurga selain maut.”
Wallahu'Alam bishowab..
mutiara@wordpress.com
Wallahu'Alam bishowab..
mutiara@wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar